Biaya Terkendali dan Biaya Tak Terkendali

65 Konsep-konsep “pembedaan produk” dan “manfaat produk” telah diperkenalkan pada Modul 2, LU 2.2. Pada kasus bengkel mobil EN-3.1-TR22 , “perbaikan bodi”, “pengecatan bodi” dan “salon mobil” lebih cenderung dibedakan untuk memperbaiki tarif jasa dibandingkan dengan jasa “tune-up mesin” dan “ganti oli” yang bersifat standar. Mahasiswa bebas menjawab mengenai pembedaan produknya, karena tujuan dari latihan ini adalah agar mereka menyadari pentingnya berpikir kreatif dan melakukan inovasi yang menguntungkan.

2. Manajemen biaya dan reduksi biaya

Manajemen biaya cost management adalah penggunaan akuntansi biaya untuk melaporkan atau mengendalikan biaya bisnis. Contohnya adalah keputusan-keputusan menyangkut kuantitas dan jenis bahan yang dipakai, perubahan proses produksi pabrik dan rancangan produk. Manajemen biaya mencakup banyak kegiatan, antara lain: penganggaran dan pengawasan anggaran; penghematan energi; memaksimumkan pemanfaatan kapasitas produksi; analisis rantai nilai value chain analysis; pemeliharaan rutin; dsbnya. Manajemen biaya tidak selalu berarti reduksi biaya cost reduction. Manajemen biaya memiliki lingkup yang luas, termasuk – tapi tidak terbatas pada – reduksi biaya, karena tidak semua biaya bisa ditekan. Reduksi biaya tergantung pada perilaku dan ciri-ciri biaya. Di samping itu, reduksi biaya tidak selamanya diperlukan, karena tujuan akhirnya adalah memaksimumkan marjin kontribusi atau nilai tambah. Jika reduksi biaya memungkinkan, pengendalian biaya harus difokuskan pada biaya-biaya yang paling dominan yang nilai. Jika biaya tidak bisa direduksi, perusahaan harus berusaha meningkatkan pendapatannya tapi tidak perlu melalui peningkatan harga jual. Memaksakan reduksi biaya pada biaya yang tidak bisa ditekan bisa mengorbankan manfaat produk atas beban konsumen, pemasok dan masyarakat. Pada kasus percetakan kecil EN-3.1-TR23 , prioritas pertama untuk reduksi biaya harus diberikan pada bahan langsung 54,14, kemudian peralatan 13,37, gaji 8,08, sewa 7,98, dsbnya. Pertanyaannya apakah biaya-biaya tiu bisa ditekan atau tidak. Penjualan 100.250.000 100,00 Bahan langsung kertas, tinta, lem, pelapis, dsbnya. 54.275.000 54,14 Gaji disainer, operator, staf 8.100.000 8,08 Sewa bangunan toko 8.000.000 7,98 Penyusutan mesin cetak 3.500.000 3,49 Sarana tilpun, air, listrik 5.100.000 5,09 Peralatan computer, penjilid, pemotong, dsbnya. 13.400.000 13,37 Alat-alat tulis toko 560.000 0,56 Iuran keamanan dan biaya-biaya lain 1.300.000 1,30 Laba 6.015.000 6,00

3. Biaya Terkendali dan Biaya Tak Terkendali

Pada dasarnya hanya biaya terkendali controllable costs yang bisa ditekan. Biaya dapat diklasifikasikan ke dalam “engineered cost” biaya standar, “discretionary cost” biaya terkelola, “committed cost” dan “sunk cost”: 66 Engineered cost biaya standar adalah biaya yang dapat diestimasi dengan tingkat andalan tinggi, atas dasar rekayasa engineering atau data biaya historis. Contohnya biaya bahan langsung, tenaga kerja langsung, komponen perakitan, bahan bakar, sarana umum air, gas, listrik. Mengurangi engineered cost akan mengurangi mutu dan manfaat produk. Discretionary cost biaya terkelola adalah biaya yang jumlahnya ditentukan atas dasar pertimbangan manajemen sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Contohnya biaya penjualan biaya promosi, biaya administrasi, penelitian dan pengembangan, dan sebagian biaya overhead pabrik biaya pemeliharaan. Discretionary cost adalah biaya yang dianggarkan. Committed cost adalah biaya yang timbul sebagai konsekuensi dari komitmen bisnis di masa lampau. Contohnya biaya penyusutan untuk aktiva yang dibeli di masa lampau, biaya sewa, asuransi, pajak, dsbnya. Committed cost hanya bisa dikurangi melalui renegosiasi. Sunk cost adalah biaya yang telah terjadi dan tidak bisa dipulihkan secara berarti. Sunk cost timbul karena perencanaan yang kurang baik atau perubahan lingkungan yang tak terduga. Contohnya aktiva yang tidak lengkap bangunan belum selesai yang tidak berfungsi dengan semestinya, atau pengembangan produk di masa lampau yang kini tidak bernilai. Berdasarkan ciri-ciri di atas, hanya discretionary cost yang bisa ditekan. Ketiga biaya lainnya hanya bisa ditekan melalui tindakan jangka-panjang. Engineered cost hanya bisa ditekan melalui pengembangan produk, dan proses. Committed cost seperti biaya sewa hanya bisa ditekan bila renegosiasi bisa dilakukan. Mengenai sunk cost, satu-satunya yang bisa dilakukan hanyalah membuat aktiva lebih produktif agar bisa memulihkan biaya yang telah dikeluarkan. Pada kasus sortasi limbah EN-3.1-TR24 , “limbah plastik”, “limbah kertas” dan “peralatan” adalah engineered costs. “Gaji karyawan”, “biaya transportasi”, “tagihan listrik” dan mungkin juga “biaya-biaya lain” adalah discretionary costs. “Penyusutan biaya perbaikan gedung” adalah committed cost. Tanah dan bangunan terbengkalai yang diwarisi dari almarhum ayahnya, berapapun harganya, adalah contoh biaya terbenam. Peluang-peluang menekan biaya adalah pada discretionary cost melalui pengendalian biaya.

4. Nilai Tambah