Perilaku Buah Pisang Setelah Panen

merusak produk. Sedangkan apabila konsentrasi CO 2 di bawah batas toleransi akan menyebabkan kerusakan fisiologis pada buah-buahan dan sayur-sayuran. Komposisi yang tepat pada ruang penyimpanan produk buah-buahan dan sayur- sayuran dapat menghambat laju kehilangan klorofil. Hal ini karena penghambatan penguraian klorofil menjadi senyawa yang tidak berwarna seperti pheophytin dan penurunan produksi klorofilase sebagai tanda penurunan produksi etilen. Penurunan produksi CO 2 juga dapat menurunkan sensitivitas terhadap produksi etilen sehingga penguraian klorofil juga akan terhambat Zagory dan Kader, 1988. Teknik atmosfir termodifikasi juga dapat menurunkan laju pencoklatan pada prduk terutama buah-buahan yang diakibatkan proses oksidasi, perubahan warna atau penyimpangan dan juga pelunakan dari berbagai jenis buah. Karbondioksida pada ruang penyimpanan dapat menurunkan aktivitas enzim polifenol oksidase yang dapat menyebabkan terjadinya oksidasi senyawa fenol yang akan menghasilkan senyawa berwarna gelap Zagory dan Kader, 1988. Dewasa ini penyimpanan menggunakan metode atmosfir termodifikasi telah berkembang dengan sangat pesat, hal ini didukung oleh publikasi dan juga kemajuan pabrikasi jenis-jenis kemasan yang umum digunakan untuk penyimpanan udara termodifikasi yang memiliki sifat permeabelitas yang luas serta tersedianya bahan penyerap O 2 , CO 2 , etilen dan air selama penyimpanan Hotman, 2009. Keterbatasan dalam dalam mengatur kondisi atmosfir termodifikasi secara pasif menyebabkan atmosfir termodifikasi lebih banyak disukai. Metode atmosfir termodifikasi dapat dilakukan dengan mengeluarkan semua gas dari dalam ruangkemasan penyimpanan kemudian mengisinya kembali dengan konsentrasi gas yangs sesuai Hotman, 2009. Berikut adalah beberapa produk yang disimpan pada kondisi udara termodifikasi, yang ternyata memiliki umur simpan produk lebih lama dibandingkan produk yang disimpan pada kondisi udara normal dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Perbandingan umur simpan produk pada udara normal dan udara termodidikasi Produk Suhu C O 2 CO 2 Umur simpan udara normal Hari Umur simpan atmosfir termodifikasi Hari Apel Gala – 2 1,5 – 2 1 – 5 120 180 Alpokat 5 – 13 3 – 10 3 – 10 42 84 Pisang 13 – 16 2 – 5 2 – 5 28 49 Buncis 4 – 8 4 – 7 4 – 7 7 14 Brokoli – 1 5 – 15 5 – 15 28 46 Lettuce – 1 1 1 21 28 Pir -1 – 1 – 1 – 1 90 180 Lada 7 – 12 2 – 5 2 – 2.5 21 28 Strawberry -0.5 – 0 15 – 20 15 – 20 14 21 Sumber : Jobling 2001.

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga bulan September 2013 di laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Bandar Lampung

3.2. Alat dan Bahan Penelitian

A. Alat Alat yang digunakan pada penelitian kali ini antara lain tempat penyimpanan berupa toples plastik, tabung gas CO 2 , O 2 , dan N 2 ,selang, pompa vacum, alat pemotong, suntikan, venojack, termometer, refraktometer atago PR 201 α, fruit hardness tester 5 kg KM tokyo, buret, erlenmeyer, timbangan digital, gelas ukur, pipet tetes,kain kasa, tabung reaksi, spektrofotometer Hitachi U2900. B. Bahan penelitian Bahan penelitian yang digunakan pada penelitian kali ini adalah pisang janten dengan kondisi tingkat kematangan hijau tua optimal. Buah pisang janten ini diperoleh dari petani pisang janten di Kecamatan Negeri Sakti Kabupaten Lampung Selatan. Pisang diangkut ke tempat penelitian 1 hari setelah panen. 26

3.3. Prosedur Penelitian

1. Cara Penyimpanan dalam Atmosfer Termodifikasi

a. Buah pisang disortasi dengan tingkat kematangan seragam serta tidak mengalami kerusakan. Kemudian dicuci dengan air dan dikeringkan, lalu dicelupkan dalam larutan fungisida sebanyak 2ml yang telah dicampurkan 1 liter air untuk menghindari tumbuhnya jamur. Setelah larutan fungisida kering, kemudian buah pisang ditimbang bobotnya dan dihitung volumenya sebagai data awal untuk mengetahui besarnya ruang kosong didalam kemasan penyimpan. Kemudian buah disimpan dalam kotak plastik dengan ukuran 33 cm x 27 cm x 7 cm yang masing-masing berisi 15 buah. Pada atas permukaan tutup ruang penyimpan yang terbuat dari plastik diberi lubang dan dilapisi karet venojack untuk memasukkan gas dan mengambil sampel gas. b. Setelah itu, pada kotak plastik ditutup rapat dengan menambahkan sekatwax pada leher kotak plastik untuk mencegah kebocoran. Kotak plastik yang sudah diisi dengan sampel sebanyak 15 buahkotak penyimpanan kemudian divacum menggunakan pompa vacum sampai keadaan hampa udara dengan indikator tutup kotak berbentuk cekung kedalam. Kemudian gas N 2 dengan komposisi tertinggi dimasukkan menggunakan selang kedalam kotak plastik sampai kotak terisi penuh oleh gas N 2 , kemudian kotak penyimpanan yang berisi N 2 dihisap kembali sejumlah volume O 2 dan CO 2 yang akan dimasukkan. Setelah itu disusul pemasukan gas O 2 kemudian CO 2 menggunakan selang dengan satuan mldetik. Hal ini dilakukan pada masing- masing kotak plastik penyimpanan dengan perbandingan komposisi gas O 2 ,