Rumusan Masalah Kerangka konsep

Berikutnya adalah faktor lingkungan, sanitasi lingkungan yang buruk dan perawatan yang kurang steril pada daerah luka akan memperbesar resiko terjadinya infeksi. Pada penelitian ini sendiri akan dibuktikan kemampuan antiseptik dan antibiotik serta regenerasi sel yang dibantu oleh getah jarak pagar Molan, 2006. Dari berbagai penelitian, diketahui getah jarak mempunyai sifat antibakteri dan membantu perbaikan jaringan kolagen. Sifat antibakteri ini dikarenakan berbagai zat yang dikandung oleh getah jarak baik dalam jumlah kecil maupun dalam jumlah yang besar. Ada tiga kandungan yang paling berpengaruh dari getah jarak diantaranya adalah kandungan saponin, flavonoid dan Jathrofin Ernawati, 2007. Tiga kandungan itu, flavonoid, saponin, dan jathrofin, terkandung dalam getah jarak pagar dari patahan tangkai daun jarak pagar, atau dari patahan tunas muda dari tanaman jarak pagar. Ketiga kandungan itu mempunyai fungsi masing-masing yang diketahui dapat berperan dalam meningkatkan kesembuhan luka iris pada kulit. Menurut dari beberapa sumber, flavonoid bekerja dalam proses membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan yang hidup seperti pada permukaan kulit dan membran mukosa. Dalam membunuh mikroorganisme bergantung pada beberapa faktor, misalnya konsentrasi dan lama paparan. Menutut Hogiono dan Dogi 1994, flavanoid berperan dalam proses regenerasi atau perbaikan sel kulit yang mengalami luka terbuka, dengan antifungi, antiseptik, dan antiradang yang dimiliki oleh flavanoid, dapat mempercepat re-epitelisasi pada kulit. Konsentrasi memengaruhi adsorpsi atau penyerapan komponen antiseptik. Pada konsentrasi rendah, beberapa antiseptik menghambat fungsi biokimia membran bakteri, namun tidak akan membunuh bakteri tersebut. Ketika konsentrasi antiseptik tersebut tinggi, komponen antiseptik akan berpenetrasi ke dalam sel dan mengganggu fungsi normal seluler secara luas, termasuk menghambat biosintesis pembuatan makromolekul dan persipitasi protein intraseluler dan asam nukleat DNA atau RNA. Lama paparan antiseptik dengan banyaknya kerusakan pada sel mikroorganisme berbanding lurus Harris, 2011. Pada saponin, bekerja dengan cara merangsang pembentukan sel-sel baru, atau disebut growth factor. Sehingga menyebabkan penggandaan dan pertumbuhan sel endotel pembuluh darah, sel otot polos pembuluh darah dan fibroblas, sehingga menimbulkan pertumbuhan seluler yang akhirnya memperbaiki dinding pembuluh darah yang rusak, sehingga saponin berperan dalam hal pembentukan pembuluh darah baru angiogenesis dan juga pembentukan kolagen Guyton Hall, 2007. Sedangkan pada jatrhofin, mengandung alkaloid. Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang terbanyak ditemukan di alam. Golongan alkaloid adalah golongan senyawa yang mempunyai struktur heterosiklik dan mengandung atom N di dalam intinya pembawa sifat basaalkalis. Sifat umum yang dimiliki oleh golongan senyawa ini adalah: basa, rasa pahit, umumnya berasal dari tumbuhan dan berkhasiat secara farmakologis Harris, 2011. Gambar 1 . Kerangka Teori Getah jarak pagar Kandungan getah jarak :  Flavanoid  Saponin  jathrofin Sebagai antiseptik dan antibakteri Tingkat kesembuhan luka iris pada tikus Sembuh Pemacu regenerasi sel, diantaranya : angiogenesis, pembentukan kolagen, dan epitelisasi

F. Kerangka konsep

Gambar 2 . Kerangka Konsep

G. Hipotesis

Terdapat pengaruh pemberian getah jarak pagar secara topikal terhadap tingkat penyembuhan luka iris pada tikus. Variabel Independen Getah jarak pagar : o Flavonoid o Saponin o Jathrofin Variabel dependen Luka iris pada tikus jantan : Gambaran histopatologimikroskopis Reepitelisasi, angiogenesis, dan pembentukan kolagen Pemacu regenerasi sel Anti-inflamasi Antimikroba Antifungi Analgesik

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

Tikus Tikus merupakan hewan mamalia yang paling umum digunakan sebagai hewan percobaan pada laboratorium, dikarenakan banyak keunggulan yang dimiliki oleh tikus sebagai hewan percobaan, yaitu memiliki kesamaan fisiologis dengan manusia, siklus hidup yang relatif pendek, jumlah anak per kelahiran banyak, variasi sifat-sifatnya tinggi dan mudah dalam penanganan Moriwaki et al., 1994. Tikus Rattus norvegicus memiliki beberapa galur yang merupakan hasil persilangan sesama jenis, namun demikian galur yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah Sparaque dawley. Adapun taksonomi tikus menurut Besselsen 2004 adalah sebagai berikut ;  Kingdom : Animalia  Filum : Chordata  Sub-filum : Vertebrata  Kelas : Mammalia  Sub-kelas : Theria  Ordo : Rodensia  Sub-ordo : Scuirognathi  Famili : Muridae  Sub Famili : Murinae  Genus : Rattus  Spesies : Rattus Norvegicus

B. Kulit

Kulit adalah salah satu organ tunggal ditubuh yang terberat. Umumnya pada orang dewasa kulit memiliki berat sekitar 16 dari berat badan total orang dewasa, mempunyai luas sebesar 1,2- 2,3 m 2 yang terpapar pada dunia luar Junquiera, 2007. Lapisan-lapisan kulit yang dimaksud dalam penelitian ini, dibagi menjadi dua daerah yaitu epidermis dan dermis. Kulit berperan sebagai proteksi tubuh seperti pencegahan infeksi dan penguapan berlebihan dari tubuh. Selanjutnya dikatakan bahwa didalam jaringan kulit terdapat kelenjar minyak dan kelenjar keringat Junquiera, 2007. Kulit merupakan indra peraba yang menerima rangsangan nyeri, panas, dingin dan sebagainya Eroschenko, 2003. Oleh sebab itu kulit merupakan salah satu organ tubuh yang sangat penting bagi tubuh.

1. Epidermis

Epidermis terbentuk dari sel epitel gepeng berlapis, bertanduk keratin, namun ada juga sel-sel lain yang terdapat di epidermis dalam jumlah yang lebih dikit yaitu sel melanosit, sel merkel, dan sel langerhans. Biasanya lapisan kulit dibedakan menjadi kulit tebal licin, tidak berambut dan kulit tipis berambut Junqueira, 2007.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Hormon Testosteron Undekanoat (TU) Dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa dan Histologi Spermatogenesis Tikus Jantan (Rattus Novergicus L) Galur Sprague Dawley

4 46 157

Uji Antifertillitas Ekstrak Metanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) pada Tikus Jantan Strain Sprague Dawley Secara In Vivo

4 11 134

Uji Antifertilitas Ekstrak Etil Asetat Biji Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) Pada Tikus Putih Jantan (Rattus novergicus) Galur Sprague Dawley Secara In Vivo

4 25 111

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 96% Daun Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) Terhadap Kualitas Sperma Pada Tikus Jantan Galur Sprague- Dawley Secara In Vivo dan Aktivitas Spermisidal Secara In Vitro

0 15 104

Uji Antifertilitas ekstrak N-Heksana biji Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) pada tikus putih jantan (Rattus novergicus) galur Sprague Dawley secara IN VIVO

2 15 116

Uji Antifertilitas Ekstrak Etanol 70% Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Pada Tikus Jantan Galur Sprague Dawley Secara In Vivo

0 4 121

PERBANDINGAN TINGKAT KESEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II ANTARA PEMBERIAN MADU TOPIKAL NEKTAR KOPI DENGAN SILVER SULFADIAZINE PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

0 7 82

Uji Antifertilitas Ekstrak n-heksana Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Pada Tikus Putih Jantan (Rattus Novergicus) Galur Sprague Dawley Secara In Vivo

0 15 116

PENGARUH GETAH JARAK PAGAR (Jatropha Curcas L) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PADA TIKUS(Rattus norvegcus) STRAIN WISTAR (In Vivo) Pengaruh Getah Jarak Pagar (Jatropha curcas L) Terhadap Penyembuhan Luka Pada Tikus (Rattus norvegcus) Strain Wistar (In Vivo).

0 3 14

PENGARUH GETAH JARAK PAGAR (Jatropha Curcas L) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PADA TIKUS (Rattus norvegcus) STRAIN Pengaruh Getah Jarak Pagar (Jatropha curcas L) Terhadap Penyembuhan Luka Pada Tikus (Rattus norvegcus) Strain Wistar (In Vivo).

0 2 16