Penerapan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menyeleksi Calon Siswa SMK Berdasarkan Hasil Test Menggunakan Metode Fuzzy Di SMK Teratai Putih Global I Bekasi
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat Tugas Akhir Program Strata I Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
MUTHIA SIDRATULL MUNTAHA
10104109
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(2)
ABSTRAK
PENERAPAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK
MENYELEKSI CALON SISWA BERDASARKAN HASIL TEST
MENGGUNAKAN METODE
FUZZY
DI SMK TERATAI
PUTIH GLOBAL 1 BEKASI
Oleh
MUTHIA SIDRATULL MUNTAHA
10104109
SMK Teratai Putih Global 1 Bekasi merupakan salah satu sekolah unggulan di Bekasi yang memiliki hubungan kerjasama dengan beberapa perusahaan ternama yang berada di JABOTABEK. Setiap tahun ajaran baru, sekolah mengadakan penerimaan dan penyeleksian siswa baru melalui beberapa test seperti psikotest, wawancara, pemeriksaan mata, tato dan tindik, serta olah raga, untuk menentukan proses penentuan penjurusan kelas di SMK Teratai Putih Global 1 Bekasi. Dalam proses penyeleksian ini sering timbul permasalahan seperti terbatasnya panitia seleksi yang menyebabkan kesalahan menganalisis status siswa yang diterima atau ditolak, kesalahan penempatan jurusan yang sesuai dengan bakat dan kemampuan siswa, serta lamanya hasil seleksi siswa.
Penerapan Sistem Pendukung Keputusan untuk menyeleksi calon siswa SMK ini dapat menghemat waktu dan memudahkan panitia dalam penentuan penjurusan kelas, serta memberikan informasi penjurusan yang tepat dan akurat kepada siswa. Metode yang digunakan dalam penerapan Sistem Pendukung Keputusan ini adalah metodefuzzy.
(3)
STUDENT’S BASED ON RESULT OF TEST USING FUZZY
METHOD AT SMK TERATAI PUTIH GLOBAL 1 BEKASI
Oleh
MUTHIA SIDRATULL MUNTAHA
SMK Teratai Putih Global 1 Bekasi is one of another private quality school at Bekasi, who is related occupation with famous concern at JABOTABEK. Every new course, school management arrange selection receipt for new candidate students pass through several test like as psychotest, interview, eyes checkup, pierce and tattoo, as soon as physical exercise
(4)
ii
ABSTRACT
DECISION SUPPORT SYSTEM APPLICATION FOR
SELECTING CANDIDATE STUDENT’S BASE ON RESULT OF
TEST USING FUZZY METHOD AT SMK TERATAI PUTIH
GLOBAL 1 BEKASI
By
MUTHIA SIDRATULL MUNTAHA
SMK Teratai Putih Global 1 Bekasi is one of another private quality school at Bekasi, who is related occupation with famous concern at JABOTABEK. Every new course, school management arrange selection receipt for new candidate students pass through several test like as psychotest, interview, eyes
checkup, pierce and tattoo, and physical exercise for majoring determine at SMK
Teratai Putih Global 1 Bekasi. In selecting this process often problems occurred like as limited selection committee evoke mistaken analyze for acceptance or refuse students, occupy majoring mistaken appropriate and capability of students, and a long times for selection result.
Decision support system for selection candidate students be able thrift of times and make easier committee in act of determining major, and offer majoring information with precise and accurate to students. The using method in this decision support system is fuzzy method.
(5)
MENYELEKSI CALON SISWA SMK BERDASARKAN HASIL
TEST MENGGUNAKAN METODE FUZZY DI SMK TERATAI
PUTIH GLOBAL 1 BEKASI
MUTHIA SIDRATULL MUNTAHA
10104109
Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Informatika
Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. NIP : 41277006008
Pembimbing
Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. NIP : 41277006008
(6)
LEMBAR PENGESAHAN
PENERAPAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK
MENYELEKSI CALON SISWA SMK BERDASARKAN HASIL
TEST MENGGUNAKAN METODE FUZZY DI SMK TERATAI
PUTIH GLOBAL 1 BEKASI
MUTHIA SIDRATULL MUNTAHA
10104109
Penguji III
Dian Dharmayanti, S.T. NIP : 4127 70 06 005 Penguji I
Tati Harihayati M, S.T., M.T. NIP : 4127 70 06 006
Penguji II
Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. NIP : 4127 70 06 008
(7)
vi LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK……….………... i
ABSTRACT……….………... ii
KATA PENGANTAR………..………... iii
DAFTAR ISI………..……….. vi
DAFTAR GAMBAR………..………. xi
DAFTAR TABEL……….………... xvi
DAFTAR SIMBOL………...….………... xvii
DAFTAR LAMPIRAN……… xx
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah…….………... 1
1.2 Identifikasi Masalah...……… 3
1.3 Maksud dan Tujuan………...……… 3
1.4 Batasan Masalah……… 4
1.5 Metodologi Penelitian………... 5
1.6 Sistematika Penulisan……… 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Singkat Sekolah.………..………. 9
(8)
vii
2.1.1 Sejarah Sekolah... 9
2.1.2 Struktur Organisasi... 10
2.2 Landasan Teori………..………... 13
2.2.1 Pengertian Sistem……….... 13
2.2.2 Konsep Dasar Sistem…...………. 17
2.2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi... 19
2.2.4 Komponen Sistem Informasi... 19
2.2.5 Alat-alat Model Sistem Informasi….………... 21
2.2.6 Analisis Sistem...……… 23
2.2.7 Desain Sistem…………....………... 23
2.2.8 Model Perancangan Sistem………... 24
2.2.9 Alat Pengembangan Sistem... 27
2.2.10 Konsep Dasar Basis Data………... 30
2.2.11 Perancangan Basis Data………. 32
2.3 SoftwarePendukung...……… 36
2.3.1 Borland Delphi...………... 37
2.3.2 MySQL……...……….……. 37
2.3.3 MetodeFuzzy...……….….. 37
2.3.3.1 PengertianFuzzy.……….………... 38
2.3.3.1.1Fuzzifikasi………. 38
2.3.3.1.2 Evaluasi Kaidah …...……… 38
2.3.3.1.3Defuzifikasi………... 39
(9)
viii
2.3.3.5.1 Metode Mamdani………. 46
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem………... 48
3.1.1 Analisis Masalah…..…... 48
3.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan…..…………... 49
3.1.3 Analisis Pengkodean... 50
3.1.4 Analisis Kebutuhan Non Fungsional... 50
3.1.4.1 Analisis Jaringan Komputer.………….………… 50
3.1.4.2 Analisis Kebutuhan Pengguna……… 51
3.1.4.3 Analisis dan KebutuhanPerangkat Keras……….. 52
3.1.4.4 Analisis dan Kebutuhan Perangkat Lunak……… 53
3.1.5 Analisis SistemFuzzy.……….. 53
3.1.5.1 Sistem InferensiFuzzy...……… 54
3.1.5.2 Fungsi Keanggotaan... 56
3.1.5.3 Contoh Kasus………..……….. 57
3.1.6Entity Relationship Diagram(ERD)………. 62 3.1.7 Analisis Kebutuhan Fungsional...
3.1.7.1 Diagram Konteks….…………... 3.1.7.2Data Flow Diagram(DFD)..………….………… 3.1.7.3 Spesifikasi Proses.……….………
62 62 63 68
(10)
ix 3.2
3.1.7.4 Kamus Data………..………. Perancangan Sistem... 3.2.1 Perancangan Data...
77 80 80 3.2.1.1 Skema Relasi... 3.2.1.2 Struktur Tabel...
80 81 3.2.2 Perancangan Pengkodean... 3.2.3 Perancangan Arsitektur... 3.2.4 Perancangan Antarmuka...
84 86 88 3.2.4.1 Perancangan Tampilan... 3.2.4.2 Perancangan Pesan...
