Mengenal Nama-nama dan Sifat-sifat Allah Mencintai Tuhan yang Maha Esa

Maka ketika seseorang meyakini bahwa selain Allah ada yang memiliki kemampuan untuk melakukan seperti di atas, berarti orang tersebut telah mendzalimi Allah dan menyekutukan-Nya dengan selain-Nya. 3. Uluhiyah Allah Uluhiyah Allah adalah mengesakan segala bentuk peribadatan bagi Allah, seperti berdo’a, meminta, tawakal, takut, berharap, menyembelih, bernadzar, cinta, dan selainnya dari jenis- jenis ibadah yang telah diajarkan Allah dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Allah berfirman di dalam Al Qur’an: “Hanya kepada-Mu ya Allah kami menyembah dan hanya kepada-Mu ya Allah kamimeminta.” QS. Al Fatihah: 5 Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah membimbing Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu dengan sabda beliau: “Dan apabila kamu minta maka mintalah kepada Allah dan apabila kamu minta tolong maka minta tolonglah kepada Allah.” HR. Tirmidzi Allah berfirman: “Dan sembahlah Allah dan jangan kalian menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun” QS. An Nisa: 36 Allah berfirman: “Hai sekalian manusia sembahlah Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dan orang- orang sebelum kalian, agar kalian menjadi orang-orang yang bertaqwa.” QS. Al Baqarah: 21 Dengan ayat-ayat dan hadits di atas, Allah dan Rasul-Nya telah jelas mengingatkan tentang tidak bolehnya seseorang untuk memberikan peribadatan sedikitpun kepada selain Allah karena semuanya itu hanyalah milik Allah semata.

4. Mengenal Nama-nama dan Sifat-sifat Allah

Maksudnya, kita beriman bahwa Allah memiliki nama-nama yang Dia telah menamakan diri- Nya dan yang telah dinamakan oleh Rasul-Nya. Dan beriman bahwa Allah memiliki sifat- sifat yang tinggi yang telah Dia sifati diri-Nya dan yang telah disifati oleh Rasul-Nya. Allah memiliki nama-nama yang mulia dan sifat yang tinggi berdasarkan firman Allah: “Dan Allah memiliki nama-nama yang baik.” Qs. Al A’raf: 186 “Dan Allah memiliki permisalan yang tinggi.” QS. An Nahl: 60 Dalam hal ini, kita harus beriman kepada nama-nama dan sifat-sifat Allah sesuai dengan apa yang dimaukan Allah dan Rasul-Nya dan tidak menyelewengkannya sedikitpun. Imam Syafi’i meletakkan kaidah dasar ketika berbicara tentang nama-nama dan sifat-sifat Allah sebagai berikut: “Aku beriman kepada Allah dan apa-apa yang datang dari Allah dan sesuai dengan apa yang dimaukan oleh Allah. Aku beriman kepada Rasulullah dan apa-apa yang datang dari Rasulullah sesuai dengan apa yang dimaukan oleh Rasulullah” Lihat Kitab Syarah Lum’atul I’tiqad Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin hal 36 Ketika berbicara tentang sifat-sifat dan nama-nama Allah yang menyimpang dari yang dimaukan oleh Allah dan Rasul-Nya, maka kita telah berbicara tentang Allah tampa dasar ilmu. Tentu yang demikian itu diharamkan dan dibenci dalam agama. Allah berfirman: “Katakanlah: ‘Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tampa alasan yang benar, mengharamkan mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah keterangan untuk itu dan mengharamkan kalian berbicara tentang Allah tampa dasar ilmu.” QS. Al A’raf: 33 “Dan janganlah kamu mengatakan apa yang kamu tidak memiliki ilmu padanya, sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati semuanya akan diminta pertanggungan jawaban.” QS. Al Isra: 36

3. Mencintai Tuhan yang Maha Esa

Cinta adalah unsur terpenting dalam ibadah. Bersama raja` berharap dankhauf takut, cinta menjadi perasaan hati yang melengkapi ketundukan kita kepada Allah. Allah berfirman: ككئئلكوأأ نكيذئللكا نكوعأدديك نكوغأتكبديك ىلكإئ مأهئبلئرك ةكلكيسئوكلدا مدهأيلأأك بأركقدأك نكوجأرديكوك هأتكمكحدرك نكوفأاخكيكوك هأبكاذكعك نلكإئ بكاذكعك ككبلئرك نكاكك مك ارروذأحد “Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka, siapa di antara mereka yang lebih dekat kepada Allah dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang harus ditakuti.” QS. Al Isra [17]: 57 Tanda-Tanda Cinta Kepada Allah Pokok cinta ada dalam hati. Namun cinta juga dapat diungkapkan oleh lisan. Cinta pun harus dibuktikan dalam perbuatan. Berikut adalah tanda-tanda orang yang mencintai Allah. Siapa saja yang memilikinya, berarti ia benar-benar mencintai Allah. Jika tidak, maka bisa kita katakan cintanya adalah cinta palsu atau hanya sekedar pengakuan.

1. Senantiasa mendahulukan perkara yang Allah cintai atas selainnya