Hasil belajar dikatakan berhasil apabila tingkat kemampuan siswa bertambah dari hasil sebelumnya.
Sedangkan menurut Hamalik dalam blogspot.com 2002: 155 hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku siswa yang dapat diamati
dan diukur dalam perubahan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan. Hasil belajar seiring dipergunakan dalam arti luas yakni untuk bermacam-
macam aturan terhadap apa yang telah dicapai oleh murid, misalnya ulangan harian, tugas-tugas pekerjaan rumah, tes lisan yang dilakukan selama pelajaran
berlangsung, tes akhir semestre dan sebagainya. Adapun yang dimaksud hasil belajar dalam penelitian ini adalah nilai siswa yang diperoleh dari
pembelajaran IPS. Dari beberapa pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa hasil belajar
adalah kemampuan yang diperoleh siswa melalui kegiatan pembelajaran berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan, yang tertuang dalam bentuk
angka nilai. Jadi aktivitas siswa mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, tanpa adanya aktivitas siswa, maka proses
belajar mengajar tidak akan berjalan dengan baik.
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Keuntungan yang diperoleh dalam model connected ini adalah adanya hubungan antar ide-ide dalam satu mata pelajaran, anak akan memperoleh
gambaran yang lebih jelas dan luas dari konsep yang dijelaskan dan siswa diberi kesempatan untuk melakukan pedalaman, tinjauan, memperbaiki dan
mengasimilasi gagasan secara bertahap. Kekurangan dalam model ini, yaitu
belum memberikan
gambaran yang
menyeluruh karena
belum menggabungkan bidang-bidang pengembanganmata pelajaran lain.
Menurut Hamalik dalam Baharuddin dan Nur, 2008: 19-28 faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat dibedakan menjadi dua
golongan, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu internal dan faktor yang berasal dari luar diri individu eksternal. Kedua faktor ini saling
mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menetukan kualitas hasil belajar.
Menurut Munawar dalam blogspot.com mengatakan bahwa faktor internal dan eksternal meliputi:
1. Faktor Internal
a Faktor fisiologis jasmaniah Faktor-faktor fisiologis antara pertama kondisi fisik yang normal atau
tidak memiliki cacat sejak dalam kandungan sampai sesudah lahir. Kondisi fisik normal meliputi keadaan otak, panca indera, anggota
tubuh.
b Faktor Psikologis Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat
mempengaruhi proses belajar. Beberapa factor psikologis yang utama mempengaruhi proses belajar adalah intelegensi atau kecerdasan siswa,
minat atau kemauan, sikap, bakat dan motivasi.
2. Faktor eksternal Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi proses belajar meliputi: 1
Faktor lingkungan keluarga, 2 Faktor lingkungan sekolah dan 3 Faktor lingkungan masyarakat
E. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS
Menurut Soemantri dalam Sapria, 2007: 7 pendidikan IPS adalah penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial, idiologi Negara dan disiplin ilmu
lainnya serta masalah-masalah sosial terkait yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan pada tingkat
dasar dan menengah.
Sementara itu Suyatna 2009: 64 mengatakan IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi,
ekonomi, politik, hukum, dan budaya. IPS dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek
dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. IPS atau studi sosial merupakan bagian dari kurikulum
sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial.
Pengertian IPS adalah bidang studi yang mempelajari dan menelaah serta menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat ditinjau dari berbagai
aspek kehidupan secara terpadu, sedangkan pengertian ilmu sosial adalah semua bidang ilmu yang berkenaan dengan manusia dalam konteks sosialnya
atau semua bidang ilmu yang mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat.
IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat
ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial social science, maupun ilmu pendidikan Sumantri. 2001: 89. Social Scence Education Council SSEC dan National
Council for Social Studies NCSS, menyebut IPS sebagai “Social Science Education” dan “Social Studies”. Dengan kata lain, IPS mengikuti cara
pandang yang bersifat terpadu dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, sosiologi,
dan sebagainya. Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan salah satu mata pelajaran
yang diberikan
mulai dari
SDMISDLB sampai
SMPMTSSMPLB. Pada jenjang SDMI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS,
peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
Supriatna 2007: 9 mengatakan IPS sekolah dasar merupakan mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang
berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan. Hal berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan kognitif, nilai, sikap afektif, dan
ketrampilan sosial sosial psikomotor siswa agar dapat merefleksikan dalam kehidupan bermayarakat, bangsa, Negara Indonesia.
Permendiknas No 22 Tahun 2006 tujuan mata pelajaran IPS adalah 1 mengenalkan konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat di
lingkungannya, 2 memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis, kritis, dan rasa ingin tau, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam
kehidupan sosial, 3 memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, 4 memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja
sama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk dan tingkat lokal, nasional, dan global.
Jadi secara umum penulis simpulkan tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial itu adalah untuk memperkaya dan mengembangkan kehidupan siswa dengan
mengembangkan kemampuannya abilities and power dalam lingkungannya dan melatih mereka untuk menempatkan dalam masyarakat yang demokrasi.
F. Pembelajaran Terpadu