Fungsi Implikasi Fuzzy Inference System .1

Salah satu perbedaan mencolok kurva BETA dari kurva PI adalah fungsi keanggotaanya akan mendekati nol hanya jika nilai β sangat besar. c. Kurva GAUSS Jika kurva PI dan kurva BETA menggunakan β parameter yaitu dan , kurva GAUSS juga menggunakan untuk menunjukkan nilai domain pada pusat kurva, dan k yang menunjukkan lebar kurva. Fungsi keanggotaan: ܩݔ; ݇, = ି௞ ି௫ మ 7. Koordinat Keanggotaan Himpunan fuzzy berisi urutan pasangan berurutan yang berisi nilai domain dan kebenaran nilai keanggotaannya dalam bentuk: Skalari Derajati ‘Skalar’ adalah suatu nilai yang digambarkan dari domain himpunan fuzzy, sedangkan ‘Derajat’ skalar merupakan derajat keanggotaan himpunan fuzzy-nya.

2.3.3.4 Fungsi Implikasi

Tiap-tiap aturan proposisi pada basis pengetahuan fuzzy akan berhubungan dengan suatu relasi fuzzy. Bentuk umum dari aturan yang digunakan dalam fungsi implikasi adalah: IF x is A THEN y is B Dengan x dan y adalah scalar, dan A dan B adalah himpunan fuzzy. Proposisi yang mengikuti IF disebut sebagai anteseden, sedangkan proposisi yang mengikuti THEN disebut sebagai konsekuen. Proposisi ini dapat diperluas dengan menggunakan operator fuzzy, seperti: IFx is A ο ݔ is A ο ݔ is A ο … ο ݔ ே is A ୒ THEN y is B dengan ο adalah operator missal: OR atau AND. Secara umum, ada 2 fungsi implikasi yangdapat digunakan, yaitu: a. Min Minimum. Fungsi ini akan memotong output himpunan fuzzy. b. Dot Product. Fungsi ini akan menskala output himpunan fuzzy. 2.3.3.5 Fuzzy Inference System 2.3.3.5.1 Metode Mamdani Metode mamdani sering dikenal sebagai metode max-min. metode ini diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun1975. Untuk mendapatkan output, diperlukan 4 tahapan: 1. Pembentukan himpunan fuzzy Pada metode mamdani, baik variabel input maupun variabel output dibagi menjadi satu atau lebih himpunan fuzzy. 2. Aplikasi fungsi implikasi Pada metode mamdani, fungsi implikasi yang digunakan adalah Min. 3. Komposisi aturan Tidak seperti penalaran monoton, apabila sistem terdiri dari beberapa aturan, maka inferensi diperoleh dari kumpulan korelasi antar aturan. Ada 3 metode yang digunakan dalam melakukan inferensi sistem fuzzy, yaitu max, additive dan probabilistic OR probor. a. Metode Max Maximum Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara mengambil nilai maksimum aturan, kemudian menggunakannya untuk memodifikasi daerah fuzzy, dan mengaplikasikannya ke output. b. Metode Additive Sum Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara melakukan bounded-sum terhadap semua output daerah fuzzy. c. Metode Probabilistic OR probor Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan melakukan product terhadap semua output daerah fuzzy. 4. Penegasan defuzzy Penegasan keputusan yang diambil untuk suatu masalah tertentu berdasarkan dari hasil tahapan sebelumnya. 48

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Pada bab ini akan dibahas secara singkat mengenai analisa masalah yang ada pada bagian penerimaan siswa baru untuk mempermudahkan mengetahui kelemahan sistem informasi yang sedang berjalan. Setelah itu akan dibahas mengenai perancangan sistem yang akan dibangun sebagai usulan sistem baru untuk memperbaiki sistem yang sudah ada sekaligus untuk memenuhi permintaan dari pihak SMK Teratai Putih Global 1 Bekasi.

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem sistem analisys dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan- permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan- perbaikannya.

3.1.1 Analisis Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka dapat diketahui masalah-masalah yang terjadi di bagian penerimaan siswa baru adalah sebagai berikut: