Nilai Tambah Efisiensi dan Produktivitas

89 Engineered cost biaya standar adalah biaya yang dapat diestimasi dengan tingkat andalan tinggi, atas dasar rekayasa engineering atau data biaya historis. Contohnya biaya bahan langsung, tenaga kerja langsung, komponen perakitan, bahan bakar, sarana umum air, gas, listrik. Mengurangi engineered cost akan mengurangi mutu dan manfaat produk. Discretionary cost biaya terkelola adalah biaya yang jumlahnya ditentukan atas dasar pertimbangan manajemen sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Contohnya biaya penjualan biaya promosi, biaya administrasi, penelitian dan pengembangan, dan sebagian biaya overhead pabrik biaya pemeliharaan. Discretionary cost adalah biaya yang dianggarkan. Committed cost adalah biaya yang timbul sebagai konsekuensi dari komitmen bisnis di masa lampau. Contohnya biaya penyusutan untuk aktiva yang dibeli di masa lampau, biaya sewa, asuransi, pajak, dsbnya. Committed cost hanya bisa dikurangi melalui renegosiasi. Sunk cost adalah biaya yang telah terjadi dan tidak bisa dipulihkan secara berarti. Sunk cost timbul karena perencanaan yang kurang baik atau perubahan lingkungan yang tak terduga. Contohnya aktiva yang tidak lengkap bangunan belum selesai yang tidak berfungsi dengan semestinya, atau pengembangan produk di masa lampau yang kini tidak bernilai. Berdasarkan ciri-ciri di atas, hanya discretionary cost yang bisa ditekan. Ketiga biaya lainnya hanya bisa ditekan melalui tindakan jangka-panjang. Engineered cost hanya bisa ditekan melalui pengembangan produk, dan proses. Committed cost seperti biaya sewa hanya bisa ditekan bila renegosiasi bisa dilakukan. Mengenai sunk cost, satu-satunya yang bisa dilakukan hanyalah membuat aktiva lebih produktif agar bisa memulihkan biaya yang telah dikeluarkan.

4. Nilai Tambah

Nilai tambah value added adalah nilai yang ditambahkan pada nilai yang telah diciptakan di tempat lain, atau oleh sektor lain. Nilai jeruk sudah diciptakan sektor pertanian. Memproses jeruk menjadi jus jerus akan menambah nilai jeruk. Dengan demikian nilai tambah mengacu pada tahap produksi atau pemasaran tertentu. Untuk perusahaan manufaktur, nilai tambah adalah selisih antara harga bahan baku dengan harga jual produk jadi. Nilai tambah mencakup semua biaya produksi dan biaya operasional kecuali bahan baku, dan laba. Meskipun nilai tambah menyangkut harga jual dan harga bahan baku, memaksimumkan nilai tambah berbeda dengan memaksimumkan laba. Memaksimumkan laba bisa memerlukan reduksi biaya tenaga kerja, sedangkan memaksimumkan nilai tambah merupakan suatu pendekatan di mana wirausahawan majikan dan karyawan berada di “pihak” yang sama tidak berseberangan. Pendekatan nilai tambah memperkuat orientasi perusahaan kepada peningkatan volume penjualan dan produktivitas sumberdaya manusia. Pemerintah daerah akan mendukung usaha-usaha inovatif yang bisa menambah nilai pada produk alam setempat, misalnya perusahaan mebel yang dapat memproses limbah kayu untuk memproduksi mebel kecil. Perusahaan besar dapat menyerahkan sebagian proses atau jasa lainnya kepada perusahaan kecil untuk memaksimumkan nilai tambah produk. Contohnya sortasi komoditi pertanian untuk memperbaiki mutu dan harga jual produk akhir.

5. Efisiensi dan Produktivitas

Perusahaan yang mendapatkan bahwa biaya produknya terlalu tinggi untuk bersaing di pasar memiliki dua pilihan, yaitu mengurangi jumlah karyawan, atau memanfaatkan 90 kelebihan tenaga kerja untuk membuka outlet di tempat-tempat jauh untuk memperbaiki pemasaran. Opsi pertama meningkatkan efisiensi, opsi kedua meningkatkan produktivitas. Efisiensi adalah jumlah masukan input yang dipakai per unit barang yang dihasilkan atau jasa yang diserahkan, sedangkan produktivitas adalah jumlah keluaran output yang tercipta per unit masukan yang dipakai. Secara matematis, keduanya mempunyai rumus yang sama: Input Output s oduktivita Efisiensi = = Pr Perbedaannya terletak pada faktor mana yang digarap, pembilang output atau pembagi input pada rumus di atas. Meningkatkan efisiensi berarti menurunkan input dengan pembilang konstan, sedangkan meningkatkan produktivitas berarti meningkatkan output dengan pembagi konstan. Untuk aktiva fisik mesin, meningkatkan efisiensi dapat berarti mengurangi jam jalan delivery hours mesin atau biaya pemeliharaan, yang pada akhirnya akan mengurangi biaya overhead per unit produk. Meningkatkan produktivitas bisa berarti meningkatkan jumlah produksi, sehingga memaksimumkan pemanfaatan kapasitas mesin dan pada akhirnya juga menurunkan biaya overhead per unit. Untuk sumberdaya manusia, meningkatkan efisiensi bisa berarti mengurangi jam kerja karyawan, gajiupah atau bahkan mengurangi jumlah tenaga kerja. Meningkatkan produktivitas bisa berarti meningkatkan jumlah produksi dan memperbaiki mutu layanan. Kendala bagi peningkatan efisiensi adalah tindakan mengurangi biaya itu seringkali sulit, bahkan mustahil dilakukan. Kendala bagi peningkatan produktivitas adalah keterbatasan kapasitas produksi danatau kapasitas pemasaran.

6. Analysis Break-Even