35 6
Memberikan pekerjaan yang membahayakan jiwa, keselamatan, kesehatan, kesusilaan pekerja dan pekerjaan tersebut tidak dicantumkan
pada perjanjian kerja. g.
Setiap tenaga kerja berhak untuk memperoleh atau meningkatkan dan mengembangkan kompetensi kerja sesuai dengan bakat, minat dan
kemampuannya melalui pelatihan kerja.
3. Kewajiban dan Hak Pengusaha atau Pemberi Kerja
Siregar dan Marpaung 2008 : 65 menjelaskan bahwa pengusaha atau pemberi
kerja yang berkedudukan sebagai pengola usaha, mempunyai kewajiban sebagai berikut:
a. Mentaati perjanjian kerja sebagaimana mestinya, artinya pelaksanana kerja
oleh pekerjaburuh harus sesuai dengan yang tertera dalam perjanjian, tidak menyimpang atau berubah-ubah. Kalau ada perubahan sifat pekerjaan, maka
isi perjanjian kerja juga harus diubah atau disesuaikan dengan pekerjaan baru yang diberikan kepada tenaga kerjaburuh.
b. Membayar upahgaji sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan sudah diatur
dalam perjanjian kerja. Pembayaran upahgaji harus tepat waktu sesuai dengan ketentuan waktu pembayaran yang berlaku di perusahaan, misalnya
pertengahan bulan atau akhir bulan. Apabila ada perubahan atau pembatalan jadwal, pihak pengusaha atau pemberi kerja wajib memberitahukannya
kepada tenaga kerjaburuh sebelumnya dan pemberitahuan tidak secara mendadak.
36 c.
Memberikan istirahat dan atau cuti sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk memberikan izin atas
kepentingan tenaga kerjaburuh yang tidak dapat dihindarkan. Izin yang dimaksud antara lain, sakit, menikah atau menikahkan anak, adanya musibah
yang dialami pekerjaburuh dan sebagai sebagainya. d.
Mengikut sertakan pekerjaburuh dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Jamsostek sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992.
Sedangkan menurut Asikin 1993:226 kewajiban pengusaha antara lain:
a. Wajib membayar upah setiap bulannya kepada tenaga kerja dan wajib
memberikan upahgaji tiga bulan setiap tahunnya. b.
Wajib memberikan alat keselamatan kerja, memberikan tempat tinggal yang layak dan kelengkapan hidup lainnya.
c. Wajib memberikan cuti bagi tenaga kerja dengan upah penuh.
Siregar dan Marpaung 2008 : 66 menerangkan bahwa kewajiban pengusaha
menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan adalah sebagai berikut:
a. Pengusaha wajib memberi waktu istirahat dan cuti kepada pekerja.
b. Bagi pekerja perempuan yang dalam masa haid merasakan sakit dan
memberitahukan kepada pengusaha, tidak wajib bekerja pada hari pertama dan kedua pada waktu haid.
c. Setiap pengusahaperusahaan wajib menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.
37 d.
Pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari upah minimum. e.
Pengusaha menyusun struktur dan skala upah dengan memperhatikan golongan, jabatan, masa kerja, pendidikan dan kompetensi.
f. Pengusaha wajib menyediakan fasilitas kesejahteraan kepada pekerja dan
keluarganya. Di samping kewajiban, menurut Siregar dan Marpaung 2008 : 66, pengusaha
atau pemberi kerja yang berkedudukan sebagai pengelola usaha mempunyai hak sebagai berikut:
a. Menempatkanmempekerjakan
pekerjaburuh sesuai
keinginannya berdasarkan kebutuhan dan didasarkan pada perjanjian kerja yang telah
dibuat. b.
Memerintahkan pekerjaburuh sesuai kewenangan yang ada padanya untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai peraturan perusahaan. Perjanjian kerja,
perjanjian kerja bersama atau peraturan lain yang berlaku. c.
Menilai, mengevaluasi tenaga kerjaburuh dalam pelaksanaan pekerjaan, termasuk mengadakan mutasi, rotasi dan promosi bagi pekerjaburuh.
d. Memberi teguran, peringatan, nasehat kepada pekerjaburuh apabila melihat
pelaksanaan pekerjaan tidak memenuhi ketentuan dan kualitas, termasuk mengadakan atau melakukan pemutusan hubungan kerja PHK terhadap
pekerja buruh yang melakukan pelanggaran. e.
Menutup perusahaan lock out apabila dipandang tidak layak lagi untuk melanjutkan kegiatan karena sesuatu dan lain hal.