Nilai Tambah Modul 3 KWU

66 Engineered cost biaya standar adalah biaya yang dapat diestimasi dengan tingkat andalan tinggi, atas dasar rekayasa engineering atau data biaya historis. Contohnya biaya bahan langsung, tenaga kerja langsung, komponen perakitan, bahan bakar, sarana umum air, gas, listrik. Mengurangi engineered cost akan mengurangi mutu dan manfaat produk. Discretionary cost biaya terkelola adalah biaya yang jumlahnya ditentukan atas dasar pertimbangan manajemen sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Contohnya biaya penjualan biaya promosi, biaya administrasi, penelitian dan pengembangan, dan sebagian biaya overhead pabrik biaya pemeliharaan. Discretionary cost adalah biaya yang dianggarkan. Committed cost adalah biaya yang timbul sebagai konsekuensi dari komitmen bisnis di masa lampau. Contohnya biaya penyusutan untuk aktiva yang dibeli di masa lampau, biaya sewa, asuransi, pajak, dsbnya. Committed cost hanya bisa dikurangi melalui renegosiasi. Sunk cost adalah biaya yang telah terjadi dan tidak bisa dipulihkan secara berarti. Sunk cost timbul karena perencanaan yang kurang baik atau perubahan lingkungan yang tak terduga. Contohnya aktiva yang tidak lengkap bangunan belum selesai yang tidak berfungsi dengan semestinya, atau pengembangan produk di masa lampau yang kini tidak bernilai. Berdasarkan ciri-ciri di atas, hanya discretionary cost yang bisa ditekan. Ketiga biaya lainnya hanya bisa ditekan melalui tindakan jangka-panjang. Engineered cost hanya bisa ditekan melalui pengembangan produk, dan proses. Committed cost seperti biaya sewa hanya bisa ditekan bila renegosiasi bisa dilakukan. Mengenai sunk cost, satu-satunya yang bisa dilakukan hanyalah membuat aktiva lebih produktif agar bisa memulihkan biaya yang telah dikeluarkan. Pada kasus sortasi limbah EN-3.1-TR24 , “limbah plastik”, “limbah kertas” dan “peralatan” adalah engineered costs. “Gaji karyawan”, “biaya transportasi”, “tagihan listrik” dan mungkin juga “biaya-biaya lain” adalah discretionary costs. “Penyusutan biaya perbaikan gedung” adalah committed cost. Tanah dan bangunan terbengkalai yang diwarisi dari almarhum ayahnya, berapapun harganya, adalah contoh biaya terbenam. Peluang-peluang menekan biaya adalah pada discretionary cost melalui pengendalian biaya.

4. Nilai Tambah

Nilai tambah value added adalah nilai yang ditambahkan pada nilai yang telah diciptakan di tempat lain, atau oleh sektor lain. Nilai jeruk sudah diciptakan sektor pertanian. Memproses jeruk menjadi jus jerus akan menambah nilai jeruk. Dengan demikian nilai tambah mengacu pada tahap produksi atau pemasaran tertentu. Untuk perusahaan manufaktur, nilai tambah adalah selisih antara harga bahan baku dengan harga jual produk jadi. Nilai tambah mencakup semua biaya produksi dan biaya operasional kecuali bahan baku, dan laba. Meskipun nilai tambah menyangkut harga jual dan harga bahan baku, memaksimumkan nilai tambah berbeda dengan memaksimumkan laba. Memaksimumkan laba bisa memerlukan reduksi biaya tenaga kerja, sedangkan memaksimumkan nilai tambah merupakan suatu pendekatan di mana wirausahawan majikan dan karyawan berada di “pihak” yang sama tidak berseberangan. Pendekatan nilai tambah memperkuat orientasi perusahaan kepada peningkatan volume penjualan dan produktivitas sumberdaya manusia. Pemerintah daerah akan mendukung usaha-usaha inovatif yang bisa menambah nilai pada produk alam setempat, misalnya perusahaan mebel yang dapat memproses limbah kayu untuk memproduksi mebel kecil. Perusahaan besar dapat menyerahkan sebagian proses atau jasa 67 lainnya kepada perusahaan kecil untuk memaksimumkan nilai tambah produk. Contohnya sortasi komoditi pertanian untuk memperbaiki mutu dan harga jual produk akhir. Pada kasus pabrik jus jeruk EN-3.1-TR25 , harga jus jeruk Rp. 4.200 per kg. Satu botol jus membutuhkan 1,8 kg jeruk, sehingga nilai 1 kg. jeruk menjadi Rp. 8.333 dan nilai tambah Rp. 4.133 per kg. jeruk. Nilai tambah didistribusikan pada pelaku-pelaku pasar pada tabel berikut ini. Wirausahawan dan karyawan hanya memperoleh ¼ dari seluruh nilai tambah. Peluang yang tampak adalah menugaskan pemeliharaan mesin pada karyawan sendiri. Pelaku pasar Rp. Pemasok adonan, botol, label 1.222 Pemasok mesin pemeras 185 Kawasan industri kecil 278 Penyedia jasa pemeliharaan mesin 56 Pemasok mobil pengangkut 162 Perusahaan minyak negara 116 Perusahaan tilpun, listrik, air 167 Pemasok lat-alat tulis 65 Pengecer 833 Karyawan pabrik 556 Wirausahawan 494 4.133

5. Efisiensi dan Produktivitas