Berdasarkan perubahan morfologik, terdapat tiga fase persembuhan luka yaitu fase inflamasi, fase proliferasi dan fase maturasi.
1. Fase Inflamasi
Fase inflamasi adalah adanya respons vaskuler dan seluler yang terjadi akibat perlukaan pada jaringan lunak. Setelah terjadi perlukaan yang
menyebabkan pembuluh darah pecah, akan terjadi vasokonstriksi sesaat kemudian dilatasi berkepanjangan Spector, 1993. Selain itu, kerusakan
pembuluh darah akan menyebabkan hemostasis berupa keluarnya platelet. Platelet akan menutupi vaskuler yang terbuka clot dan juga
mengeluarkan beberapa substansi seperti platelet-derived growth factor yang akan mengaktifkan makrofag dan fibroblas Clark Singer, 1999.
Saat terjadi dilatasi terjadi peningkatan aliran darah namun sirkulasi
berjalan lambat. Pada saat yang sama terjadi perubahan pada dinding venula dan kapiler. Hal tersebut membuat tekanan hidrostatik dalam
pembuluh darah meningkat sehingga mengganggu keseimbangan di dalamnya yang menyebabkan leukosit dan cairan dapat keluar dari
pembuluh darah kemudian memasuki jaringan Underwood, 2004. Leukosit, terutama neutrofil, akan membersihkan area luka dari benda
asing, sel-sel mati dan bakteri untuk mempersiapkan dimulainya proses penyembuhan Tawi, 2008.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa neutrofil juga merupakan sumber
sitokin yang memungkinkan sebagai pemacu awal aktivasi fibroblas lokal dan keratinosit Martin, 1997. Sitokin yang meliputi Epidermal Growth
Factor EGF, Plateled-derived Growth Factor PDGF dan Transforming Growth Factor beta TGF-
β berperan dalam terjadinya kemotaksis neutrofil, makrofag, sel mast, sel endotelial dan fibroblas Perdanakusuma,
2008. Infiltrasi neutrofil hanya berlangsung beberapa hari. Neutrofil akan mati
setelah melakukan fagositosis dan neutrofil yang mati akan difagositosis oleh makrofag. Makrofag juga akan mengeluarkan growth factor dan
sitokin yang yang akan memperkuat sinyal awal dari degranulasi platelet dan neutrofil Martin, 1997.
2. Fase Proliferasi
Pada manusia, fase proliferasi kira-kira di mulai 4 hari setelah terjadi perlukaan dan selesai hingga 3-4 minggu atau lebih, tergantung pada
ukuran luka. Fase ini ditandai dengan adanya pembentukan angiogenesis, reepitelisasi, dan fibroplasia Ackermann, 2007. Pada awal pembentukan
neovaskuler, pertama-tama nampak sebagai pita yang padat dari sel-sel endotel yang tumbuh ke luar sebagai kuncup dari kapiler yang utuh pada
tepi luka. Sel-sel muncul oleh aktivitas mitosis pada sel-sel pembuluh darah tetua diikuti oleh migrasinya ke arah luka. Pita endotel yang padat
menjadi bersaluran dalam beberapa jam dan dalam lumen yang terbentuk demikian darah mulai mengalir Spector, 1993.
Jaringan vaskuler angiogenesis yang melakukan invasi kedalam luka
merupakan suatu respon untuk memberikan oksigen dan nutrisi yang