Replacement Theraphy 1. Dialisis GAGAL GINJAL KRONIK .1 Pengertian

b. Proses Ultrafiltrasi Pindahnya zat dan air karena perbedaan tekanan h i drostatik di darah dan dialisat. c. Osmosis Berpindahnya air karena tenaga kimia, iaitu perbedaan osmolalitas darah dan dialisat. Luasnya membran yang memisahkan ruangan komplemen darah dari kompartemen dialisat akan mempengaruhi jumlah zat dan air yang berpindah, demikian pula daya saring membranDany Hilmanto,2002. Dialisis dapat dibagikan kepada dua jenis iaitu hemodialis dan peritoneal dialisis. a Hemodialis Hemodialisis adalah suatu bentuk prosedur cuci darah dimana darah dibersihkan melalui ginjal buatanartificial kidney dengan bantuan mesin. Kornponen dalam keadaan jalan hemodialisis terbagi dalam tiga bagian, yaitu sistem sirkulasi darah, sistem pencampuran dan sirkulasi dialisat, dan ginjal buatan Dialyzer. Ginjal buatan adalah alat dimana terdapat dua ruangan yang dipisahkan oleh membran semipermiabel yang biasanya adalah cellulosic iaitu kompartemen darah dan kompartemen dialisat. Ginjal buatan ini terdiri daripada beberapa jenis iaitu tipe kapiler atau berlubang, tipe paralel dan tipe gulung Gunther W. Schmitt,1982. Untuk mendapatkan darah ke dialyzer, dokter perlu melakukan akses, atau pintu masuk, ke dalam pembuluh darah. Hal ini dilakukan dengan operasi kecil, biasanya pada lengan. Akses dibuat dengan menggunakan beberapa cara iaitu dengan menggunakan fistula, graft atau kateter Micheal V.Rocco,2009. Jika aksesnya adalah fistula atau graft , perawat atau teknisi akan menempatkan dua jarum ke akses pada awal setiap perlakuan . Jarum ini terhubung ke tube yang masuk ke mesin dialisis . Darah pergi ke mesin melalui salah satu tube , akan dibersihkan dalam dialyzer , dan kembali melalui tabung lain . Jika akses kateter , dapat dihubungkan langsung ke tabung dialisis tanpa menggunakan jarumGunther W.Schmitt,1982 The dialyzer, atau filter, memiliki dua bagian, satu untuk darah dan satu untuk cairan cuci disebut dialisat. Sebuah membran tipis yang memisahkan dua bagian ini. Sel-sel darah, protein, dan hal penting lainnya tetap dalam darah karena mereka terlalu besar untuk melewati membran. Produk limbah dalam darah yang lebih kecil, seperti urea, kreatinin, kalium dan cairan ekstra melewati membran dan hanyutDany Hilamnto,2002. Kebanyakan orang membutuhkan tiga sesi hemodialisis seminggu dengan setiap sesi yang berlangsung empat jam. Sebuah sesi dialisis membutuhkan waktu setidaknya empat jam untuk menyelesaikan karena darah perlu dialirkan keluar dan kemudian diganti perlahan-lahan. Sebanyak 40-50ml darah dialirkan ke alat dialisis karena pengaliran keluar darah dalam jumlah yang banyak dapat membahayakan pasien. Selama sesi dialisis, pasien bisa duduk atau berbaring di sofa, kursi atau tempat tidur malah bisa membaca, mendengarkan musik, menggunakan ponsel atau tidur. Anak-anak yang menjalani hemodialisis sering menemukan bermain di konsol game mobile adalah cara yang menyenangkan untuk menghabiskan waktuMicheal V.Rocco,2009 Hemodialisa tidak menyakitkan, tetapi beberapa orang mengalami gejala mual, pusing dan kram otot selama prosedur. Hal ini disebabkan oleh perubahan yang cepat dalam kadar cairan darah yang terjadi selama dialisis. Konsumsi air bagi pasien haemodialisis dibatasi karena konsumsi yang terlalu banyak akan menyulitkan proses dialisisWalter Flamenbaum,1982.Sebelum menjalani hemodialisis,pasien akan dirujuk ke ahli gizi sehingga rencana diet yang cocok dapat dibuat untuknya. Rencana diet berbeda dari orang ke orang, tetapi kemungkinan pasien akan diminta untuk menghindari makan makanan tinggi kalium dan fosfor dan mengurangi jumlah garam yang diasumsi. Makanan tinggi garam meliputi siap makan makanan termasuk siap-makan sandwich, daging babi asap, ham, ikan asap dan keju. Makanan tinggi kalium antara lain pisang, kentang panggang, jeruk dan coklat. Makanan tinggi fosfor meliputi produk susu, seperti keju, yogurt, kacang panggang, lentil, sarden dan sereal bekatulGunther W.Schmitt,1982 Gambar 2.3: Proses HemodialisisKidney Support Association Dalam proses peritoneal dialisis, peritoneum