18
yang segera harus dilakukan, di mana bagian aktiva lancar ini tidak boleh digunakan untuk membiayai operasinya perusahaan untuk menjaga
likuiditasnya. Oelh karenanya maka modal kerja menurut konsep ini adalah sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan unutk
membiayai operasinya perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya, yaitu yang merupakan kelebihan aktiva lancar di atas utang lancarnya. Modal
kerja dalam pengertian ini sering disebut modal kerja neto net working capital.
3. Modal Kerja Fungsionil Konsep ini mendasarkan pada fungsi dari dana dalam menghasilkan
pendapatan income. setiap dana yang dikerjakan atau digunakan dalam perusahaan adalah dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Ada
sebagian dana yang digunakan dalam suatu periode accounting tertentu yang seluruhnya langsung mengahsilkan pendapatan bagi periode tersebut
current income dan ada sebagian dana lain yang juga digunakan unutk menghasilkan “current income”.
Sebagian dari dana itu dimaksudkan juga untuk mengahalikan pendapatan untuk periode-periode berikutnya future income.
2.1.1.6 Jenis-jenis Modal Kerja
Penetapan besarnya modal kerja yang dibutuhkan oleh perushaan berbeda- beda salah satunya tergantung pada jenis perusahaan. Menurut W.B. Taylor yang
dikutip oleh Bambang Riyanto 2008:61, menggolongkan modal kerja menjadi 2 jenis yaitu :
1. Modal kerja permanen permanent working capital, yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk menjalankan fungsinya, tau
dengan kata lain modal kerja yang secara terus-menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kerja permanen dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
• Modal kerja premier primary working capital, yaitu modal kerja
minimum yang harus ada unutk menjamin kontinuitas kegiatan usaha. •
Modal kerja normal normal working capital, yaitu modal kerja yang dibutuhkan untuk melakukan luas produksi yang normal.
19
2. Modal kerja Variabel variable working capital, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja
variable dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : •
Modal kerja musiman seasonal working capital, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena fluktuasi musim.
• Modal kerja siklis cylical working capital, yaitu modal kerja yang
jumlahmya berubah-ubah karena fluktuasi konjungtur. •
Modal kerja darurat emergency working capital, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang
tidak diketahui sebelumnya.
Jadi berdasarkan beberapa penggolongan modal kerja, dapat dikatakan bahwa modal kerja yang ada pada suatu perusahaan digunakan untuk membiayai operasi
perusahaan sehari-hari sehingga dapat menunjang kegiatan perusahaan.
2.1.1.7 Unsur-Unsur Modal Kerja
Yang ternasuk ke dalam unsur modal kerja adalah aktiva lancar yang terdiri dari uang kas, surat-surat berharga yang segera dapat diuangkan, piutang dagang,
persediaan barang, dan lain-lain. Unsur- unsur modal kerja atau aktiva lancara
menurut S.Munawir 2002:14 adalah:
1. Kas atau uang tunai Dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan, cek yang diterima
dari para pelanggan dengan simpanan perusahaan di bank dalam bentuk giro atau demand deposit yaitu simpanan di bank yang dapat diambil
kembali setiap kali dibutuhkan perusahaan.
2. Investasi jangka pendek Yaitu investasi yang bersifat sementara untuk memanfaatkan uang kas
yang sementara masih belum dalam operasi perusahaan dengan syarat harus bersifat marketable yaitu dapat segera dijual dengan harga pasti
setiap saat perusahaan memerlukan uang.
3. Piutang dagang Yaitu tagihan perusahaan kepada pihak lain kreditur atau langganan
sebagai akibat adanya penjualan barang secara kredit. 4. Persediaan barang bagi perusahaan dagang
Yaitu persediaan bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi.
20
2.1.1.8 Pentingnya Manajemen Modal Kerja