variabel bebas antara variabel dependen Y dan variabel independen X
1
dan X
2
. Persamaan regresinya sebagai berikut:
Sumber: Sugiyono; 2009
Dimana: Y = variabel tak bebas Profitabilitas
a = bilangan berkonstanta b
1
, b
2
= koefisien arah garis X
1
= variabel bebas Kualitas aktiva Produktif X
2
= variabel bebas Kredit Baermasalah. Regresi linier berganda dengan dua variabel bebas X
1
dan X
2
metode kuadrat kecil memberikan hasil bahwa koefisien-koefisien a, b
1
, dan b
2
dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
sumber: Sugiyono,2009;279
Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada regresi berganda, maka perlu dilakukan pengujian asumsi klasik.
3. Analisis Korelasi
Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi hubungan linier antara dua variabel. Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan fungsional.
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
∑y = na + b
1
∑X
1
+ b
2
∑X
2
∑X
1
y = a∑X
1
+ b
1
∑X
1 2
+b
2
∑X
1
X
2
∑X
2
y = a∑X
2
+ b
1
∑X
1
X
2
+ b
2
∑X
2 2
Dengan kata lain, analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen. Dalam analisis regresi, analisis korelasi yang
digunakan juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen selain mengukur kekuatan asosiasi hubungan.
Sedangkan untuk mencari koefisien korelasi antara variabel X
1
dan Y, Variabel X
2
dan Y, X
1
dan X
2
sebagai berikut:
Sumber: Nazir 2003: 464
Langkah-langkah perhitungan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Koefisien korelasi parsial Koefisien korelasi parsial antar X
1
terhadap Y, bila X
2
dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
b. Koefisien korelasi parsial Koefisien korelasi parsial antar X
2
terhadap Y, apabila X
1
dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
n∑X
1
X
2
- ∑X
1
∑X
2
rx
1
x
2
= √ [n∑X
1
X
2
- ∑X
1 2
][n∑X
2 2
– ∑Y
2
]
c. Koefisien korelasi secara simultan Koefisien korelasi simultan antar X
1
dan X
2
terhadap Y dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Besarnya koefisien korelasi adalah -1 r 1 : a. Apabila - berarti terdapat hubungan negatif.
b. Apabila + berarti terdapat hubungan positif. Interprestasi dari nilai koefisien korelasi :
a. Kalau r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan mempunyai hubungan yang berlawanan jika X naik maka Y turun
atau sebaliknya. b. Kalau r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel
X dan variabel Y dan hubungannya searah. Sedangkan harga r akan dikonsultasikan dengan table interprestasi nilai r
sebagai berikut :
Tabel 3.2 Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat rendah Rendah
Sedang Kuat
Sangat Kuat
Sumber: Sugiono 2010:184
ry
1 2
+ ry
2 2
-2 ry
1
.ry
2
.r
12
r
12
y = √
`1-r
12 2
4. Koefisien Determinasi
Dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan koefisien determinasi yang sering disebut koefisien penentu, karena besarnya adalah
kuadrat dari koefisien korelasi r
2
. Sehingga koefisien ini berguna untuk mengetahui besarnya kontribusi pengaruh kualitas aktiva produktif dan kredit
bermasalah terhadap profitabilitas, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Sumber: Riduwan dan Sunarto 2007:81
Keterangan :
KD = Seberapa jauh perubahan variabel Y dipergunakan oleh variabel X r² = Kuadrat koefisien korelasi
3.2.5.2 Uji Hipotesis
Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif, penelitian uji statistik dan perhitungan nilai uji statistik,
perhitungan hipotesis, penetapan tingkat signifikan dan penarikan kesimpulan. Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada
tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis nol H
o
tidak terdapat pengaruh yang signifikan dan Hipotesis alternatif H
a
menunjukkan adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya
pengaruh antara variabel independent X yaitu Kualitas Aktifa Produktif X
1
Kd = r
2
x 100
dan Kredit Bermasalah X
2
terhadap Profitabilitas sebagai variabel dependen Y, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Penetapan Hipotesis
a. Hipotesis Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka
dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: a
Hipotesis parsial antara variabel bebas Kualitas Aktiva Produktif terhadap variabel terikat Profitabilitas.
Ho : Tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan Kualitas Aktiva Produktif terhadap variabel terikat Profitabilitas.
Ha : Terdapat pengaruh positif yang signifikan Kualitas Aktiva
Produktif terhadap variabel terikat Profitabilitas.. b
Hipotesis parsial antara variabel bebas Kredit Bermasalah terhadap variabel terikat Profitabilitas .
Ho : Tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan Kredit Bermasalah terhadap variabel terikat Profitabilitas.
Ha : Terdapat pengaruh positif yang signifikan
Kredit Bermasalah terhadap variabel terikat Profitabilitas.
c Hipotesis secara simultan antara variabel bebas Kualitas Aktiva
Produktif dan Kredit Bermasalah terhadap variabel terikat Profitabilitas.
H
o
: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Kualitas Aktiva Produktif dan Kredit Bermasalah terhadap
Profitabilitas. H
a
: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Kualitas Aktiva Produktif dan Kredit Bermasalah terhadap Profitabilitas..
b. Hipotesis Statistik 1 Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji Statistik t.
Dalam pengujian hipotesis ini menggunakan uji dua pihak two tail test dilihat dari bunyi hipotesis statistik yaitu hipotesis nol
: β = 0 dan hipotesis alternatifnya H
a
: β ≠ 0 :
β = 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan Kualitas Aktiva Produktif terhadap Profitabilitas.
H
a
: β ≠ 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan Kualitas Aktiva
Produktif terhadap Profitabilitas. H
o
: β = 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan Kredit
Bermasalah terhadap Profitabilitas. H
a
: β ≠ 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan Kredit Bermasalah
terhadap Profitabilitas. 2 Pengujian Hipotesis Secara Simultan Uji Statistik F.
H
o
: β = 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Kualitas Aktiva Produktif dan Kredit Bermasalah terhadap
Profitabilitas.
H
a
: β ≠ 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Kualitas Aktiva Produktif dan Kredit Bermasalah terhadap
Profitabilitas
2. Menentukan tingkat signifikan
Ditentukan dengan 5 dari derajat bebas dk = n – k – l, untuk
menentukan t
tabel
sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5 karena
dinilai cukup untuk mewakili hubungan variabel – variabel yang diteliti
dan merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam statu penelitian.
Menghitung nilai t
hitung
dengan mengetahui apakah variabel koefisien korelasi signifikan atau tidak dengan rumus :
dan
Dimana : r = Korelasi parsial yang ditentukan n = Jumlah sampel
t = t
hitung
Selanjutnya menghitung nilai F
hitung
sebagai berikut :
Sumber: Sugiyono Dimana:
R = koefisien kolerasi ganda K = jumlah variabel independen
n = jumlah anggota sampel
3. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan
Untuk menggambar daerah penerimaan atau penolakan maka digunakan
kriteria sebagai berikut : Hasil t
hitung
dibandingkan dengan F
tabel
dengan kriteria : a
Jika t
hitung
≥ t
tabel
maka H ada di daerah penolakan, berarti Ha
diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada pengaruhnya.
b Jika t
hitung
≤ t
tabel
maka H ada di daerah penerimaan, berarti Ha
ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada pengaruhnya.
c t hitung; dicari dengan rumus perhitungan t hitung, dan
d t tabel; dicari di dalam tabel distribusi t student dengan ketentuan
sebagai berikut, α = 0,05 dan dk = n-k-1 atau 24-2-1=21
Hasil Fhitung dibandingkan dengan F
tabel
dengan kriteria : a
Tolak ho jika F
hitung
F
tabel
pada alpha 5 untuk koefisien positif. b
Tolak Ho jika F
hitung
F
tabel
pada alpha 5 untuk koefisien negatif.
c Tolak Ho jika nilai F-sign ɑ ,05.
Gambar 3.1 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
4. Penarikan Kesimpulan
Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika t
hitung
dan F
hitung
jatuh di daerah penolakan penerimaan, maka Ho ditolak diterima dan Ha diterima ditolak. Artinya koefisian regresi signifikan tidak
signifikan. Kesimpulannya, Kualitas Aktiva Produktif dan Kredit Bermasalah berpengaruh tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas. Tingkat signifikannya
yaitu 5 α = 0,05, artinya jika hipotesis nol ditolak diterima dengan taraf
kepercayaan 95 , maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 dan hal ini menunjukan adanya tidak adanya
pengaruh yang meyakinkan signifikan antara dua variabel tersebut.
95
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk
Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah
Indonesia.Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik
Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai
Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional.
Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah
membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan
kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri.
Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Perubahan ini
melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional.
96
Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai
akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai BNI 46. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat - Bank
BNI - ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan tahun 1988. Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank
Negara Indonesia Persero, sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun
1996.Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan
identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja
secara terus-menerus. Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai digunakan
untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan Bank BNI dipersingkat menjadi
BNI, sedangkan tahun pendirian - 46 - digunakan dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI
bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta senantiasa menjadi kebanggaan negara.
97
PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk dalam kegiatan operasionalnya sebagai financial intermediary, yang berfungsi untuk menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat serta memberikan pelayanan jasa untuk berbagai tujuan, memiliki visi dan misi yaitu:
1. Visi a. Menjadi bank yang unggul,
b. terkemuka dan terdepan c. dalam layanan dan kinerja
2. Misi a. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada
seluruh nasabah, dan selaku mitra pilihan utama the bank of choice b. Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor
c. Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi
d. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial
e. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik
4.1.2 Struktur Organisasi PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk
Struktur organisasi yang baik adalah struktur organisasi yang didalamnya menggambarkan tugas dan wewenang yang harus dijalankan sesuai dengan
posisinya dalam suatu organisasi tersebut. Dengan kata lain, dalam struktur