merupakan membran semipermiable yang digunakan untuk menfiltrasi darah dalam tubuh pasien gagal ginjal. Dalam PD, tabung lembut yang disebut kateter digunakan untuk mengisi perut pasien dengan cairan pembersih yang disebut cairan dialisis. Dinding rongga perut pasien dilapisi dengan membran yang disebut peritoneum, yang memungkinkan produk-produk limbah dan cairan ekstra untuk lulus dari darah Peritoneal dialisis Dengan dialisis peritoneal PD, pasien memiliki beberapa pilihan dalam mengobati gagal ginjal maju dan permanen. Sejak 1980-an, ketika PD pertama kali menjadi pengobatan praktis dan luas untuk gagal ginjal, banyak yang telah dipelajari tentang bagaimana membuat PD lebih efektif dan meminimalkan efek samping. Karena pasien tidak perlu menjadwalkan sesi dialisis di sebuah pusat, PD memberikan pasien kontrol lebih. Pasien dapat memberikan dirinya perawatan di rumah, di kantor, atau di perjalananStuart M.Flechner,2012. ke dalam larutan dialisis. Solusinya berisi gula yang disebut dekstrosa yang akan menarik limbah dan cairan ekstra ke dalam rongga perut. Limbah dan cairan kemudian meninggalkan tubuh bila cairan dialisis dialirkan keluar. Solusi yang digunakan, yang mengandung limbah dan cairan ekstra, kemudian dibuang. Proses pengaliran keluar dan mengisi disebut pertukaran dan memakan waktu sekitar 30 sampai 40 menit. Periode larutan dialisis berada dalam perut Anda disebut waktu tinggal. Sekurang-kurangnya pertukaran dilakukan sebanyak 4 kali sehari, masing-masing dengan waktu tinggal dari 4 sampai 6 jamBesteda,2012 Terdapat dua jenis peritoneal dialisis iaitu Continous Ambulatory Peritoneal dialysisCAPD dan Automated Peritoneal DialysisAPD. CAPD ini adalah prosedur pertukaran dialisis peritoneal manual yang harus dilakukan beberapa kali sepanjang hari. Automated Peritoneal Dialysis Sebuah alternatif untuk CAPD merupakan jenis otomatis dialisis peritoneal dikenal sebagai Automated Peritoneal Dialysis APD di mana larutan dialisat diubah oleh mesin, pada malam hari, biasanya saat sedang tidur. Ini melibatkan yang melekat pada mesin untuk antara 8-10 jamBrenda B Hoffman,2009. APD dirancang untuk menjadi sederhana dan dilakukan di kamar tidur sendiri. Pada anak-anak itu adalah cara yang lebih disukai untuk melakukan dialisis dan sekarang mesin yang lebih ramah dan sederhana. Ketika pergi ke tempat tidur pasien dapat memuat mesin dengan cairan dan kemudian melakukan sejumlah siklus saat sedang tidur. Cairan yang terkuras habis ke dalam kantong drainase besar untuk pembuanganProf R S Rastagi,2012. Gambar 2.4:Proses Peritoneal Dialisis Raymond T Krediet,2012 b Jika ibu mengandung menjalani dialisis, lebih disarankan untuk menjalani haemodialisis di pusatnya karena bisa di buat pemantauan. Setelah dikaji ternyata ibu yang menjalani haemodialisis mempunyai kandungan yang sehat berbanding dengan yang menjalani peritoneal dialisis. Kebanyakan ibu mengandung harus menjalani lima hingga enam kali per mingguProf R S Rastagi,2012. 2.2.6.2 Dialisis pada kehamilan Setelah pengajian tentang teknik immunosuppresan dan pencocokan genetik, transplantasi ginjal menjadi pilihan selain dialisis. Transplantasi ginjal adalah pengantian ginjal yang udah rosak dengan ginjal yang baik dari segi fungsi dan bentuk. Transplantasi ginjal yang pertama pada manusia dilakukan pada tahun 1954. Kelebihan transplantasi ginjal adalah durasi survival lebih panjang dibanding dengan dialisis, pasien dapat menjalani hidup yang berkualitas, pembatasan diet dapat dikurangi dan tubuh dapat berfungsi secara Transplantasi ginjal normalStuart M.Flechner,2012. