Keras terhadap orang-orang kafir Berjihad di jalan Allah Tidak takut celaan dalam berpegang teguh terhadap agama

Ciri orang yang mencintai Allah selanjutnya adalah mentauladani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena Allah telah memilih seorang utusan untuk diikuti jejak dan titahnya dan Allah ridho kepadanya. Bukti cinta kita kepada Allah harus diwujudkan dengan cara-cara yang sesuai dengan ajaran Rasulullah. Karena Allah hanya ridho jika kita mengikuti Rasulullah dalam beribadah kepadanya. Maka, jika ada seseorang yang mengaku cinta kepada Allah, namun perbuatannya tidak sesuai dengan contoh Rasulullah, pastilah cintanya itu tidak berbalas cinta dari Allah. Amati firman Allah berikut, مميحئرك رموفأغك هأللكلاوك مدكأبكونأذأ مدكألك ردفئغديكوك هأللكلا مأكأبدبئحديأ ينئوعأبئتلكافك هكللكلا نكوبلأحئتأ مدتأندكأ ندإئ لدقأ “Katakanlah: “Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” QS. Ali Imran [3]: 31

3. Mencintai orang-orang yang mencintai Allah

Ciri orang yang mencintai Allah adalah membangun persaudaraan yang kokoh diatas cinta kepada Allah, saling menyayangi, mengayomi dan membantu antara orang-orang beriman yang mencintai Allah. Allah berfirman: ىلكعك ةةزلكعئأك نكينئمئؤدمألدا ىلكعك ةةللكذئأك هأنكوبلأحئيأوك مدهأبلأحئيأ مةودقكبئ هأللكلا يتئأديك فكودسكفك هئنئيدئ ندعك مدكأندمئ دلكتكرديك ندمك اونأمكآ نكيذئللكا اهكيلأأك ايك مميلئعك عمسئاوك هأللكلاوك ءأاشكيك ندمك هئيتئؤديأ هئللكلا لأضدفك ككلئذك مةئئالك ةكمكودلك نكوفأاخكيك الكوك هئللكلا لئيبئسك يفئ نكودأهئاجكيأ نكيرئفئاككلدا “Hai orang-orang yang beriman, Barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas pemberian-Nya, lagi Maha mengetahui.” QS. Al Maa`idah [5]: 54

4. Keras terhadap orang-orang kafir

Jika kasih sayang dan rasa cinta kepada sesama orang beriman adalah ciri kecintaan kita kepada Allah, maka, begitu pun ciri cinta kepada Allah adalah membenci, keras, tegas dan berlepas diri dari orang-orang kafir. Maka tidak disebut orang benar-benar mencintai Allah, jika kita mencintai dan berloyalitas kepada orang-orang kafir. Karena mereka adalah musuh-musuh Allah. Allah membenci mereka, maka kita pun harus membenci mereka.

5. Berjihad di jalan Allah

Jihad adalah puncak tertinggi dari agama. Mengerahkan kemampuan dalam berperang melawan musuh Islam dengan tujuan meninggikan kalimat Allah ini adalah ciri cinta kepada Allah yang sangat besar. Sehingga Allah menjanjikan bagi orang-orang yang wafat dalam jihad surga yang akan mereka masuki tanpa hisab.

6. Tidak takut celaan dalam berpegang teguh terhadap agama

Selanjutnya, sebagaimana yang Allah nyatakan dalam surat Al Maa`idah diatas, ciri orang yang mencintai Allah adalah tidak takut dengan celaan, cemoohan, cibiran dan hinaan orang-orang yang tidak suka kepadanya karena ia berpegang teguh terhadap agama dan ajaran Allah. Kekuatan cinta telah membuatnya kebal dengan semua itu. Seperti teladannya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang juga mendapat kata- kata dan hinaan buruk dari orang-orang musyrik dahulu. Beliau disebut penyihir, orang gila dan pemecah belah. Namun semua hinaan itu tidak membuatnya menyurutkan langkah walaupun sedikit pun dalam berdakwah kepada Allah. 10 Cara Agar Bisa Mencintai Allah Ibnu Qayyim menyebutkan 10 cara agar bisa mencintai Allah: 1. Membaca Al Quran, mentadabburi, dan memahami makna-maknanya. 2. Bertaqarrub kepada Allah dengan mengamalkan amal-amal yang sunnah. 3. Selalu berdzikir kepada Allah di setiap keadaan, dengan lisan, hati dan amal. 4. Lebih mementingkan apa yang dicintai oleh Allah di atas yang dicintai oleh hamba ketika bertabrakan. 5. Menyelami nama-nama Allah dan sifatNya serta pengaruh dan kesempurnaan yang ditunjukkan olehnya. 6. Memikirkan nikmat-nikmat Allah yang bersifat lahiriyah dan batiniyah. Serta menyaksikan kebaikan-kebaikaNya kepada hambaNya. 7. Menundukkan hati di hadapan Allah dan selalu merasa faqir kepadaNya. 8. Bermunajat kepada Allah di saat sepertiga malam terakhir dengan shalat, membaca alquran dan istighfar. 9. Bershahabat dengan orang-orang shalih dan mengambil faidah dari mereka. 10. Menjauhi semua yang menghalangi hati dari Allah.

4. Peringkat dan konsekuensi cinta