Perekrutan Ashigaru Fungsi Dan Tugas Ashigaru Dalam Situasi Perang Pada Zaman Kamakura Hingga Zaman Edo

20 Tujuan yang sebenarnya zohyo monogatari adalah fakta yang telah tertulis dengan sebenarnya. Perang pada abad 12 yang menghasilkan catatan-catatan sejarah yang hanya berkonsentrasi pada kehebatan samurai . zohyo monogatari adalah buku pegangan untuk pemimpin ashigaru.

2.2 Perekrutan Ashigaru

Sejarah tentang perekrutan ashigaru adalah pergerakkan dari prajurit biasa yang sangat kurang pelatihan menuju keorganisasi yang profesional dengan pengabdian yang terus menerus dan tidak ada ilustrasi yang lebih baik untuk mengambarkannya selain metode perekrutan. Kebiasaan alami dari kegiatan ashigaru selama perang onin1467-1477 dipastikan jumlah rata-rata prajurit yang melarikan diri adalah sama dengan prajurit yang mendaftar dan dalam beberapa kesempatan, pasukan itu dapat bertambah oleh kelompok ashigaru yang oportunis tanpa pemerintah komandannya. Beberapa orang yang mencari kesempatan merupakan kaki tangan dari kampanye gelap dan tidak dapat dibedakan dengan perampok petani yang berkeliaran pada malam hari, membunuh para samurai yang terluka dan mencuri semua persediaan. Sebagai tambahan cara perekrutan yang kurang jelas ini, daimyo menambahkan pasukannya dari orang-orang yang berkerja ditanahnya baik para petani atau para samurainya. 21 Sebagaimana tahun-tahun berlalu dan sebagian wilayah daimyo menjadi semakin luas, itu membuat perekrutan ashigaru menjadi lebih teratur dan sistematis. Akhir dari evolusi ini adalah perubahan dari ashigaru menjadi orang yang benar benar ikut dalam peperangan atau tentara sepenuh waktu. Sampai sekitar tahun 1580 tekanan dan sumber yang didapat oleh daimyo dari ashigaru membuatnya menempatkan ashigaru dalam dua posisi yaitu prajurit dan petani, dan itu hanya terjadi ketika durasi peperangan menjadi lebih lama untuk mengatasi masalah dalam sistemnya. Hal itu membuat para pemilik tanah yang kaya menyiapkan para petarungnya dan benar benar berhati-hati melindungi hasil produksinya, hingga mereka berkembang dari segi ekonomi dan militer. Ekonomi dan militer yang sukses pasti berbuah kesuksesan, karena daimyo akan menarik perhatian pengikutnya dari kedua tujuan tersebut dan itu mempermudahnya untuk mengatur divisi tenaga kerjanya. Jumlah yang signifikan datang dari ashigaru yang oportunis yang berhenti menjadi prajurit dan memutuskan untuk tinggal dan sebagian berhasil melarikan diri dari daimyo yang kurang menjanjikan dan mencari tuan yang lebih menjanjikan. Dalam beberapa kasus terdapat jual beli kesetiaan ketika musuh yang telah kalah tenggelam dalam kekuasaan sang pemenang. Dalam hal yang sebaliknya,peperangan antar samurai lebih sering mengarah kepada hara-kiri. Daimyo yang telah dikalahkan 22 lebih sering menyerahkan wilayahnya termasuk lahan pertanian dan para pejuangnya dalam harapan diberikan investasi dalam bentuk lain dan di anggap sebagai aliansi.

2.3 Perlengkapan Ashigaru A.Jubah