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seberapa lama transplantasi ginjal ini dapat bertahan. Antaranya ialah adakah ginjal tersebut dari donor yang hidup atau mati,usia penderita gagal ginjal, matching between the blood group and tissue dan paling penting keadaan pasien gagal ginjal. Secara keseluruhan, rata-rata survival pasien yang menjalani transplantasi ginjal untuk 1 tahun adalah 85-95, 5 tahun adalah 70-80 dan 10 tahun adalah 50-60Stuart M.Flechner,2012. BAB 3 KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konsep Berdasarkan kajian teoritis yang telah dikemukakan, maka disusun kerangka konsep penelitian seperti gambar di bawah. Karakteristik Penderita Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Haemodialisis Sosiodemografi • Umur • Jenis kelamin • Pendidikan • Pekerjaan • Tempat tinggal Riwayat penyakit terdahulu Keadaan sewaktu pulang Kadar ureum dan kreatinin 3.2. Definisi Operasional 3.2.1. Penderita gagal ginjal kronik adalah seseorang atau pasien yang ginjalnya tidak lagi berfungsi berdasarkan hasil diagnosa dokter sesuai dengan yang tercatat dalam kartu status 3.2.2. Sosiodemografi a Umur adalah lamanya hidup penderita GGK yang dihitung berdasarkan tahun sejak penderita itu lahir sesuai dengan yang tercatat di kartu status, yang dikelompokkan berdasarkan rumus Sturges. Kemudian untuk analisa statistik, umur dikelompokkan atas : 1. 50 tahun 2. ≥ 50 tahun b Jenis kelamin adalah ciri khas tertentu yang dimiliki penderita GGK sesuai dengan yang tercatat di kartu status, yang dikategorikan atas : 1. Laki-laki 2. Perempuan Skala - nominal c Pendidikan adalah pendidikan formal tertinggi dari penderita GGK sesuai dengan yang tercatat di kartu status, yang dikategorikan atas : 1. SD 2. SLTP 3. SLTA 4. AkademiPT 5.Tidak tercatat Skala-nominal d Pekerjaan adalah kegiatan utama yang dilakukan oleh penderita GGK sesuai dengan yang tercatat di kartu status, yang dikategorikan atas : 1. Pegawai Negeri 2. Pegawai Swasta 3. Wiraswasta 4. Pensiunan 5. PelajarMahasiswa 6. Tidak bekerja 7. Tidak tercatat 8. Ibu rumah tangga Skala- nominal e Daerah asal adalah tempat dimana penderita GGK tinggal menetap sesuai dengan yang tertulis di kartu status, yang dikategorikan atas : 1. Kota Medan 2. Luar kota Medan Skala-nominal 3.2.3. Riwayat penyakit sebelumnya adalah ada tidaknya pasien menderita sebarang penyakit sebelum menderita gagal ginjal kronik berdasarkan yang tercatat pada kartu status, yang tergolong atas : 1. Hipertensi 2. Diabetes mellitus 3. Batu ginjal 4. Penyakit ginjal polikistik 5. Infeksi saluran kemih 6. Lebih dari satu riwayat penyakit terdahulu 7. Tidak ada riwayat penyakit sebelum ini Skala-nominal 3.2.5 Keadaan sewaktu pulang adalah keadaan penderita GGK ketika pulang setelah mendapat rawatan sesuai dengan yang tertulis pada kartu status 1. Pulang Berobat Jalan PBJ 2. Pulang Atas Permintaan Sendiri PAPS 3. Meninggal Skala-ordinal 3.2.6 Hemodialisis adalah suatu terapi bagi penderita gagal ginjal kronik pada stadium 5 di mana ginjalnya tidak dapat berfungsi lagi. 3.2.7 Kadar ureum adalah konsentrasi nitrogen urea darah BUN setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium dan tercatat dalam kartu rekam medis pasien 1. ≤ 200 mg100 mL 2. 200 mg100 mL 3.2.8 Kadar kreatinin adalah konsentrasi kreatinin dalam darah setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium dan tercatat dalam kartu rekam medis. 1. 8mg100ml 2. 8mg100ml

3.3. Pengukuran

3.3.1 Cara Ukur Mengambil data pasien Gagal Ginjal Kronik dari rekam medis di RSUP H Adam Malik,Medan. 3.3.2 Alat Ukur Karakteristik yang diteliti di ambil dari rekam medis.

Bab 4 METODE PENELITIAN

4.1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah studi deskriptif yang menggunakan desain case control study. 4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RSUP Hj Adam Malik dengan pertimbangan bahwa tersedianya data penderita penyakit gagal ginjal kronik yang telah menjalani hemodialisis pada tahun 2013 dan rumah sakit ini memiliki fasilitas menegakkan diagnosa dan pengobatan GGK.

4.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data sekunder penderita yang menjalani hemodialisis dari bulan Januari hingga Desember 2013. Penelitian dimulakan dengan mencari literatur, survey awal, proposal, bimbingan proposal, seminar proposal, penelitian, penulisan skripsi, bimbingan skripsi dan sidang. 4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi Populasi dari penelitian ini adalah seluruh data yang dirawat di rumah sakit ini pada tahun 2013 adalah 758.

4.3.2 Sampel

Sampel untuk penelitian diambil simple random sampling iaitu dengan menggunakan rumus berikut: