b. Munculnya komplain dari wajib pajak mengenai kualitas pelayanan yang diberikan kepada wajib pajak yang akan membayar pajak.
c. Masih banyak wajib pajak yang menunggak pajak sehingga dilakukan pengihan pajak.
3. Menetapkan Rumusan Masalah Berdasarkan pengidentifikasian masalah maka peneliti merumuskan
masalah sebagai berikut : a. Seberapa besar pengaruh pelaksanaan penagihan pajak terhadap
kepatuhan wajib pajak pada KPP Pratama Cicadas Bandung b. Seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepatuhan
wajib pajak pada KPP Pratama Cicadas Bandung 4. Menetapkan tujuan penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan maksud yang telah diuraikan, penelitian ini memiliki tujuan antara lain:
a. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pelaksanaan penagihan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak pada KPP Pratama Cicadas
Bandung b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan
terhadap kepatuhan wajib pajak pada KPP Pratama Cicadas Bandung 5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan
teori; 6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian
yang digunakan;
7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data;
8. Melakukan analisis data; 9. Melakukan pelaporan hasil penelitian.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat digambarkan desain penelitian dari penelitian ini adalah sebagai berikut
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tujuan Penelitian
Desain Penelitian Jenis Penelitian
Metode Yang Digunakan
Unit Analisis Time Horizon
T – 1
Deskriptif verifikatif
Decriptive survey
Wajib Pajak Orang
Pribadi Cross
Sectional T
– 2
Deskriptif verifikatif
Decriptive survey
Wajib Pajak Orang
Pribadi Cross
Sectional Sumber : Sugiyono 2008:13
Dari tabel di atas dapat penulis uraikan sebagai berikut: 1. Tujuan penelitian pertama untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
penagihan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak pada KPP Pratama Cicadas Bandung digunakan metode deskriptif yaitu dengan cara mengumpulkan
informasi yang dapat menjelaskan secara rinci varibel pertama. 2. Tujuan penelitian kedua adalah untuk mengetahui seberapa besar kualitas
pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak pada KPP Pratama Cicadas Bandung digunakan metode deskriptif yaitu dengan cara mengumpulkan
informasi yang dapat menjelaskan secara rinci varibel kedua.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Menurut Nur Indriantoro 2002:69 penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu dapat
digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran
dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik.
Variabel itu sendiri dalam konteks penelitian menurut Sugiyono 2010:38 sebagai berikut:
“Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesi mpulannya.”
Berdasarkan judul skripsi yang telah dikemukakan diatas yaitu “Pengaruh penagihan pajak dan kualitas pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak
”, maka variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Independen X. Menurut Sugiyono 2010:39, Variabel bebas adalah
“merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikat.
” Variable bebas yang digunakan yaitu X
1
Penagihan Pajak dan X
2
Kualitas Pelayanan 2. Variabel Dependen Y.
Menurut Sugiyono 2010:39, Variabel dependen
“merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
” Data yang menjadi variabel terikat adalah Kepatuhan Wajib Pajak.
Selengkapnya mengenai operasionalisasi variabel dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Variabel
Indikator Skala
No Kuisioner
Penagihan Pajak
X
1
serangkaian tindakan dari aparatur jendral,
berhubungan wajib pajak tidak melunasi
baik sebagianseluruhnya
kewajiban perpajakan yang menurut undang-
undang perpajakan yang berlaku. Siti
Kurnia Rahayu, 2010, 197
1. Surat Teguran 2. Surat Paksa
3. Surat Perintah melakukan penyitaan
4. Pengumuman Lelang 5. Lelang
Siti Kurnia Rahayu, 2010, 197
Ordinal 1,2
3 4
5 6
Kualitas Pelayanan
X
2
Kualitas layanan merupakan sebagai
ukuran seberapa bagus tingkat layanan
yang diberikan mampu menyesuaikan
dengan ekspentasi pelanggan, jadi
kualitas pelayanan diwujudkan melalui
pemenuhan kebutuhan dan
keinginan pelanggan serta ketetapan
penyampaian pelayanan tersebut
membagi harapan pelanggan. Lena
Ellitan dan Lina Anatan , 2007
1. Tempat Pelayanan
Terpadu 2. Account Reprensetatif
AR 3. Help Desk
4. Complain Center 5. Media Informasi Pajak
Liberti Pandiangan, 2007 Ordinal
7,8 9,10,11
12 13
14,15
Kepatuhan Wajib Pajak
Y Kepatuhan adalah
suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi
kewajiban sesuai dengan ketentuan
dalam Undang-Undang Perpajakan.
Siti Kurnia Rahayu, 2010:138
1. Membayar tepat waktu 2. Melaporkan SPT tepat
waktu. Siti
Kurnia Rahayu,
2010:138 Ordinal
16 17,18,19
Menurut Nur Indriantoro dan Bambang 2002:98, Dalam operasionalisasi variabel ini semua variabel menggunakan skala ordinal. Skala ordinal adalah skala
pengukuran yang tidak hanya menyatakan kategori, tetapi juga menyatakan peringkat construct diukur.
Berdasarkan pengertian diatas, maka skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal dengan tujuan untuk memberikan informasi
berupa nilai pada jawaban. Variabel-variabel tersebut diukur oleh instrumen pengukur dalam bentuk kuesioner berskala ordinal yang memenuhi
pernyataanpernyataan tipe skala likert. Untuk setiap pilihan jawaban diberi skor, maka responden harus menggambarkan, mendukung pernyataan positif atau
tidak mendukung pernyataan negatif.
Tabel 3.3 Scoring Untuk Jawaban Kuesioner
Jawaban Responden
Skor Positif Skor Negatif
Sangat Setuju 5
1 Setuju
4 2
Ragu-ragu 3
3 Tidak Setuju
2 4
Sangat Tidak Setuju 1
5 Sumber: Sugiyono 2010:94