88 93
3.3
3.2.4.3 Jaringan Semantik... Perancangan Prosedural...
97 98 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
4.1 Implementasi………...………. 101
4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras....……… 101
4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak..………. 102
4.1.3 Implementasi Basis Data………. 102
4.1.4 Implementasi Antarmuka……… 105
4.1.4.1 Implementasi Antarmuka Admin.……...………… 105
4.1.4.2 Implementasi Antarmuka Panitia Seleksi Ujian….. 105
4.2 Pengujian………...………... 106
4.2.1 Rencana Pengujian………...………... 107
(11)
x
4.2.2.4 Pengujian Pengolahan Data Komponen Nilai... 112
4.2.2.5 Pengujian Pengolahan Data Check Fisik…..…... 113
4.2.2.6 Pengujian Pengolahan Data Jurusan….………... 114
4.2.2.7 Pengujian Pengolahan Data Tahun Ajaran...…... 115
4.2.2.8 Pengujian Pengolahan Data Penilaian…...…... 116
4.2.2.9 Pengujian Pengolahan Data Hasil Nilai…...…... 117
4.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha………. 117
4.2.4 Pengujian Betha………... 118
4.2.5 Kesimpulan Hasil Pengujian Betha………. 122
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………...……… 123
5.2 Saran………...……….. 123
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(12)
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 ModelWaterfall………...………. 5
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Balai Besar Tekstil...……… 10
Gambar 2.2 Karakteristik Sistem...……….……. 16
Gambar 2.3 Siklus Informasi...…………... 18
Gambar 2.4 Model SistemWaterfall.………...………... 25
Gambar 3.1 Flow MapProsedur Penyeleksian Siswa Baru... 49
Gambar 3.2 Jaringan Komputer... 51
Gambar 3.3 Fungsi Keanggotaan... 57
Gambar 3.4 Fungsi Keanggotaan Status..….……….….……….. 59
Gambar 3.5 Fungsi Keanggotaan Jurusan….………..……….. 60
Gambar 3.6 ERD (Entity Relationship Diagram)…...…….………. 62
Gambar 3.7 Diagram Konteks………..……. 63
Gambar 3.8 DFD Level 0 Sistem Pendukung Keputusan untuk Seleksi Calon Siswa………... 64
Gambar 3.9 DFD Level 1 proses 2 Konfirmasi Tahun Ajaran…... 64
Gambar 3.10 DFD Level 1 proses 3 Pengolahan Data Master……...……. 64
Gambar 3.11 DFD Level 2 proses 3.1 Pengolahan Data User…………...…. 65
Gambar 3.12 DFD Level 2 proses 3.2 Pengolahan Data Siswa…...……. 65
Gambar 3.13 DFD Level 2 proses 3.3 Pengolahan Data Konponen Nilai….. 65 Gambar 3.14 DFD Level 2 proses 3.4 Pengolahan Data Komponen Check Fisik……….. 66
(13)
xii
Gambar 3.18 DFD Level 2 proses 4.1 Pengolahan Nilai... 67
Gambar 3.19 DFD Level 3 proses 4.2 Pengolahan Data Status dan Penjurusan... 67
Gambar 3.20 Skema Relasi………...……..…………... 81
Gambar 3.21 Struktur Menu Admin………... 87
Gambar 3.22 Struktur MenuUser………... 87
Gambar 3.23 Tampilan Login………... 88
Gambar 3.24 Tampilan Menu Utama………... 88
Gambar 3.25 Tampilan Konfirmasi Tahun Ajaran…………... 88
Gambar 3.26 Tampilan DataUser………..…... 89
Gambar 3.27 Tampilan Data Siswa………...…..…... 89
Gambar 3.28 Tampilan Komponen Nilai…………... 89
Gambar 3.29 Tampilan Komponen Check Fisik... 90
Gambar 3.30 Tampilan Jurusan………... 90
Gambar 3.31 Tampilan Tahun Ajaran………....……... 90
Gambar 3.32 Tampilan Data Nilai……….…... 91
Gambar 3.33 Tampilan Ubah Password…………... 91
Gambar 3.34 Tampilan Data Penilaian………... 91
Gambar 3.35 Tampilan Isi Data Komponen Nilai………... 92
(14)
xiii
Gambar 3.37 Tampilan Hasil Nilai………... 92 Gambar 3.38 Tampilan Tentang………... 92 Gambar 3.39 Tampilan Pesan M01...
93 Gambar 3.40 Tampilan Pesan M02...
93 Gambar 3.41 Tampilan Pesan M03...
93 Gambar 3.42 Tampilan Pesan M04...
93 Gambar 3.43 Tampilan Pesan M05...
93 Gambar 3.44 Tampilan Pesan M06...
93 Gambar 3.45 Tampilan Pesan M07...
93 Gambar 3.46 Tampilan Pesan M08...
93 Gambar 3.47 Tampilan Pesan M09...
93 Gambar 3.48 Tampilan Pesan M10...
93 Gambar 3.49 Tampilan Pesan M11...
94 Gambar 3.50 Tampilan Pesan M12...
94 Gambar 3.51 Tampilan Pesan M13...
94 Gambar 3.52 Tampilan Pesan M14...
94 Gambar 3.53 Tampilan Pesan M15...
94 Gambar 3.54 Tampilan Pesan M16...
94 Gambar 3.55 Tampilan Pesan M17...
94 Gambar 3.56 Tampilan Pesan M18...
94 Gambar 3.57 Tampilan Pesan M19...
94 Gambar 3.58 Tampilan Pesan M20...
94 Gambar 3.59 Tampilan Pesan M21...
(15)
xiv
95 Gambar 3.63 Tampilan Pesan M25...
95 Gambar 3.64 Tampilan Pesan M26...
95 Gambar 3.65 Tampilan Pesan M27...
95 Gambar 3.66 Tampilan Pesan M28...
95 Gambar 3.67 Tampilan Pesan M29...
95 Gambar 3.68 Tampilan Pesan M30...
95 Gambar 3.69 Tampilan Pesan M31...
96 Gambar 3.70 Tampilan Pesan M32...
96 Gambar 3.71 Tampilan Pesan M33...
96 Gambar 3.72 Tampilan Pesan M34...
96 Gambar 3.73 Tampilan Pesan M34...
96 Gambar 3.74 Tampilan Pesan M36...
96 Gambar 3.75 Tampilan Pesan M37...
96 Gambar 3.76 Tampilan Pesan M38...
96 Gambar 3.77 Tampilan Pesan M39...
96 Gambar 3.78 Tampilan Pesan M40...
96 Gambar 3.79 Tampilan Pesan M41...
97 Gambar 3.80 Tampilan Pesan M42...
97 Gambar 3.81 Tampilan Pesan M43...
97 Gambar 3.82 Tampilan Pesan M44...
(16)
xv
Gambar 3.83 Tampilan Pesan M45... 97 Gambar 3.84 Tampilan Pesan M46...
97 Gambar 3.85 Jaringan Semantik Admin...
97 Gambar 3.86 Jaringan SemantikUser...
98 Gambar 3.87 Perancangan ProseduralFlowchartLogin...
98 Gambar 3.88 Perancangan ProseduralFlowchartTambah Data...
99 Gambar 3.89 Perancangan ProseduralFlowchartUbah Data...
99 Gambar 3.90 Perancangan ProseduralFlowchartHapus Data...
100 Gambar .791 Perancangan ProseduralFlowchartCari Data...
(17)
xviii
Simbol Nama Simbol Keterangan
Dokumen Menunjukan dokumen input atau output untuk proses manual atau komputer Keputudan Digunakan untuk suatu penyeleksian
kondisi di dalam program
Proses manual Kegiatan proses yang dilakukan dengan manual
Garis alir Menunjukan alir data dari atau ke proses
Database Tempat penyimpanan data dalam komputer
(18)
xix
2. Daftar SimbolEntity Relationship Diagram( ERD )
Simbol Nama Simbol Keterangan
Objek atau Entitas
Menunjukan himpunan entitas (individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan didapat dari sesuatu yang lain)
Hubungan atau Relasi
Menunjukan himpunan relasi
Link Menunjukan penghubung relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atribut.
3. Daftar SimbolData Flow Diagram(DFD)
Simbol Nama Simbol Keterangan
Entitas Menunjukan bagian luar dari sistem yang mempunyai hubungan dengan sistem
Proses Menunjukan proses data / informasi yang terjadi didalam sistem
File Media penyimpanan data yang ada pada sistem
(19)
xx
LAMPIRAN C... C-1 LAMPIRAN D... D-1
(20)
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Variabel himpunanfuzzybeserta nilai domain………... 54
Tabel 3.2 Spesifikasi proses sistem pendukung keputusan untuk menyeleksi calon siswa.………. 68
Tabel 3.3 Kamus Data Login……..…...……….. 78
Tabel 3.4 Kamus Data Siswa... ………... 78
Tabel 3.5 Kamus Data Komponen Nilai………. 78
Tabel 3.6 Kamus Data Komponen Check Fisik….………. 79
Tabel 3.7 Kamus Data Jurusan…...………. 79
Tabel 3.8 Kamus Data Tahun Ajaran….……….……… 79
Tabel 3.9 Kamus Data Penilaian....………. 79
Tabel 3.10 Kamus Data Hasil Nilai……...………... 79
Tabel 3.11 TabelUser………...………... 81
Tabel 3.12 Tabel Data Siswa……...………...………... 82
Tabel 3.13 Tabel Data Komponen Nilai....………... 82
Tabel 3.14 Tabel Data Komponen Check Fisik….………... 83
Tabel 3.15 Tabel Data Jurusan………...………... 83
Tabel 3.16 Tabel Data Tahun Ajaran...………... 83
Tabel 3.17 Tabel Data Penilaian………....………... 84
Tabel 3.18 Tabel Data Hasil Nilai...……... 84
(21)
xvii
106 Tabel 4.5 Rencana Pengujian Sistem ...
107 Tabel 4.6 Pengujian Login Admin...
108
Tabel 4.7 Pengujian Login Panitia Seleksi Ujian... 108
Tabel 4.8 Pengujian Pengolahan Data User... 109
Tabel 4.9 Pengujian Pengolahan Data Siswa... 110
Tabel 4.10 Pengujian Pengolahan Data Komponen Nilai... 112
Tabel 4.11 Pengujian Pengolahan Data Komponen Check Fisik... 113
Tabel 4.12 Pengujian Pengolahan Data Jurusan... 114
Tabel 4.13 Pengujian Pengolahan Data Tahun Ajaran... 115
Tabel 4.14 Pengujian Pengolahan Data Hasil Nilai... 116
(22)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
SMK Teratai Putih Global 1 Bekasi merupakan salah satu sekolah unggulan yang terdapat di daerah Bekasi yang memiliki hubungan kerja sama dengan beberapa perusahaan ternama yang terdapat di daerah JABOTABEK. Pada setiap tahun pelajaran baru, sekolah disibukkan oleh penerimaan dan penyeleksian siswa baru, apakah calon siswa tersebut diterima atau ditolak harus melalui beberapa test yang diadakan oleh pihak sekolah, test yang dilakukan diantaranya psikotest, wawancara, pemeriksaan mata, tato dan tindik dan test olahraga yang meliputi sit up, push up dan lari. Proses penentuan jurusan berdasarkan 2 program keahlian yang telah dipilih ketika mendaftar. Jurusan yang ada di SMK Teratai Putih Global 1 Bekasi meliputi Teknik Ketenagalistrikan, Teknik Mekanik Otomotif, Teknik Audio Video dan Teknik Komputer dan Jaringan.
Proses penyeleksian hasil test calon siswa yang ada sering menimbulkan permasalahan yaitu para panitia membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan seleksi tersebut, belum lagi panitia seleksi ujian yang menanggani dalam penyeleksian siswa tersebut terbatas, kesalahan dalam menyeleksi bisa saja terjadi sehingga akan mengakibatkan salah menganalisis status siswa tersebut
(23)
apakah diterima atau ditolak dan juga salah menganalisis penempatan jurursan yang sesuai dengan kemampuan dan bakat siswa.
