Ketika berbicara tentang sifat-sifat dan nama-nama Allah yang menyimpang dari yang dimaukan oleh Allah dan Rasul-Nya, maka kita telah berbicara tentang Allah tampa dasar
ilmu. Tentu yang demikian itu diharamkan dan dibenci dalam agama. Allah berfirman:
“Katakanlah: ‘Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tampa alasan yang
benar, mengharamkan mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah keterangan untuk itu dan mengharamkan kalian berbicara tentang
Allah tampa dasar ilmu.” QS. Al A’raf: 33 “Dan janganlah kamu mengatakan apa yang kamu tidak memiliki ilmu padanya,
sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati semuanya akan diminta pertanggungan jawaban.” QS. Al Isra: 36
3. Mencintai Tuhan yang Maha Esa
Cinta adalah unsur terpenting dalam ibadah. Bersama raja` berharap dankhauf takut, cinta menjadi perasaan hati yang melengkapi ketundukan kita kepada Allah.
Allah berfirman:
ككئئلكوأأ نكيذئللكا
نكوعأدديك نكوغأتكبديك
ىلكإئ مأهئبلئرك
ةكلكيسئوكلدا مدهأيلأأك
بأركقدأك نكوجأرديكوك
هأتكمكحدرك نكوفأاخكيكوك
هأبكاذكعك نلكإئ
بكاذكعك ككبلئرك
نكاكك مك
ارروذأحد
“Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka, siapa di antara mereka yang lebih dekat kepada Allah dan mengharapkan rahmat-Nya dan
takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang harus
ditakuti.” QS. Al Isra [17]: 57 Tanda-Tanda Cinta Kepada Allah
Pokok cinta ada dalam hati. Namun cinta juga dapat diungkapkan oleh lisan. Cinta pun harus dibuktikan dalam perbuatan. Berikut adalah tanda-tanda orang yang mencintai
Allah. Siapa saja yang memilikinya, berarti ia benar-benar mencintai Allah. Jika tidak, maka bisa kita katakan cintanya adalah cinta palsu atau hanya sekedar pengakuan.
1. Senantiasa mendahulukan perkara yang Allah cintai atas selainnya
Orang yang mencintai Allah nampak dari prilaku dan tindakannya yang senantiasa mengedepankan apa pun yang dicintai oleh Allah dari kepentingan siapa pun dan urusan
apa pun, dari keinginannya, hawa nafsunya, akal pikirannya, orang yang dicintainya dan lain sebagainya. Cintanya yang agung kepada Allah mewujud menjadi bentuk-bentuk
pengorbanan yang menakjubkan. Kerelaan hati orang-orang yang jujur dalam cintanya kepada Allah tidak pernah kering dari amal-amal kebaikan yang bervisi akhirat dan
maslahat. Tidak segan meninggalkan segala kepentingan, selain kepentingan yang dicintai oleh Allah azza wa jalla.
2. Mentauladani Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
Ciri orang yang mencintai Allah selanjutnya adalah mentauladani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena Allah telah memilih seorang utusan untuk diikuti
jejak dan titahnya dan Allah ridho kepadanya. Bukti cinta kita kepada Allah harus diwujudkan dengan cara-cara yang sesuai dengan ajaran Rasulullah. Karena Allah hanya
ridho jika kita mengikuti Rasulullah dalam beribadah kepadanya. Maka, jika ada seseorang yang mengaku cinta kepada Allah, namun perbuatannya tidak sesuai dengan
contoh Rasulullah, pastilah cintanya itu tidak berbalas cinta dari Allah. Amati firman Allah berikut,
مميحئرك رموفأغك هأللكلاوك مدكأبكونأذأ مدكألك ردفئغديكوك هأللكلا مأكأبدبئحديأ ينئوعأبئتلكافك هكللكلا نكوبلأحئتأ مدتأندكأ ندإئ لدقأ
“Katakanlah: “Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” QS. Ali Imran [3]: 31
3. Mencintai orang-orang yang mencintai Allah
Ciri orang yang mencintai Allah adalah membangun persaudaraan yang kokoh diatas cinta kepada Allah, saling menyayangi, mengayomi dan membantu antara orang-orang
beriman yang mencintai Allah. Allah berfirman:
ىلكعك ةةزلكعئأك نكينئمئؤدمألدا ىلكعك ةةللكذئأك هأنكوبلأحئيأوك مدهأبلأحئيأ مةودقكبئ هأللكلا يتئأديك فكودسكفك هئنئيدئ ندعك مدكأندمئ دلكتكرديك ندمك اونأمكآ نكيذئللكا اهكيلأأك ايك مميلئعك عمسئاوك هأللكلاوك ءأاشكيك ندمك هئيتئؤديأ هئللكلا لأضدفك ككلئذك مةئئالك ةكمكودلك نكوفأاخكيك الكوك هئللكلا لئيبئسك يفئ نكودأهئاجكيأ نكيرئفئاككلدا
“Hai orang-orang yang beriman, Barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan
merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut
kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas pemberian-Nya, lagi Maha mengetahui.”
QS. Al Maa`idah [5]: 54
4. Keras terhadap orang-orang kafir