10. Mampu berperan sebagai storyteller yang dapat memancing
kreativitas peserta didik dalam mengekspresikan gagasannya. Selain kelebihan, videofilm juga memiliki kekurangan, diantaranya:
sebagaimana media audio-visual yang lain, video juga terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangan materi tersebut;
pemanfaatan media ini juga terkesan memakan biaya tidak murah, terutama bagi guru, dan penayangannya juga terkait peralatan lainnya seperti video
player, layar bagi kelas besar beserta LCDnya, dan lain-lain.
B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Salah satu model pembelajaran yang telah berkembang saat ini yaitu model
pembelajaran kooperatif, yang memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan sesuatu dan guru hanya bertindak sebagai fasilitator. Seperti yang
dikemukakan Lie 2004:12 bahwa pembelajaran kooperatif adalah sistem pengajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk bekerja
sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur, dimana dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator. Sedangkan menurut Sanjaya
2009:194 pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem kelompokkantim kecil, yaitu antara empat sampai enam
orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademis, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda heterogen. Setiap kelompok akan memperoleh
penghargaan reward, jika kelompok mampu menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan.
Dalam pembelajaran koperatif, setiap anggota kelompok akan memiliki ketergantungan positif. Ketergantungan semacam itulah yang selanjutnya akan
memunculkan tanggung jawab individu terhadap kelompok. Setiap individu akan saling membantu, mereka akan memiliki motivasi untuk keberhasilan
kelompok, sehingga setiap individu akan memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan kontribusi dan keberhasilan kelompok.
Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pembelajaran kooperatif, Johnson 1994 dan Sutton 1992 dalam Trianto 2010:60 mengemukakan
lima unsur penting kooperatif yang harus diterapkan yaitu: 1.
Saling ketergantungan yang bersifat positif antara siswa. Dalam belajar kooperatif siswa merasa bahwa mereka sedang bekerjasama
untuk mencapai satu tujuan dan terikat satu sama lain. 2.
Interaksi antara siswa yang semakin meningkat. Belajar kooperatif akan meningkatkan interaksi antar siswa. Interaksi yang
terjadi dalam belajar kooperatif adalah dalam hal tukar-menukar ide mengenai masalah yang sedang dipelajari bersama.
3. Tanggung jawab individual.
Tanggung jawab individual dalam belajar kelompok dapat berupa: a membantu siswa yang membutuhkan bantuan, dan, b siswa tidak dapat
hanya sekedar “membonceng” pada hasil kerja teman siswa dan teman sekelompoknya.
4. Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil.
Selain dituntut untuk mempelajari materi yang diberikan seorang siswa dtuntut untuk belajar bagaimana berinteraksi dengan siswa lain dalam
kelompoknya, bagaimana siswa bersikap sebagai anggota kelompok dan menyampaikan ide dalam kelompok akan menuntut keterampilan khusus.
5. Proses kelompok.
Belajar kooperatif tidak akan berlangsung tanpa proses kelompok. Proses kelompok terjadi jika anggota kelompok mendiskusikan bagaimana mereka
akan mencapai tujuan dengan baik dan membuat hubungan kerja yang baik. Pembelajaran kooperatif terdiri dari beberapa tipe model pembelajaran,
salah satunya yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan
teman temannya, model ini merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Guru yang menggunakan model pembelajaran STAD
mengacu pada kelompok belajar siswa, menyajikan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu menggunakan presentasi verbal atau teks.
Siswa dalam satu kelas dipecah menjadi kelompok dengan anggota 4 – 5
orang. Setiap kelompok haruslah heterogen yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi, sedang
dan rendah Ibrahim, 2000:20.
Banyak ahli yang telah mencoba mengemukakan pengertian pembelajaran
kooperatif tipe STAD. Slavin dalam Rusman, 2010:213 berpendapat bahwa tipe STAD merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang paling
banyak diteliti. Tipe ini juga sangat mudah diadaptasi, telah digunakan dalam matematika, IPA, IPS, bahasa inggris, teknik, dan banyak subjek
lainnya, dan pada tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi.