Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

nasabah harus memiliki kemampuan melayani pelanggan secara tepat dan cepat. Disamping itu, customer service harus memiliki kemampuan dalam berkomunikasi, sopan santun, ramah, dan bertanggung jawab penuh terhadap nasabahnya. Faktor yang kedua adalah faktor tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung kecepatan, ketepatan, dan keakuratan pekerjaan. Sarana dan prasarana yang dimiliki harus dilengkapi oleh kemajuan teknologi terkini. Pada akhirnya, sarana dan prasarana ini dioperasikan oleh manusia yang berkualitas. Sehingga, kedua faktor pendukung di atas, saling menunjang satu sama lainnya. Setelah ada faktor pendukung yang berpengaruh terhadap mutu layanan, terbentuklah pelayanan yang baik yang dapat meningkatkan citra positif bagi bank tersebut. Demikian halnya bagi BTN, citra dianggap sebagai aset yang paling utama dan tidak ternilai harganya. Selain itu, usaha membentuk citra bukanlah hal yang mudah dan bukan dalam waktu yang sesaat, akan tetapi diperlukan konsistensi yang berkepanjangan. Oleh karena itu, segala daya dan upaya digunakan oleh perusahaan untuk menjaga serta mengembangkannya salah satunya dengan menghadirkan bidang layanan nasabah customer service. Melalui kualitas pelayanan seorang customer service memberikan pengaruh dalam meningkatkan citra positif BTN. Sebuah citra bagi perusahaan sesungguhnya adalah “titipan” dari masyarakat, dan titipan inilah akan “direbut” oleh seorang praktisi customer service. Oleh karena itu setiap kali petugas customer service BTN memberikan pelayanan kepada nasabah berarti sedang membangun citra positif bagi bank tersebut. Artinya di sini terlihat titik tugas yang berat dan fungsi customer service dalam upaya meraih kepercayaan, yaitu melalui bagaimana pelayanan yang telah mereka berikan. Suatu pelayanan tentu saja bagi pelanggan akan memperhitungkan kualitas atau mutu pelayanan. Dan untuk menciptakan pelayanan yang berkualitas atau bermutu, menurut Supranto 2001 : 23 berdasarkan teori Valarie A. Zeithaml terdapat lima ukuran kualitas pelayanan, yaitu tangibles berwujud, realibility keandalan, responsiveness ketanggapan, confidence keyakinan, empathy empati. Penelitian ini dilakukan di BTN Kantor Cabang Bandar Lampung. Lokasi penelitian tersebut diambil karena BTN merupakan BANK yang pertama kali memberikan layanan kredit pemilikan rumah KPR kepada masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan papan. Sejak tahun 1939 BTN merupakan bank pemerintah yang pertama kali diberikan kepercayaan oleh Bank Indonesia untuk memberikan pelayanan Kredit Pemilikan Rumah KPR terjadi pada tanggal 10 Desember 1976 dan yang tetap bertahan hingga saat ini yang tentu saja tak luput dari citra positif yang diberikan BTN.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka penulis merasa tertarik untuk merumuskan masalah dalam penelitian ini, yaitu : “Bagaimanakah Kualitas Pelayanan Customer Service Dalam Meningkatkan Citra Positif Pada BTN ?”

1.3. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kualitas pelayanan customer service dalam meningkatkan citra positif.

1.4. Kegunaan Penulisan

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah : 1.4.1. Secara Teoritis a. Dapat dijadikan referensi bagi penelitian lanjutan. b. Memberikan tambahan referensi pada akademika UNILA yang ingin tahu tentang pentingnya komunikasi dalam proses kualitas pelayanan customer service dalam meningkatkan citra positif. 1.4.2. Secara Praktis Memberikan sumbangan saran dan pemikiran kepada BTN pada khususnya dan lembaga swasta lainnya maupun pemerintah pada umumnya dalam memberikan kualitas pelayanan customer service dalam meningkatkan citra positif.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Tentang Komunikasi

Berbagai macam definisi komunikasi yang dikomunikasikan orang untuk memberikan batasan terhadap apa yang dimaksud dengan komunikasi, sesuai dari sudut mana mereka memandangnya. Tentu saja masing-masing definisi tersebut ada benarnya dan tidak salah karena disesuaikan dengan bidang dan tujuan mereka masing-masing. Menurut Effendi 2006 : 10 komunikasi adalah suatu proses melalui dimana seseorang komunikator menyampaikan pesan stimulus biasanya berbentuk kata-kata dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya khalayak. Sedangkan menurut Cangara 2006 : 18, istilah komunikasi berasal dari perkataan latin yaitu Communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari kata dalam bahasa latin Communico yang artinya membagi. Cangara 2006 : 19 menyatakan juga, komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan yang satu dan yang lainnya, yang pada gilirannya akan tiba saling pengertian yang mendalam. Adanya perubahan sikap dan tingkah laku serta kebersamaan dalam menciptakan saling pengertian dari orang-orang untuk ikut serta dalam proses komunikasi. Menurut Effendi 2006 : 32, yang menyatakan bahwa tujuan sentral dari komunikasi meliputi tiga hal utama, yaitu : 1. Memastikan pemahaman to secure understanding. 2. Membina penerimaan to estabilish acceptance. 3. Motivasi kegiatan to motive action. Langkah pertama dalam kegiatan tujuan sentral dari komunikasi adalah memastikan bahwa orang yang dijadikan sasaran komunikasi itu benar-benar memahami pesan yang disampaikan. Sudah dipastikan bahwa komunikan tersebut dapat dapat memahami pesan yang disampaikan, maka penerimaannya perlu dibina dan kesepakatan perlu dicapai. Sehingga pada gilirannya, komunikan berhasil di motivasi untuk melakukan suatu kegiatan atau tindakan yang dikehendaki dan diharapkan.

2.1.1. Proses Komunikasi

Untuk berkomunikasi diperlukan adanya beberapa proses. Yakni yang dimaksud dengan proses adalah tahap –tahap atau langkah yang dilalui dalam mencapai suatu tujuan. Adapun proses komunikasi adalah ialah tahap –tahap yang dilalui dalam melakukan komunikasi. Tahap –tahap yang dilalui dalam melakukan komunikasi menurut Effendy 2000 : 16 –17 mengandung lima unsur yaitu : 1. Komunikator atau sumber source yaitu orang yang membawa atau menyampaikan pesan. Komunikator menyampaikan pesan kadang –kadang dapat menjadi komunikan sebaliknya komunikan menjadi komunikator. Komunikator dapat berupa individu yang sedang berbicara, menulis,

Dokumen yang terkait

UPAYA CUSTOMER SERVICE PERUSAHAAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KOMUNIKASI DENGAN NASABAH BANK RAKYAT INDONESIA (Studi Kasus pada Bank BRI Panarukan-Situbondo)

0 3 19

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DALAM MENINGKATKAN CITRA POSITIF (Studi Pada BTN Kantor Cabang Bandar Lampung)

2 26 108

JUDUL INDONESIA : ANALISIS KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DALAM MENINGKATKAN CITRA POSITIF (Studi Pada BTN Kantor Cabang Bandar Lampung ) JUDUL INGGRIS : ANALYZING THE QUALITY SERVICE of CUSTOMER SERVICE IN IMPROVING POSITIVE IMAGE (Study of BTN Offi

1 22 133

THE ANALYSIS OF INFLUENCE BETWEEN SERVICE QUALITY AND CUSTOMER SATISFACTION TOWARD CUSTOMER LOYALTY IN MUAMALAT BANK OF BANDAR LAMPUNG BRANCH ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN NASABAH TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK MUAMALAT CABANG BANDAR

0 28 69

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN e-KTP MENGGUNAKAN METODE CUSTOMER SATISFACTION INDEX, METODE SERVICE QUALITY DAN IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS

0 0 17

PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION DAN DAMPAKNYA TERHADAP CUSTOMER LOYALITY PADA PERUSAHAAN JASA

0 2 6

THE CUSTOMER LOYALTY OF PATAS PURWAKARTA TRAIN SERVICE USERS

0 0 18

ANALISIS KEBUTUHAN CUSTOMER YELLOW TRUCK DENGAN METODE KANO BERDASARKAN DIMENSI SERVICE QUALITY ANALYSIS CUSTOMER NEEDS OF YELLOW TRUCK WITH KANO METHOD BASED ON SERVICE QUALITY DIMENSION

1 0 8

HUBUNGAN PELAYANAN CUSTOMER SERVICE TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN

2 3 124

KUALITAS PELAYANAN INTERNET BANKING PT BANK XYZ TERHADAP LOYALITAS NASABAH MENGGUNAKAN METODE E-SERVICE QUALITY (E-SERVQUAL) THE INTERNET BANKING SERVICE QUALITY AT PT BANK XYZ TOWARDS CUSTOMER LOYALTY USING E- SERVICE QUALITY METHOD (E-SERVQUAL)

0 1 15