sebagai acuan bagi perusahaan dalam memberikan pelayanan yang terbaik dengan memperhatikan kepentingan dan fungsi dan kontribusinya terhadap perusahaan.
2.7.2 Jenis Jenis Pelanggan
Dalam praktiknya, pelanggan memiliki tiga kelompok : 1. Pelanggan baru, adalah pelanggan jenis ini baru pertam kali dating ke
perusahaan. Mungkin saja kedatanganya hanya sekedar untuk memperoleh informasi atau sudah mau melakukan transaksi.
2. Pelanggan biasaSekunder, adalah pelanggan yang sudah pernah berhubungan dengan perusahaan atau cs, namun tidak rutin. Biasanya,
pelanggan jans ini sudah melakukan aplikasi dengan perusahaan namun frekuensi kedatangannya belum terlalu sering.
3. Pelanggan utama primer, adalah pelanggan primer yang sudah sering berhubungan dengan perusahaan, pelanggan primer selalu ingin pelayanan
yang terbaik dan senantiasa ingin diutamakan dalam pelayanan. Pelanggan ini tidak dapat diragukan lagi loyalitasnya.
2.8 Tinjauan Umum Tentang Teori Pertukaran Sosial
Model Pertukaran Sosial Thibault dan Kelly. Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Orang berhubungan
dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Amsumsi dasar yang mendasari analisis Thibault dan Kelly adalah “Setiap
individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya”
Thibault dan Kelly menjelaskan bahwa terdapat empat konsep pokok dalam teori pertukaran sosial, yaitu:
1. Ganjaran adalah setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang dari suatu hubungan. Ganjaran berupa uang, penerimaan sosial, atau
dukungan terhadap nilai yang dipegangnya. 2. Biaya adalah akibat yang dinilai negatif yang terjadi dalam suatu
hubungan. Biaya ini dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan keruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat menghabiskan
sumber kekayaan individu atau dapat menimbulkan efek-efek yang tidak menyenangkan.
3. Hasil atau laba adalah ganjaran dikurangi biaya. Bila seseorang individu merasa dalam suatu hubungan interpersonal, bahwa ia tidak memperoleh
laba sama sekali, ia akan mencari hubungan lain yang mendatangkan laba. 4. Tingkat perbandingan menunjukan ukuran baku standar yang dipakai
sebagai kriteria dalam nilai hubungan individu pada waktu sekarang, ukuran baku ini dapat berupa pengalaman individu pada masa lalu atau
alternatif hubungan lain yang terbuka. Penerapan teori pertukaran sosial ini digunakan kerena teori ini
mengungkapkan bahwa suatu hubungan dari segi ganjaran dan biaya, Bila ganjaran yang mereka terima sesuai atau bahkan lebih dari harapan pelanggan
setelah biaya yang mereka keluarkan dalam menikmati fasilitas dan jasa yang ditawarkan, maka para pelanggan akan menunjukan loyalitasnya kepada
perusahaan, yang dapat dilihat dari pembelian ulang, kekebalan pelanggan dari
daya tarik pesaing, memberikan referensi kepada orang lain dan pelanggan akan melakukan pembelian antar lini. Disini lah bias dilihat bahwa teori ini melihat
bahawa hubungan interpersonal merupakan sebuah hubungan dagang dimana saling mempengaruhi antara pelanggan dengan perusahaan.
83
BAB III OBJEK PENELITIAN
3.1 Sejarah Dan Perkembangan PT. Pos Indonesia Persero
Berawal dari gagasan, kemudian berkembang seiring kebutuhan, gagasan untuk memperlancar arus surat menyurat selama era kolonial Belanda telah
diwujudkan oleh gubernur jendral G.W.Baron dengan mendirikan kantor pos yang pertama di Batavia pada tanggal 26 Agustus 1946. Peranan kantor pos semakin
penting dan berkembang setelah penemuan teknologi telegram dan telepon, sehingga dibentuk Jawatan Pos Telegram berdasarkan statlad nomor 395 tahun
1906 Dengan dikeluarkannya Undang-Undang perusahaan Negara Hindia
Belanda Indische bedrijvenweT. Sejak tahun 1907 Jawatan Pos Telegram dipegang oleh departemen perusahaan pemerintah Departement Van Government
Bedrijvenment. Seiring dengan tibanya Jepang yang mengambil alih kekuasaan Belanda di
Indonesia, Jawatan Pos Telegram Jawa dan Jawatan Pos Telegram Sulawesi. Jawatan Pos Telegram Republik Indonesia berdiri secara resmi pada tanggal 27
September 1945 setelah dilakukan pengembilan alih kantor pos di Bandung oleh Angkatan Muda Pos Telegrap dan Telepon yang disingkat menjadi AMPTT dari
pemerintah militer Jepang. Dalam peristiwa ini gugur sekelompok pemuda anggota sehingga pada tanggal tersebut menjadi tonggak awal berdirinya Jawatan
Pos Telegrap Telepon Republik Indonesia dan diperingati setiap tahunnya