Operasionalisasi Variabel Metode Penelitian

Kepatuhan Wajib Pajak Y Kepatuhan adalah suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Perpajakan. Siti Kurnia Rahayu, 2010:138 1. Membayar tepat waktu 2. Melaporkan SPT tepat waktu. Siti Kurnia Rahayu, 2010:138 Ordinal 16 17,18,19 Menurut Nur Indriantoro dan Bambang 2002:98, Dalam operasionalisasi variabel ini semua variabel menggunakan skala ordinal. Skala ordinal adalah skala pengukuran yang tidak hanya menyatakan kategori, tetapi juga menyatakan peringkat construct diukur. Berdasarkan pengertian diatas, maka skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal dengan tujuan untuk memberikan informasi berupa nilai pada jawaban. Variabel-variabel tersebut diukur oleh instrumen pengukur dalam bentuk kuesioner berskala ordinal yang memenuhi pernyataanpernyataan tipe skala likert. Untuk setiap pilihan jawaban diberi skor, maka responden harus menggambarkan, mendukung pernyataan positif atau tidak mendukung pernyataan negatif. Tabel 3.3 Scoring Untuk Jawaban Kuesioner Jawaban Responden Skor Positif Skor Negatif Sangat Setuju 5 1 Setuju 4 2 Ragu-ragu 3 3 Tidak Setuju 2 4 Sangat Tidak Setuju 1 5 Sumber: Sugiyono 2010:94

3.3 Sumber Data

Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. 1. Data primer Menurut Sugiyono 2010:137, Sumber primer adalah “sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.” Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang dibagikan kepada responden. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah sumber penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara Indriantoro dan Bambang Supeno, 2002:65. Sebagai suatu penelitian empiris maka data sekunder dalam penelitian ini diperoleh artikel, jurnal, dan penelitian-penelitian terdahulu. Dalam penelitian ini Penulis menggunakan pengumpulan data primer yaitu melalui cara menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

3.4 Alat Ukur Penelitian

Sebelum kuesioner digunakan untuk pengumpulan data yang sebenarnya, terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan karakteristik populasi penelitian. Uji coba dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan validitas dan kekonsistenan reliabilitas alat ukur penelitian, sehingga diperoleh item-item pertanyaan atau pernyataan yang layak untuk digunakan sebagai alat ukur untuk pengumpulan data penelitian.

3.4.1 Uji Validitas

Menurut Purbayu 2005: 247, Validitas adalah “ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrument pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas ditujukan untuk mengukur seberapa nyata suatu pengujian atau instrument. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Berdasarkan definisi diatas, maka validitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat test kuesioner dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk diukur. Suatu alat ukur disebut valid bila dia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Tabel 3.4 Standar Penilaian Untuk Validitas Criteria Validity Good 0.50 Acceptable 0,30 Marginal 0,20 Poor 0,10 Sumber: Barker et al, 2002:70 Seperti yang telah dijelaskan padan metodologi penelitian bahwa untuk menguji valid tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara statistika, yaitu melalui nilai koefisien korelasi skor butir pernyataan dengan skor total = 0,30 maka pernyataan tersebut dinyatakan valid dan apabila 0,30 berarti data tersebut dapat dikatakan tidak valid. Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan rumus korelasi. Seperti dilakukan pengujian lebih lanjut, semua item pernyataan dalam kuesioner harus diuji keabsahannya untuk menentukan valid tidaknya suatu item. Uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada dalam kuesioner. Validitas suatu data tercapai jika pernyataan tersebut mampu mengungkapkan apa yang akan diungkapkan. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan masingmasing pernyataan dengan jumlah skor untuk masing-masing variabel. Teknik korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi Untuk mempercepat dan mempermudah penelitian ini pengujian validitas dilakukan dengan bantuan komputer dengan menggunakan software SPSS 20.0 for windows dengan metode korelasi untuk mencari koefisien korelasi antara variabel X1 dan Y, Variabel X2 dan Y sebagai berikut: Sumber: Nazir 2003: 464 Keterangan: r = Koefisien korelasi pearson X = Independensi Auditor Internal X 2 = Komite Audit Y = Pengendalian Internal