Metode fuzzy adalah metode yang menggunakan ungkapan bahasa untuk menggambarkan nilai variabel. Logikafuzzybekerja dengan menggunakan derajat keanggotaan dari sebuah nilai yang kemudian digunakan untuk menentukan hasil yang ingin dihasilkan berdasarkan atas spesifikasi yang telah ditentukan.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem yang dapat mempercepat proses penyeleksian tersebut dengan memaksimalkan sumber daya manusia yang ada, meminimalisir redudansi data dan salah dalam menganalisis status maupun jurusan. Berdasarkan pada penjelasan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi masalah yang ada, yaitu bagaimana cara menerapkan sistem pendukung keputusan untuk menyeleksi calon siswa SMK berdasarkan hasil test menggunakan metodefuzzydi SMK Teratai Putih Global 1 Bekasi.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada penjelasan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi masalah yang ada, yaitu bagaimana cara membangun sistem pendukung keputusan untuk menyeleksi calon siswa SMK berdasarkan hasil test menggunakan metodefuzzydi SMK Teratai Putih Global 1 Bekasi.
(24)
3
1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud
Maksud dari penelitian tugas akhir ini adalah untuk membangun sistem pendukung keputusan untuk menyeleksi calon siswa SMK berdasarkan hasil test menggunkana metodefuzzydi SMK Teratai Putih Global 1 Bekasi.
1.3.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah :
1. Untuk memudahkan dan mempercepat proses penyeleksian siswa yang berstatus diterima dan ditolak dan proses penjurusan
2. Untuk meminimalisir kesalahan dalam menganalisis status dan penjurusan sehingga menghasilkan informasi yang akurat.
3. Untuk menghemat waktu dan memanfaatkan sumber tenaga yang ada.
1.4 Batasan Masalah
Melihat dari apa yang telah dipaparkan diatas, maka batasan masalah dalam penelitian tugas akhir ini adalah :
1. Data yang diolah oleh sistem yang dibangun adalah data siswa, data nilai psikotest, data nilai wawancara, data pemeriksaan mata, tato dan tindik, dan data nilai olahraga serta program keahlian (jurusan).
2. Proses yang terjadi di dalam sistem yang dibangun meliputi pengolahan hasil psikotest, hasil wawancara, hasil pemeriksaan mata, tato dan tindik, hasil olahraga, serta program keahlian (jurusan), proses
(25)
penentuan status diterima atau ditolak dan proses penentuan jurusan untuk setiap siswa.
3. Keluaran sistem yang dibangun berupa informasi hasil keputusan status siswa tersebut diterima atau di tolak, jurusan yang sesuai dengan hasil nilai.
4. Sistem pendukung keputusan ini menggunakan metode fuzzy.
5. Sistem pendukung keputusan ini digunakan untuk menyeleksi calon siswa SMK di SMK Teratai Putih Global 1 Bekasi.
6. Sistem pendukung keputusan ini hanya digunakan oleh staff panitia ujian seleksi di SMK Teratai Putih Global 1 Bekasi.
7. Sistem operasi yang digunakan adalahWindows2000.
8. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk pembuatan sistem pendukung keputusan ini adalahBorland Delphi7.
9. Database yang digunakan MySQL.
10. Metode aliran data sistem menggunakan metode terstruktur yaitu Diagram Konteks, Data Flow Diagram, Entity Relationship untuk menggambarkan model data.
11. Teknik analisa data menggunakan metodewaterfall.
12. Adapun spesifikasi hardware yang digunakan processor p4 2,8 GHz, 128 Mb RAM, 128 Mb VGA card, Harrdisk 80 GB, CDROM 16x.
(26)
5
1.5 Metodologi Penelitian
Metodologi yang penulis gunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah Analisis Deskriptif, yaitu metode penelitian dengan jenis Studi Kasus.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain :
1. Studi literatur, dilakukan dengan mencari pustaka yang menunjang penelitian yang akan dikerjakan. Pustaka tersebut dapat berupa buku, laporan akhir, artikel, dsb.
2. Studi lapangan, studi ini dilakukan dengan melakukan observasi yaitu pengamatan dalam pengumpulan data yang dibutuhkan dengan catatan secara cermat dan sistematis.
3. Wawancara secara langsung kepada staff yang berhubungan dengan masalah yang ada, dll.
Teknik analisis data menggunakan metode atau paradigma perangkat lunak secaraWaterfallyang meliputi :
Gambar 1.1Model Waterfall
System Engineering
System Analysis
System Coding System
Design
System Maintanance System
(27)
Keterangan :
1. System Engineering, yaitu melakukan pengumpulan data dan penetapan
kebutuhan semua elemen sistem.
2. System Analisis, yaitu melakukan analisis terhadap permasalahan yang
dihadapi dan menetapkan kebutuhan perangkat lunak, fungsi performansi
daninterfacing.
3. System Design, yaitu menetapkan domain informasi untuk perangkat
lunak, fungsi daninterfacing.
4. System Coding, yaitu pengkodean yang mengimplementasikan hasil desain
ke dalam kode atau bahasa yang dimengerti oleh mesin komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu.
5. System testing,yaitu pengujian hasil dari implementasicodingdan desain.
6. System Maintanance, yaitu pemeliharaan perangkat lunak yang telah
selesai dibuat berfungsi untuk mengakomodasi perubahan-perubahan di dalam lingkunganeksternal-nya.
Adapun tempat penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di SMK Teratai Putih Global 1 Bekasi, yang bertempat di Jl. Taman Arjuna IV Bumi Satria Kencana (BSK), Kalimalang Bekasi Selatan 17144.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penyusunan tugas akhir, maka ditetapkan sistematika penulisan sebagai berikut :
(28)
7
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tinjauan pustaka dan landasan teori yang diperoleh dari buku-buku referensi dan catatan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang dibahas yaitu yang berkaitan dengan sistem informasi, database, bahasa pemrograman yang digunakan dan menjelaskan tentang tahapan pembuatan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini menjelaskan mengenai hasil analisa terhadap seluruh sistem untuk mengetahui kekurangan dan kebutuhan sistem yang akan dibangun, agar sistem yang akan dibangun menjadi lebih baik. Bab ini juga menjelaskan tentang perancangan sistem secara keseluruhan berdasarkan hasil analisis. Perancagan sistem ini mencakup pemodelan sistem yang dibuat, seperti Diagram Konteks dan
(29)
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini menjelaskan tentang implementasi hasil dari analisis dan perancangan sistem ke dalam bentuk bahasa pemrograman dan uji coba program yang digunakan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dan saran yang ditujukan kepada pihak SMK Teratai Putih Global 1 Bekasi.
(30)
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam landasan teori akan dibahas tentang teori-teori yang berhubungan dengan sistem informasi yang akan dibuat.
2.1 Sejarah Singkat Sekolah 2.1.1 Sejarah Sekolah
Yayasan kami berdiri pada tanggal 23 Maret 1979, yang didirikan oleh Bapak Drs. H. Sjaifullah, MM. pada awalnya yayasan ini bernama Yayasan Lembaga Pendidikan Teratai Putih dan sekarang berubah nama menjadi Yayasan Teratai Putih Global.
Bermula dari pendirian sebuah TK (Taman Kanak-Kanak) dan STM (Sekolah Teknik Menengah) di daerah Klender Jakarta Timur pada tahun 1979, pada saat ini Yayasan Teratai Putih Global telah mendirikan KB, TK, SD, SMP, SMU, SMK (STM & SMEA), dan Sekolah Tinggi yang tersebar di lima cabang sekolah di daerah Bekasi dan Jakarta Timur.
Pendidikan terpadu Teratai Putih Global menerapkan pengembangan edukatif dan kurikulum yang terdiri dari:
1. Kurikulum Nasional (Kurnas) sebagai kurikulum inti.
2. KTSP Teratai Putih Global menitikberatkan pada pencapaian target kompetensi, baik aspek kognitif, psikomotorik maupun afektif.
(31)
3. Pengembangan nilai-nilai spiritual, budaya dan kesenian, serta olahraga yang diimplementasikan dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Seluruh sekolah yang dipayungi yayasan ini menerapkan metode pembelajaran secara indoor, outdoor, moving class dan praktek kerja lapangan (STM & SMEA). Melalui metode ini diharapkan anak didik tidak jenuh selama berada di lingkungan sekolah dan bias menikmati konsep belajarjoyfull learning.
2.1.2 Struktur Organisasi
(32)
11
Adapun tugas dan fungsi masing-masing bagian adalah sebagai berikut : 1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah berfungsi sebagai educator, manajer, administrator dan supervisor, pemimpin, innovator, motivator.
2. Kepala Pegawai Tata Usaha
Kepala pegawai tata usaha memiliki tugas sebagai berikut : a. Penyusunan program tata usaha sekolah.
b. Pengurusan administrasi pegawai, guru, siswa dan perlengkapan sekolah.
c. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usah sekolah. d. Penyusunan dan penyajian data statistic sekolah.
e. Penyusunan laporan ketatausahaan sekolah. 3. Wakasek Kurikulum
Wakasek kurikulum, memiliki tugas sebagai berikut : a. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan.
b. Menyusun program pengajaran dan pembagian tugas guru.
c. Menyusun jadwal pelajaran, jadwal evaluasi belajar, jadwal UAS/UAN dan jadwal pembagian raport.
d. Mengoordinasikan dan mengarahkan penyusunan Silabus, Renpel, Prota, Prosem.
e. Mengatur kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler. f. Menyusun laporan pelaksanaan pelajaran.
(33)
4. Wakasek Kesiswaan
Wakasek urusan kesiswaan memiliki tugas sebagai berikut : a. Menyusun program pembinaan kesiswaan/OSIS b. Mengatur mutasi siswa.
c. Menyeleksi siswa untuk diusulkan mendapatkan beasiswa dan siswa teladan.
d. Melaksanakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah.
e. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala. 5. Wakasek Sarana & Prasarana
Wakasek sarana dan prasarana memiliki tugas sebagai berikut :
a. Merencanakan kebutuhan prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar dan program pengadaannya.
b. Menginventarisasi barang.
c. Pendayagunaan, pemeliharaan dan pengendalian pemanfaatan sarana dan prasarana.
