Kerangka Berfikir TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

tersebut dapat diliat dari faktor internal tingkat pendapatan usahatani X 1 , modal usahatani X 2 , luas lahan X 3 serta factor eksternal berupa jumlah realisasi kredit X 4 , bunga kredit X 5 , jangka waktu pengembalian X 6 dan lamanya realisasi kredit X 7 . Penelitian ini digunakan analisis kuantitatif dengan regresi logit logit untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani mengambil Kredit Usaha Rakyat Bank Rakyat Indonesia Unit Adiluwih. Analisis deskriptif untuk mengetahui kredit seperti apa yang sebenarnya diinginkan oleh petani di Kecamatan Adiluwih sehingga dapat membantu petani untuk mengatasi masalah permodalan usahataninya..

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran dan permasalahan yang ada, maka dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut: 1 Diduga keputusan petani mengambil Kredit Usaha Rakyat Bank Rakyat Indonesia di Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu dipengaruhi oleh modal usahatani, pendapatan usahatani, luas lahan, jumlah realisasi kredit, bunga kredit, jangka waktu pengembalian kredit dan lama realisasi kredit. Gambar 1. Alur kerangka pemikiran keputusan petani mengambil Kredit Usaha Rakyat KUR BRI di Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu Kebutuhan modal sektor agribisnis Sumber Informal  Keluarga  Rentenir  Tengkulak Sumber Formal  Lembaga Perbankan swasta  Pemerintah KUR BRI sektor Pertanian Keputusan petani mengambil kredit Sumber modal petani  Faktor Internal 1. Pendapatan usahatani X 1 2. Modal usahatani X 2 3. Luas Lahan X 3  Faktor Eksternal 1. Jumlah realisasi kredit X 4 2. Bunga kredit X 5 3. Jangka waktu pengembalian X 6 4. Lama realisasi kredit X 7 . Analisis Deskriptif Kredit yang diinginkan petani Pribadi

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional

Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan penelitian, mencakup: Kredit adalah fasilitas keuangan yang sudah memiliki ketetapan baik jumlah realisasi, bunga, jangka waktu pengembalian dan realisasi kredit. Kredit yang dimaksud adalah kredit yang dibiayai oleh Bank BRI Unit Adiluwih berupa KUR Mikro dan kredit non KUR yang dibiayai oleh lembaga keuangan di desa Adiluwih. Kredit Usaha Rakyat Mikro adalah kredit modal kerja dengan plafon kredit sampai dengan Rp 20.000.000 yang diberikan kepada usaha mikro, kecil dan koperasi yang memiliki usaha produktif . Bank pelaksana adalah bank umum yang menyediakan, menyalurkan, dan memantau KUR, dalam hal ini adalah BRI Unit Adiluwih. Tingkat pendapatan usahatani responden adalah besarnya pendapatan petani dari berusahatani selama responden mengambil kredit yakni tergantung dari