6. Wakasek Hubin
Wakasek hubin memiliki tugas sebagai berikut :
a. Membuka hubungan dengan pihak industri untuk tempat pelaksanaan praktek kerja lapangan siswa.
b. Mengurusi perizinan, persyaratan, dan menilai kinerja praktek kerja lapangan siswa.
(34)
13
7. Wali Kelas
Wali kelas memiliki tugas dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Pengelolaan kelas.
b. Penyelenggaraan administrasi kelas. c. Pencacatan mutasi siswa.
d. Pengisisan dan pembagian buku laporan pendidikan (Raport).
8. Guru
Guru bertanggung jawab dan mempunyai tugas melaksanakan PBM secara efektif dan efisien. Tugas dan tanggung jawab seorang guru meliputi : a. Membuat perangkat pengajaran dan melaksanakan KBM.
b. Melaksanakan penilaian pelajaran dan mengisi ke daftar nilai siswa. c. Melaksanakan analisis hasil evaluasi belajar.
d. Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum. e. Melaksanakan tugas tertentu dari sekolah. f. Membuat lembar kerja siswa (LKS).
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Pengertian Sistem
Dalam perancangan suatu sistem informasi diarahkan kepada pemanfaat teknologi secara maksimal yang terdiri dari beberapa elemen atau komponen yang membentuk jaringan kerja dan mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Pendekatan yang menekankan pada prosedur, mendefinisikan sebuah sistem sebagai berikut:
(35)
“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari procedur-procedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. [1]
Dari pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa suatu sistem merupakan elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
a. Karakteristik Sistem
Dalam sebuah sistem mempunyai karakteristik yang tidak bisa dipisah-pisahkan antara satu karakteristik dengan karakteristik yang lain. Beberapa karakteristik tersebut antara lain:
1. Komponen Sistem (component sistem)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batas Sistem (boundary)
Merupakan suatu daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain/lingkungan luar, dan dengan batasan ini kita bisa mengetahui ruang lingkup suatu sistem.
(36)
15
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Apapun yang berada diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi suatu sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sistem lainnya. Dengan penghubung ini akan mengalir data-data antar sub sistem dimana keluaran (output) dari sistem akan menjadi masukan (input) untuk sub sistem yang lain, sehingga antara sistem dan sub sistem akan saling berinteraksi membentuk suatu kesatuan. 5. Masukan Sistem (Input)
Merupakan energy yang dimasukkan kedalam sistem, dimanan masukan ini dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
6. Keluaran Sistem (Output)
Merupakan hasil dari energy yang diolah dan diidentifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan mampu menjadi masukan baru/informasi yang dibutuhkan.
7. Pengolah Sistem (Prosess)
Setiap sistem pasti mempunyai pengolahan data masukan untuk diolah menjadi sebuah sistem.
8. Sasaran Sistem (Object)
Merupakan penentu dari tujuan untuk menentukan masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang akan dihasilkan sebuah sistem.
(37)
Gambar 2.2 Karakteristik Sistem b. Klasifikasi Sistem
Sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi, oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang, yaitu:
1. Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya: sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan.
2. Sistem Fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem akuntansi dan lain sebagainya.
3. Sistem Alamiah (natural sistem) adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, misalnya: perputaran bumi.
4. Sistem Buatan manusia (human made sistem) adalah sistem yang dirancang manusia. Sistem yang melibatkan interaksi antara
Sub Sistem
Sub Sistem
Sub Sistem
Sub Sistem
(38)
17
manusia dengan mesin disebut human-machine
sistem/man-machine sistem, misalnya: sistem informasi.
5. Sistem Terpadu (deterministic sistem) adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, misalnya: sistem komputer.
6. Sistem Tak Tentu adalah sistem yang kondisinya masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsure probalitas. 7. Sistem Tertutup (closed sistem) merupakan sistem yang tidak
berubungan dengan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya.
8. Sistem Terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
2.2.2 Konsep Dasar Sistem
Informasi tidak dapat dipisahkan dari pengertian data. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah pernyataan, symbol maupun bahasa yang disepakati secara umum dalam mempresentasikan suatu objek, kegiatan, konsep kesatuan nyata yang menggambarkan suatu kejadian. Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut:
“Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
yang menerimanya”. [1]
a. Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum begitu berguna, sehingga diperlukan proses lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model
(39)
untuk menghasilkan informasi. Siklus informasi dapat dilihat pada gambar 2.3
Gambar 2.1 Siklius Informasi [Jogiyanto HM.,MBA.,Akt.,Ph.D.]
Proses (Model)
Output (Information)
Penerima
Keputusan Hasil
Tindakan Data (Ditangkap)
Input (Data)
Dasar Data
b. Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi tergantung pada tiga hal pokok, yaitu: 1. Akurat (Accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, dalam hal ini informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
2. Tepat Waktu (Time Lines)
Informasi yang dating pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan diamana bila pengambilan keputusan terlambat maka akan fatal untuk organisasi.
(40)
19
3. Relevan (Relevance)
Informasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan.
c. Nilai Informasi
Nilai informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkanya.
2.2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi dalam sebuah sistem meliputi pemasukan data (input) kemudian diolah melalui suatu model dalam pemrosesan data, dan hasil informasi akan ditangkap kembali sebagai suatu input dan seterusnya sehingga membentuk siklus informasi yang dapat diperoleh dari sistem informasi sebagai sistem khusus dalam organisasi untuk mengolah informs tersebut. Sistem informasi didefinisikan sebagai:
“Suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan”. [1]
2.2.4 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu:
(41)
1. Blok Masukan (Input Block)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. 2. Blok Model (Model Block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran (Output Block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi (Technology Block)
Teknologi merupakan “kotak alat” (tool box) dalam sisitem informasi. 5. Blok Basis Data (Database Block)
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6. Blok Kendali (Controls Block)
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya.beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyekinkan bahwa hal-hal yang dapat
(42)
21
merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.2.5 Alat-alat Pemodelan Sistem Informasi
Alat-alat pemodelan sistem informasi sangat dibutuhkan dalam proses perancangan sistem. Alat-alat pemodelan sistem informasi terdiri dari:
1. Diagram Alir Dokumen (Flowmap)
Diagram alir dokumen menggambarkan suatu aliran data dari suatu entitas ke entitas lain.
2. Diagram Konteks (Context Diagram)
Diagram konteks merupakan arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antar sistem dengan bagian-bagian luar (kesatuan luar). Kesatuan luar ini merupakan sumber arus data atau tujuan data yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut. 3. Diagram Arus Data (Data Flow Diagram)
Data flow diagram adalah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan perubahan yang digunakan sebagai perpindahan data dari masukan ke keluaran. Elemn dasar dari data flow diagram adalah:
a. Entitas Luar (External Entity)
Sesuatu yang berada diluar sistem, tetapi ia memberikan data kedalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak notasi. External Entity tidak termasuk bagian dari sistem. Bila sistem infomasi dirancang untuk satu bagian maka bagian lain yang masih terkait menjadiexternal entity.
(43)
b. Arus Data (Data Flow)
Arus data merupakan tempat mengelirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditujukan dengan arah panah dan garis diberi nama atas data yang mengalir. Arus data ini mengalir diantara proses, data store dan menunjukan arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem.
1. Proses (Process)
Proses merupakan aa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah data atau aliran data nasuk menjadi aliran data keluar. Proses berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan serta menghasilkan satu atau beberapa data keluaran. Proses sering juga disebutbuble.
2. Simpanan Data (Data Store)
Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data yang ada dalam sistem. Data store dapat disombolkan dengan dua garis sejajar atau dua garis dengan salah satu sisi samping terbuka. Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke simpanan data (database).
3. Kamus Data
Kamus data berfungsi untuk membantu sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasikan semua elemen data
(44)
23
yang digunakan dalam sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.
2.2.6 Analisis Sistem
Analisis sistem (sistem analysis) merupakan tahapan yang sangat kritis dan penting karena dalam tahap ini dapat mempengaruhi tahapan selanjutnya, analisis sistem didefinisikan sebagai berikut:
“Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan
yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikan-perbaikannya”. [1]
Dalam tahap analisis terdapat langkah-langkah sebagai berikut:
a. Identifyyaitu mengidentifikasi masalah.
b. Understandyaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
c. Analyzeyaitu menganalisis sistem.
d. Reportyaitu membuat laporan hasil analisis.
2.2.7 Desain Sistem
Desain sistem didefinisikan sebagai berikut:
“Pengambara, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari
beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.
(45)
a. Tujuan Desain Sistem
Desain sistem mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut: 1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancanga bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat.
Sasaran-sasaran yang harus dicapai agara desain sistem mencapai tujuan:
1. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan.
2. Desain sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan. 3. Desain harus efektif dan efisien mendukung pengolahan transaksi
yang pelaporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas lainnya yang tidak dapat dilakukan oleh komputer.
4. Desain sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing komponen yang meliputi data dan informasi, simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern.
2.2.8 Model Perancangan Sistem
Langkah awal yang dilakukan dalam membangun sistem adalah dengan menentukan model sistem yang akan digunakan. Berikut ini akan dijelaskan
(46)
25
mengenai model sistem waterfall. Dalam penelitian tugas akhir ini sistem yang digunakan adalah model sistemwaterfalldengan struktur seperti gambar 2.3
Gambar 2.4 Model SistemWaterfall
Model sistem ini menuntut cara yang teratur dari suatu rangkaian yang mendekati perkembangan software, yang dimulai dengan suatu tingkatan kemajuan-kemajuan melalui analisa, perancangan, pengkodean, pengujian dan pemeliharaan. Model tersebut meliputi kegiatan aktifitas sebagai berikut :
a. SistemEngineering
Karena software selalu menjadi bagian dari sebuah sistem yang besar, maka pekerjaan awal dimulai dengan menentukan syarat-syarat untuk semua unsur sistem kemudian menentukan pengolah syarat padasoftware.
Sistem ini sangat diperlukan apabila software harus menyatu dengan
hardware, manusia, dan dasar fakta. Teknik dan analisa-analisanya mencakup
pada level sistem dengan pola top level perancangan dan analisa.
b. Analisis
Syarat-syarat mengumpulkan cara atau proses yang menunjang berfokus spesifik pada software. Untuk mengetahui sifat dari program-program yang
Sistem Engineering
Analisis
Perancangan
Pengkodean
Pengujian
(47)
akan dibangun, maka analisis software harus mengerti penuh informasi untuk
software dan fungsi yang diminta serta dapat menjelaskannya. Syarat-syarat
sistem software harus didokumentasikan karena akan ditujukan kepada pemakai.
c. Perancangan
Perancangan software adalah langkah proses yang berfokus pada program-program struktur data, teknik software, prosedur detail serta penggolongannya. Proses perancangan menjelaskan syarat ke dalam gambaran
dari software yang telah ditentukan mutu dan kualitasnya sebelum dibuat
kode. Syarat-syarat perancangan didokumentasikan dan akan menjadi bagian dari susunansoftware.
d. Pengkodean
Perancangan harus diterjemahkan ke dalam bentuk yang maksimal yang dapat dibaca. Langkah memberi kode dilakukan pada tahap ini. Perancangan dilakukan dengan cara yang mendetail tapi pengkodean dapat menyelesaikannya secara mekanikal.
e. Pengujian
Satu kali kode dihasilkan maka pengujian program dimulai. Proses ujian berfokus pada logika bagian dalam dari software yang menjamin semua pernyataan telah teruji dan pada fungsional luar mengadakan pengetesan untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan menjamin dalam definisi input akan menghasilkanoutputyang sebenarnya sesuai dengan permintaan.
(48)
27
f. Pemeliharaan
Software pada kenyataannya akan menjalani atau mengalami perubahan
setelah disampaikan kepada pemakai. Perubahan akan terjadi apabila ditemui kesalahan. Karena itu, software harus dapat menyesuaikan dalam perubahan lingkungan eksternal, atau apabila pemakaisoftwarememinta peningkatan. Pada saat pemeliharaan diperlukan pendahuluan pada langkah-langkah programnya untuk membangkitkan gairah pada perbaikan yang baru.
2.2.9 Alat Pengembangan Sistem
Untuk dapat melakukan langkah-langkah sesuai dengan yang diberikan pleh metodologi pengembangan sistem yang terstruktur, maka dibutuhkan alat untuk melaksanakannya. Alat-alat yang digunakan dalam suatu metodologi umumnya berupa suatu gambar, diagram, atau grafik. Selain berbentuk gambar, alat-alat yang digunakan juga ada yang tidak berupa gambar atau grafik, seperti misalnya kamus data (data dictionary), pseudocode, serta formulir-formulir untuuk mencatat dan menyajikan data, sepeti:
1. Bagan Alir Informasi
Bagian yang menggambarkan arus informasi berupa laporan, formulir dan dokumen yang keluar atau masuk dari bagian-bagian tertentu dalam sistem.
2. Konteks Diagram (Diagram Context)
Konteks diagram disebut juga model suatu sistem yang menggambarkan batasan ruang lingkup suatu sistem yang bertujuan untuk memperoleh jaringan informasi yang ada pada sistem tersebut.
(49)
3. Diagram Arus data (Data Flow Diagram)
Digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang sudah ada atau sistem baru yang dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimanan data tersebut mengalir atau disimpan. Diagram ini merupakan alat yang menggunakan metodologi pengembangan terstruktur yang dapat menggambarkan arus data didalam sistem terstruktur dan jelas, symbol yang digunakan adalah:
a. External Entity(Kesatuan Luar)
Kesatuan luar merupakan kesatuan dilingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya, yang akan memberikan input atau output dari sistem. Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak.
b. Data Flow(Arus Data)
Arus data ini mengalir diantara proses, simpanan data, dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukkan arus data yan dapat berupa masukan sistem atau hasil proses sistem.
c. Process(Proses)
Untuk Physical Data Flow Diagram (PDFD), proses data dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer. Sedangkan untuk Logical Data
Flow Diagram (LDFD), suatu proses hanya menunjukkan proses dari
(50)
29
d. Data Storage(Penyimpanan Data)
Simpanan data (data store) merupakan tempat penyimpanan data. Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horizontal yang tanpa tutup diujungnya.
4. Bagan Alir Dokumen (Mapping Chart)
Merupakan bagan alir data yang menunjukkan arus dari dokumen-dokumen yang berupa laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir ini menggunakan symbol-simbol yang sama dengan bagan alir sistem.
5. Kamus Data (Data Dictionary)
Kamus data adalah catalog fakta mengenai data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data ini dapat digunakan sebagai alat komunikasi tentang data yang mengalir dalam sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem.
6. Bagan Alir Sistem (Sistem Flowchart)
Merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem, yang menjelaskan urutan-urutan dari prosedur-prosedur yang ada didalam sistem.
7. Bagan Hubungan Database (Relational Database)
Bertujuan untuk mengidentifiksikan kebutuhan dan hubungan dari file-file database yang digunakan.
(51)
2.2.10 Konsep Dasar Basis Data
Basis data (database) dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip yang ditempatkan secara berurutan untuk memudahkan dalam pengambilan kembali data tersebut. Basis data menunjukkan suatu kumpulan data yang dipakai dalam suatu lingkungan perusahaan atau instansi-instansi. Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut sistem basis data (database sistem).
a. Pengertian Basis Data
Basis data terdiri dari kata Basis dan Data. Basis dapat diartikan gudang atau tempat bersarang dan data yang berarti representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
Jika dapat disimpulkan bahwa basis data merupakan kumpulan data yang (arsip) yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memnuhi berbagai kebutuhan. Atau bisa diartikan sebagai kumpulan
file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.
b. Database Manajemen Sistem (DBMS)
Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak atau sistem yang khusus atau spesifik. Sistem ini yang akan menentukan bagaimana data diorganisir, disimpan, diubah dan diambil kembali. Disamping itu
(52)
31
sistem ini juga menerapkan mekanisme pengaman data, pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan atau konsistensi data dan sebagainya. Perangkat lunak termasuk DBMS misalnya dBase II+,dBase
IV, FoxBase, RBase, MS Access dan Borland Paradoxs atau
Borland-Interbase, MS-SQL Server, CA-Open Ingres, Oracle, Informix, dan
Sybase.
c. Tujuan Basis Data
Basis data pada prinsipnya ditujukan untuk pengaturan data agar terdapat kemudahan dalam pengambilan kembali data tersebut. Berikut ini terdapat beberapa tujuan dari basis data diantaranya yaitu:
1. Kecepatan dan kemudahan (Speed) 2. Efisiensi ruang penyimpanan (Space) 3. Keakuratan (Accuracy)
4. Ketersediaan (Ability)
5. Kelengkapan (Completeness) 6. Keamanan (Security)
7. Kebersamaan (Sharability) d. Pengguna Basis Data
Pengguna basis data yang dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem diantaranya yaitu:
(53)
1. ProgrammerAplikasi (Application Programmer)
Pemakai yang berinteraksi denagn basis data dengan menggunakan
Data Manipulation Language(DML) untuk membuat aplikasi dengan
menggunakan bahasa pemrograman. 2. Userkhusus (Specialized User)
Pemakai yang membuat program aplikasi basis data untuk keoerluan tertentu atau khusus.
3. UserMahir (Casual User)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa membuat modul program.
4. UserUmum (Native User)
Pemakai berinteraksi dengan aplikasi basis data yang telah dibuat atau disediakan oleh sistem.
2.2.11 Perancangan Basis Data
Perancangan basis data dibutuhkan agar diperoleh suatu sistem yang sesuai dengan apa yang diinginkan, dimana dapat melalui tahapan berikut:
a. Entity Relationship Diagram(ERD)
Entity Relationship Diagramatau bisa dikenal dengan diagram E-R secara
grafis menggambarkan si sebuah database. Diagram ini memiliki dua komponen utama yaitu entity dan relasi. Untuk mealmbangkan fungsi diatas maka digunakan simbol-simbol yang bisa dilihat pada daftar simbol.
(54)
33
Elemen-elemenEntity Relationship Diagramadalah sebagai berikut:
1. Entity
Pada E-R diagram, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang ada didalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat jenis nama, yaitu: orang, nenda, lokasi kejadian (terdapat unsur waktu didalamnya).
2. Relationship
Pada E-R diagram, Relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya penghubung (Relationship) diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya (bisa dengan kalimat aktif atau dengan kalimat pasif). Penggambaran hubungan yang terjadi adalah dua bentuk empat persegi panjang.
3. Relationship Degree
Relationship degree atau derajat relasi adalah jumlah entitas yang
berpartisipasi dalam suaturelationship. 4. Atribut
Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap relationship. Maksudnya, atribut adalah sesuatu yang menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud entitas maupun
(55)
relationship, sehingga sering dikatakan bahwa atribut adalah elemen dari setiap entitas danrelationship.
5. Kardinalitas
Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum tupelo yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Dari sejumlah kemungkinan banyaknya hubungan antar entitas, kardinalitas relasi merujul kepada hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya. Terdapat tiga macam kardinalitas relasi, yaitu:
a) One to One
Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.
b) One to Many atau Many to One
Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu. Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas kedua. Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.
c) Many to Many
Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian
(56)
35
pada entitas lainnya, baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang kedua.
b. Normalisasi
Normalisasi merupakan tahapan perancangan dalam membangun basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal. Adapun langkah-langkah untuk menghasilkan struktur tabel yang normal, diantaranya yaitu:
1. BentukUnnormalized
Bentuk unnormal adalah bentuk tabel dengan mencantumkan semua field data yang ada.
2. Bentuk Normal Pertama/1 NF (First Normal Form)
Bentuk normal pertama terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak (Multivalued Atribute) atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai yang sama.
3. Bentuk Normal Kedua/2 NF (Second Normal Form)
Bentuk normal kedua terpenuhi jika pada sebuah tabel semua atribut yang tidak termasuk dalam key primer memiliki ketergantungan fungsional padakey primersecara utuh.
4. Bentuk Normal Ketiga/3 NF (Third Normal Form)
Bentuk normal ketiga terpenuhi jika semua atribut bukan kunci memiliki depedensi transitif terhadap kunci primer.
(57)
5. Boyce-Codd Normal Form(BCNF)
Suatu tabel dikatakan berada pada BCNF jika dan hanya jika semua ketergantunganfungsional dengan notasi X → Y, maka X harus merupakansuperkeypada tabel tersebut.
6. Bentuk Normal Keempat/4 NF (Fourth Normal Form)
Suatu tabel dikatakan berada pada normal keempat jika tidak mengandung dua atribut atau lebih yang bernilai banyak.
7. Bentuk Normal Kelima/5 NF (Fifth Normal Form)
Bentuk normal kelima berkaitan dengan ketergantungan relasi antar tabel (Join Depedency).
c. Relasi Table
Relasi table menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Dari adanya relasi table tersebut terdapat kardinalitas relasi yang menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat beelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Terdapat empat kemungkinan kombinasi kardinalitas yaitu: satu ke satu
(One to One), satu ke banyak (One to Many), banyak ke atu (Many to
One), dan banyak ke banyak (Many to Many).
2.3 SoftwarePendukung
Software pendukung yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi ini adalahBorland Delphi, dan MYSQL sebagai DBMS.
(58)
37
2.3.1 Borland Delphi
Delphi merupakan sebuah peranti pengembangan aplikasi berbasis
windows yang dikeluarkan olehBorland International. Perangkat lunak ini sangat
terkenal di lingkungan pengembangan aplikasi karena mudah untuk dipelajari dan dapat digunakan untuk menangani berbagai hal, dari aplikasi matematika, permainan (games), hingga database. Pada penanganan database, Delphi menyediakan fasilitas yang memungkinkan pemrogram dapat berinteraksi dengan database sepertidBase,Paradox, Oracle, MySQL dan Access.[2]
2.3.2 MySQL
MySQL adalah database engine atau server database yang mendukung bahasa database pencarian SQL. SQL merupakan paket standar untuk berkomunikasi dengan database manapun untuk melakukan proses pencarian, penyimpanan, dan pencarian data, contoh penggunaan MySQL :
CREATE TABLE user ( nip varchar(10) NOT NULL, password varchar(20) NOT NULL, PRIMARY KEY (nip)
) TYPE=MyISAM; 2.3.3 MetodeFuzzy
Sistem pertama kali ditemukan oelh Prof. Lotfi A. Zaedah pada pertengahan tahun 1960 di Universitas California Barcley. Sistem ini dicipatakan karena Boolean logik tidak memiliki ketelitian yang tinggi hanya mempunyai logika 0 dan 1 saja. Sehingga untuk membuat sistem yang mempunyai ketelitian
(59)
yang tinggi maka tidak dapat menggunakan Boolean logik. Penerapan teori dianggap mampu memciptakan sebuah revolusi dalam teknologi sebagai contoh, mulai tahun 1990an para manufaktur industri yang bergerak dibidang distributed control sistem (DCSs) prorgamable control (PLCs) dan microcontroller (MCUs) telah menyatukan sistem logika fuzzy pada barang produksi mereka dan memliki prospek ekonomi yang baik. Pada saat bersamaan, pertumbuhan yang luar biasa terjadi pada industri perangkat yang menawarkan kemudahan penggunaan logika
fuzzydan penerapannya pada aspek kehidupan sehari-hari.
2.3.3.1 PengertianFuzzy
Logika fuzzy adalah suatu metode yang mengadobsi penilaian yang dilakukan manusia terhadap suatu kebenaran yang diekspresikan dalam fungsi kontinu dari 0 sampai1 berbeda dengan logika klasik yg menyatakan segala hal dalam istilah binery 0 atau 1, ya atau tidak. [3]
2.3.3.1.1 Fuzzifikasi
Merupakan suatu proses untuk mengubah suatu masukan dari bentuk tegas dalam
crispmenjadi peubahfuzzy(variable liguistik) yg biasanya disajikan dalam bentuk
himpunan-himpuanfuzzydengan fungsi keanggotaanya masing-masing.
2.3.3.1.2 Evaluasi Kaidah
Merupakan suatu proses pengambilan keputusan (inferece) yang berdasarkan aturan-aturan yang ditetapkan pada basis aturan (rule base) untuk menghubungkan antara peubah-peubahfuzzy masukan dan peubahfuzzykeluaran.
(60)
39
Aturan-aturan ini berbentuk IF THEN proses ini berfungsi untuk mencari suatu nilaifuzzy outputdarifuzzy input.
2.3.3.1.3 Defuzzifikasi
Merupakan proses pengubahan besaranfuzzy yang disajikan dalam bentuk himpunan-himpunan fuzzy keluaran dengan fungsi keanggotaannya untuk mendapatkan kembali bentuk tegas hal ini dperlukan karena plant hanya mengenal nilai tegas sebagai besaran sebenarnya untuk regulasi prosesnya. Proses ini berfungsi untuk menentukan suatu nilaicrisp output.
Secara keseluruhan istilah yg digunakan dalam sistem fuzzy adalah sebagai berikut:
a. Degree of membership
Fungsi dari derajat keanggotaan adalah untuk memberikan bobot pada suatu input yang kita berikan sehingga input tadi dapat dinyatakan dengan nilai. Batas dari derajat keanggotaan adalah dari 0 sampai 1.
b. Scope(domain)
Merupakan suatu batas dari kumpulan input tertentu. Misalnya suhu dingin adalah 10-50 derajat, sangat cepat adalah dari 200-500 rpm. c. Label (himpunan)
Adalah kata-kata untuk memberikan suatu keterangan pada domain. Contohnya: panas, dingin, cepat, sangat cepat.
d. Membership function(fngsi keanggotaan)
(61)
e. Crisp input
Nilai input analog yang kita berikan untuk mencari derajat keanggotaan.
f. Universe of discourse(semesta pembicaraan)
Batas input yang telah kita berikan dalam merancang suatu fuzzy
sistem. Batas ini berbeda dengan batas scopeatau domain.Universe of
discourse adalah batas semua input yang akan diberikan sedangkan
scope atau domain adalah suatu batas yang menentukan bahwa input
tersebut dinyatakan panas, dingin, cepat. 2.3.3.2 HimpunanFuzzy
Pada himpunan tegas (crisp), nilai keanggotaan suatu item x dalam suatu himpunan A, yg sering ditulis denganμ[x], memiliki dua kemungkinan, yaitu:
1. Satu (1), yang berarti bahwa suatu item menjadi anggota dalam suatu himpunan atau
2. Nol (0), yang berarti bahwa suatu item tidak menjadi anggota dalam suatu himpunan.
Jika pada himpunan crisp, nilai keanggotaan hanya ada dua kemungkinan, yaitu 0 dan 1, pada himpunan fuzzy nilai keanggotaan terletak pada rentang 0-sampai 1. Apabila x memiliki nilai keanggotaan fuzzy μ[x]=0 berarti x tidak menjadi anggota himpunan A demikian pula apabila x memiliki nilai keanggotaan
(62)
41
Terkadang kemiripan antara keanggotaan fuzzy dengan probabilitas menimbulkan kerancuan. Keduanya memiliki nilai pada interval {0,1}, namun interpretasi nilainya sangat berbeda antara kedua kasus tersebut. Keanggotaan
fuzzy memberikan suatu ukuran terhadap pendapat atau keputusan sedangkan
probabilitas mengindikasikan proporsi terhadap keseringan suatu hasil bernilai benar dalam jangka panjang himpunanfuzzymemiliki dua atribut yaitu:
1. Linguistik
Yaitu penamaan suatu grup yang mewakili suatu keadaan atau kondisi tertentu dengan menggunakan bahasa alami, seperti: dingin, sejuk, hangat, panas.
2. Numeris
Yaitu suatu nilai (angka) yang menunjukan suatu ukuran dari suatu variabel, seperti 40, 25, 50 dsb.
2.3.3.3 Fungsi Keanggotaan
Fungsi keanggotaan (membership function) adalah suatu kurva yang menunjukan pemetaan titik-titik input data kedalam nilai keanggotaannya (sering juga disebut derajat keanggotaan) yang memiliki interval antara 0 sampai 1. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai keanggotaan adalah melalui pendekatan fungsi. Ada beberapa fungsi yang bisa digunakan, yaitu:
1. Representasi Linear
Pada Representasi Linear, pemetaan input ke derajat keanggotaannya digambarkan sebagai suatu garis lurus. Bentuk ini
(63)
paling sederhana dan menjadi pilihan yang baik untuk mendekati suatu konsep yang kurang jelas. Ada 2 keadaan himpunan fuzzy yang linear. Pertama, kenaikan himpunan dimulai pada nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan [0] bergerak ke kanan menuju ke nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih tinggi.
Fungsi keanggotaannya:
μ[ݔ] =
0;
(ݔ− )/( − ) 1;
;
ݔ ݔ ݔ
Kedua, merupakan kabalikan yang pertama. Garis urus dimulai dari nilai domain dengan derajat keanggotaan tertinggi pada sisi kiri, kemudian bergerak menurun ke nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih rendah.
Fungsi keanggotaan:
μ[ݔ] = ( −ݔ)/( − ); 0;
ݔ ݔ
2. Representasi Kurva Segitiga
Kurva Segitiga pada dasarnya merupakan gabungan antara 2 gars (linear).
Fungsi keanggotaan:
μ[ݔ] =
0;
(ݔ− )/( − ) ( −ݔ)/( − );
; ݔ ݔ ݔ
(64)
43
3. Representasi Kurva Trapesium
Kurva Trapesium pada dasarnya seperti bentuk segitiga, hanya saja ada beberapa titik yang memiliki nilai keanggotaan 1.
Fungsi keanggotaan:
μ[ݔ] =
0;
(ݔ− )/( − ); 1;
( −ݔ)/( − );
ݔ ݔ
ݔ ݔ ݔ
4. Representasi Kurva Bentuk Bahu
Daerah yang terletak di tengah-tengah suatu variabel yang direpresentasikan dalam bentuk segitiga, pada sisi kanan dan kirinya akan naik dan turun. Himpunan fuzzy ‘bahu’, bukan segitiga, digunakan untuk mengakhiri variabel suatu daerah fuzzy. Bahu kiri bergerak dari benar ke salah, demikian juga bahu kanan bergerak dari salah ke benar.
5. Representasi Kurva –S
Kurva PERTUMBUHAN dan PENYUSUTAN merupakan kurva –S atau sigmoid yang berubungan dengan kenaikan dan penurunan permukaan secara tak linear.
Fungsi keanggotaan pada kurva PERTUMBUHAN adalah:
ܵ(ݔ; , , ) =
0
2((ݔ− )/( − )) 1−2(( −ݔ)/( − ))
1 → → → → ݔ ݔ ݔ ݔ
(65)
Fungsi keanggotaan pada kurva PENYUSUTAN adalah:
ܵ(ݔ; , , ) =
1
1−2((ݔ− )/( − )) 2(( −ݔ)/( − ))
0
→ → → →
ݔ ݔ ݔ ݔ
6. Representasi Kurva bentuk Lonceng (Bell Curve)
Untuk merepresentasikan bilangan fuzzy, biasanya digunakan kurva berbentuk lonceng. Kurva berbentuk lonceng ini terbagi atas 3 kelas, yaitu: himpunanfuzzyPI (π), BETA (β), dan GAUSS. Perbedaan ketiga kurva ini terletak pada gradiennya.
a. Kurva PI (π)
Kurva π berbentuk lonceng dengan derajat keanggotaan terletak pada pusat dengan domain ( ), dan lebar kurva (β).
Fungsi keanggotaan:
ߨ(ݔ, , ) =ቐ ܵ ݔ
; − , − , 1−ܵ ݔ; , + , +
→
→ ݔݔ> b. Kurva BETA (β)
Seperti halnya kurva π (PI), kurva β (BETA) juga berbentuk lonceng namun lebih rapat. Kurva ini juga didefinisikan dengan 2 parameter, yaitu nilai pada domain yang menunjukkan pusat kurva
( ), dan setengah lebar kurva ( ).
Fungsi keanggotaan:
ܤ(ݔ; , ) = 1 1 +൬ݔ− ൰
(66)
45
Salah satu perbedaan mencolok kurva BETA dari kurva PI adalah fungsi keanggotaanya akan mendekati nol hanya jika nilai (β) sangat besar.
c. Kurva GAUSS
Jika kurva PI dan kurva BETA menggunakan β parameter yaitu ( ) dan ( ), kurva GAUSS juga menggunakan ( ) untuk menunjukkan
nilai domain pada pusat kurva, dan (k) yang menunjukkan lebar kurva.
Fungsi keanggotaan:
ܩ(ݔ;݇, ) = ି( ି௫)మ 7. Koordinat Keanggotaan
Himpunan fuzzy berisi urutan pasangan berurutan yang berisi nilai domain dan kebenaran nilai keanggotaannya dalam bentuk:
Skalar(i)/ Derajat(i)
‘Skalar’ adalah suatu nilai yang digambarkan dari domain himpunan
fuzzy, sedangkan ‘Derajat’ skalar merupakan derajat keanggotaan
himpunanfuzzy-nya. 2.3.3.4 Fungsi Implikasi
Tiap-tiap aturan (proposisi) pada basis pengetahuan fuzzy akan berhubungan dengan suatu relasi fuzzy. Bentuk umum dari aturan yang digunakan dalam fungsi implikasi adalah:
(67)
Dengan x dan y adalah scalar, dan A dan B adalah himpunanfuzzy. Proposisi yang mengikuti IF disebut sebagai anteseden, sedangkan proposisi yang mengikuti THEN disebut sebagai konsekuen. Proposisi ini dapat diperluas dengan menggunakan operatorfuzzy, seperti:
IF(x is A ) ο (ݔ is A ) ο (ݔ is A ) ο … ο (ݔேis A) THEN y is B dengan ο adalah operator (missal: OR atau AND).
Secara umum, ada 2 fungsi implikasi yangdapat digunakan, yaitu:
a. Min (Minimum). Fungsi ini akan memotongoutputhimpunanfuzzy. b. Dot (Product). Fungsi ini akan menskalaoutputhimpunanfuzzy.
2.3.3.5 Fuzzy Inference System 2.3.3.5.1 Metode Mamdani
Metode mamdani sering dikenal sebagai metode max-min. metode ini diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun1975. Untuk mendapatkan output, diperlukan 4 tahapan:
1. Pembentukan himpunanfuzzy
Pada metode mamdani, baik variabel inputmaupun variabel output dibagi menjadi satu atau lebih himpunanfuzzy.
2. Aplikasi fungsi implikasi
Pada metode mamdani, fungsi implikasi yang digunakan adalah Min. 3. Komposisi aturan
Tidak seperti penalaran monoton, apabila sistem terdiri dari beberapa aturan, maka inferensi diperoleh dari kumpulan korelasi antar aturan. Ada
(68)
47
3 metode yang digunakan dalam melakukan inferensi sistem fuzzy, yaitu
max,additivedanprobabilisticOR (probor).
a. Metode Max (Maximum)
Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara mengambil nilai maksimum aturan, kemudian menggunakannya untuk memodifikasi daerahfuzzy, dan mengaplikasikannya keoutput.
b. Metode Additive (Sum)
Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara melakukanbounded-sumterhadap semuaoutputdaerahfuzzy.
c. Metode Probabilistic OR (probor)
Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan melakukan
productterhadap semuaoutputdaerahfuzzy.
4. Penegasan (defuzzy)
Penegasan keputusan yang diambil untuk suatu masalah tertentu berdasarkan dari hasil tahapan sebelumnya.
(69)
48
Pada bab ini akan dibahas secara singkat mengenai analisa masalah yang ada pada bagian penerimaan siswa baru untuk mempermudahkan mengetahui kelemahan sistem informasi yang sedang berjalan. Setelah itu akan dibahas mengenai perancangan sistem yang akan dibangun sebagai usulan sistem baru untuk memperbaiki sistem yang sudah ada sekaligus untuk memenuhi permintaan dari pihak SMK Teratai Putih Global 1 Bekasi.
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem (sistem analisys) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
3.1.1 Analisis Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka dapat diketahui masalah-masalah yang terjadi di bagian penerimaan siswa baru adalah sebagai berikut:
(70)
49
1. Pengolahan data untuk menyeleksi calon siswa masih berupa manual. 2. Kemungkinan salah menganalisis hasil nilai siswa berakibat pada
status yang akan diterima siswa tersebut apakah diterima atau ditolak serta penempatan jurusan yang tidak sesuai dengan bakat dan kemampuan siswa.
3.1.2 Analisis Prosedur Sistem yang Sedang Berjalan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMK Teratai Putih Global 1 Bekasi, maka dapat digambarkan prosedur sistem penyeleksian siswa baru yang sedang berjalan kedalam bentukflow map diagramsebagai berikut:
siswa Panitia Seleksi Ujian
Ya Dokumen data Siswa Untuk ujian Psikotest wawancara Pemeriksaan
Mata, tato dan tindik
Test Olahraga (sit up, push up dan lari) Psikotest Wawancara Pemeriksaan Mata, tato dan tindik Test Olahraga (sit up, push up dan lari) Periksa Nilai Proses penetuan jurusan Lihat daftar jurusan Tidak Apakah Lulus? Daftar siswa yang
ditolak
siswa Panitia Seleksi Ujian
Daftar siswa yang ditolak
Daftar siswa yang diterima
Daftar siswa yang diterima beserta
jurusan Daftar siswa yang
diterima beserta jurusan Psikotest Wawancara Pemeriksaan Mata, tato dan tindik Test Olahraga (sit up, push up dan lari)
(1)
DECISION SUPPORT SYSTEM APPLICATION FOR SELECTING
CANDIDATE STUDENT’S BASE ON RESULT OF TEST USING FUZZY
METHOD AT SMK TERATAI PUTIH GLOBAL 1 BEKASI
MUTHIA SIDRATULL MUNTAHAJurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonrsia Jln. Dipatu Ukur No.112 Bandung 40132
muthiasm@yahoo.co.id
ABSTRACT
SMK Teratai Putih Global 1 Bekasi is one of excellent school in Bekasi who have a relationship cooperation with several leading companies that are the JABOTABEK. Each new school year, schoola reception and selection of new students through the Psikotest several such tests, interviews, examinations eyes, tattoos and piercings, as well as sports, to determine the process of determining the class in penjurusan SMK Teratai Putih Global 1 Bekasi In this selection process is often problems arise such as limited selection committee that cause errors analyzing the status of students who accepted or rejected, the department placement error according to their talents and abilities of students, and duration of the selection of students.
Implementation of Decision Support System for selecting candidates vocational students can save time and facilitate the committee in penjurusan determining the class, and provide appropriate information penjurusan and accurate to the students. The method used in the implementation of this Decision Support System is a fuzzy method. Keywords: decision support systems, fuzzy methods.
1. INTRODUCTION 1.1ISSUE BACKGROUND
SMK Teratai Putih Global 1 Bekasi is one of the leading schools located in Bekasi area which has partnerships with several leading companies are located in areas JABOTABEK. At each new school year, the school occupied by the reception and selection of new
students, whether prospective
students must be accepted or
rejected by several tests conducted by the school, including tests conducted Psikotest, interviewing, checking eyes, tattoos and piercings and exercise test include sit ups, push ups and running. The process of determining the direction based on 2 programs that have been selected skill when registering. Direction in the Global White Lotus SMK 1 Bekasi include Electricity Engineering, Automotive Engineering, Electronics
Engineering and Computer
Engineering and Networks.
1.2LITERATURE REVIEW
Fuzzy Inference System
Mamdani method is often known as max-min method. This method was introduced by Ebrahim Mamdani in 1975. To get the output, required 4 stages:
1. Formation of the set of fuzzy In Mamdani method, both the variable input and output variables are divided into one or more fuzzy sets
2. Implications of the application functionality
In Mamdani method, the functions used are the implications Min
.
3. Composition rules
Unlike monotonic reasoning, if the system consists of several rules, the inference obtained from the
correlation between rule
sets. There are 3 methods used in performing fuzzy inference system,
ie max, additives and the
(2)
4. Affirmations (defuzzy)
The assertion that the decision was taken to a specific problem based on the results of previous stages.
1.3Objectives
The purpose of this final task of research is to build a decision support system for selecting prospective students based on test results SMK
The purpose of this study is the final project:
1. To facilitate and accelerate the process of selecting students who are accepted and rejected status and penjurusan process
2. 2. To minimize errors in
analyzing the status and
resulting penjurusan accurate information.
To save time and utilize the existing power source.
2. MODEL, DESIGN, ANALYSIS, AND IMPLEMENTATION
2.1 ERD
Decision Support Sisteim Selecting Candidates for these students can be
described as in the picture
below:
Gambar 2.1 ERD (Entity Relationship Diagram) 2.2 Schema Relations
Table relations decision support system for selecting prospective students in SMK
Teratai Putih Global 1 Bekasi:
Gambar 2.2 Relasi tabel 2.3 diagram konteks
Decision Support System for selecting candidates Vocational Students in the SMK Teratai Putih Global 1 Bekasi:
Gambar 2.3 Diagram konteks
2.4 DFD
Here's a design data flow diagram of the proposed decision support system for selecting prospective students in SMK SMK Global White Lotus 1 Bekasi:
Gambar 2.4 DFD level 0 2.4 Implementasi
(3)
Gambar 2.6 Pengolahan Nilai
Gambar 2.7 Hasil Penjurusan
3. RESULTS AND DISCUSSION Results and discussion presented research and analysis is obtained,
various facts and are considered
important phenomenon can be
described further in this section. 4.CONCLUSIONS AND SUGGESTIONS 4.1 Conclusion
On the basis of the discussion of the research has been done, it can diperolah kesimpilan as follows:
1. Decision support system that was built to facilitate the staff
selection committee to
accelerate the process of test selection and the status of
students in vocational
penjurusan White Lotus Global 1 Bekasi.
2. With the decision support
system can minimize errors and the determination of the status and penjurusan.
3. Decision support system that was built to provide information quickly and accurately about penjurusan students.
4.2 Suggestions Based on the above conclusions, the suggestions are expected decision support systems in the Global White Lotus SMK 1 Bekasi this could be developed in line with the development of system specification user needs that must be met in achieving a higher stage and the performance of a better system. 5. REFERENCES
[1] Jogiyanto, HM, (2005), Analysis and Design of Information Systems: Structured Approach Aolikasi Theory
and Business Practices, Third
Edition, Yogyakarta: Graha Ilmu. [2]. Kadir, A, (2004), Database Programming with ADO Using Delphi
7, Yogyakarta: Andi.
[3]. Kusumadewi, Sri., Day, P, (2004). Fuzzy Logic Applications for Decision Support.Yogyakarta: Graha Ilmu.
(4)
PENERAPAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK
MENYELEKSI CALON SISWA SMK BERDASARKAN HASIL TEST
MENGGUNAKAN METODE FUZZY DI SMK TERATAI PUTIH
GLOBAL 1 BEKASI
MUTHIA SIDRATULL MUNTAHA
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonrsia Jln. Dipatu Ukur No.112 Bandung 40132
muthiasm@yahoo.co.id
ABSTRAK
SMK Teratai Putih Global 1 Bekasi merupakan salah satu sekolah unggulan di Bekasi yang memiliki hubungan kerjasama dengan beberapa perusahaan ternama yang berada di JABOTABEK. Setiap tahun ajaran baru, sekolah mengadakan penerimaan dan penyeleksian siswa baru melalui beberapa test seperti psikotest, wawancara, pemeriksaan mata, tato dan tindik, serta olah raga, untuk menentukan proses penentuan penjurusan kelas di SMK Teratai Putih Global 1 Bekasi. Dalam proses penyeleksian ini sering timbul permasalahan seperti terbatasnya panitia seleksi yang menyebabkan kesalahan menganalisis status siswa yang diterima atau ditolak, kesalahan penempatan jurusan yang sesuai dengan bakat dan kemampuan siswa, serta lamanya hasil seleksi siswa.
Penerapan Sistem Pendukung Keputusan untuk menyeleksi calon siswa SMK ini dapat menghemat waktu dan memudahkan panitia dalam penentuan penjurusan kelas, serta memberikan informasi penjurusan yang tepat dan akurat kepada siswa. Metode yang digunakan dalam penerapan Sistem Pendukung Keputusan ini adalah metodefuzzy.
Kata kunci : sistem pendukung keputusan, metode
fuzzy
.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
SMK Teratai Putih Global 1 Bekasi merupakan salah satu sekolah unggulan yang terdapat di daerah Bekasi yang memiliki hubungan kerja sama dengan beberapa perusahaan ternama yang terdapat di daerah JABOTABEK. Pada setiap tahun pelajaran baru, sekolah disibukkan oleh penerimaan dan penyeleksian siswa baru, apakah calon siswa tersebut diterima atau ditolak harus melalui beberapa test yang diadakan oleh pihak sekolah, test yang dilakukan diantaranya psikotest, wawancara, pemeriksaan mata, tato dan tindik dan test olahraga yang meliputi sit up, push up dan lari. Proses penentuan jurusan berdasarkan 2 program keahlian yang telah dipilih ketika mendaftar. Jurusan yang ada di SMK Teratai Putih Global 1
Bekasi meliputi Teknik
Ketenagalistrikan, Teknik Mekanik Otomotif, Teknik Audio Video dan Teknik Komputer dan Jaringan.
1.2 Tinjauan Pustaka
Fuzzy Inference System
Metode mamdani sering dikenal sebagai metode max-min. metode ini diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun1975. Untuk mendapatkan output, diperlukan 4 tahapan:
1. Pembentukan himpunanfuzzy
Pada metode mamdani, baik variabel
input maupun variabel output dibagi menjadi satu atau lebih himpunan
fuzzy.
2. Aplikasi fungsi implikasi
Pada metode mamdani, fungsi implikasi yang digunakan adalah Min. 3. Komposisi aturan
Tidak seperti penalaran monoton, apabila sistem terdiri dari beberapa aturan, maka inferensi diperoleh dari kumpulan korelasi antar aturan. Ada 3 metode yang digunakan dalam melakukan inferensi sistemfuzzy, yaitu max, additive dan probabilistic OR (probor).
(5)
4. Penegasan (defuzzy)
Penegasan keputusan yang diambil untuk suatu masalah tertentu berdasarkan dari hasil tahapan sebelumnya.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian tugas akhir ini adalah untuk membangun sistem pendukung keputusan untuk menyeleksi calon siswa SMK berdasarkan hasil test menggunkana metode fuzzy di SMK Teratai Putih Global 1 Bekasi.
Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah :
1. Untuk memudahkan dan mempercepat proses penyeleksian siswa yang berstatus diterima dan ditolak dan proses penjurusan 2. Untuk meminimalisir kesalahan
dalam menganalisis status dan penjurusan sehingga menghasilkan informasi yang akurat.
Untuk menghemat waktu dan memanfaatkan sumber tenaga yang ada.
2. MODEL, DESAIN, ANALISIS,
DAN IMPLEMENTASI
2.1ERD
Sisteim Pendukung Keputusan untuk Menyeleksi Calon Siswa ini dapat digambarkan seperti pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.1 ERD (Entity Relationship Diagram)
2.2 Skema Relasi
Tabel relasi sistem pendukung keputusan untuk menyeleksi calon siswa SMK di SMK Teratai Putih Global 1 Bekasi:
Gambar 2.2 Relasi tabel 2.3 diagram konteks
Sistem Pendukung Keputusan untuk menyeleksi Calon Siswa di SMK Teratai Putih Global 1 Bekasi :
Gambar 2.3 Diagram konteks
2.4 DFD
Berikut ini merupakan rancangan data flow diagram yang diusulkan pada sistem pendukung keputusan untuk menyeleksi calon siswa SMK di SMK Teratai Putih Global 1 Bekasi:
(6)
2.4 Implementasi
Gambar 2.5 Pengolahan siswa
Gambar 2.6 Pengolahan Nilai
Gambar 2.7 Hasil Penjurusan
3. HASIL DAN DISKUSI
Hasil dan diskusi memaparkan hasil penelitian ataupun analisa yang diperoleh, berbagai fakta serta penomena yang
dianggap penting dapat dijabarkan lebih lanjut pada bagian ini.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diperolah kesimpilan sebagai berikut :
1. Sistem pendukung keputusan yang dibangun dapat mempermudahstaff
panitia seleksi ujian untuk mempercepat proses penyeleksian status dan penjurusan siswa di SMK Teratai Putih Global 1 Bekasi.
2. Dengan adanya sistem pendukung keputusan dapat meminimalisir kesalahan dan penentuan status dan penjurusan.
3. Sistem pendukung keputusan yang dibangun dapat memberikan informasi yang cepat dan akurat tentang penjurusan siswa.
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang diharapkan adalah sistem pendukung keputusan di SMK Teratai Putih Global 1 Bekasi ini bisa dikembangkan seiring dengan perkembangan spesifikasi kebutuhan pengguna sistem yang harus dipenuhi dalam mencapai tahap yang lebih tinggi dan kinerja sistem yang lebih baik.
5. DAFTAR PUSTAKA
[1] Jogiyanto, HM, (2005),Analisis Dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aolikasi Bisnis, Edisi III, Yogyakarta: Graha Ilmu.
[2]. Kadir, A, (2004), Pemrograman Database dengan Delphi 7 Menggunakan ADO, Yogyakarta: Andi.
[3]. Kusumadewi, Sri., Hari, P, (2004).
Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Graha Ilmu.