31
dimana : m
= massa bahan kg bj CO
2
= 1,975 mgml t
= waktu simpan jam freespace
= volume toples – volume buah pisang janten ml x
= nilai konsentrasi CO
2
volume y
= nilai absorbansi dari spektrofotometer
2. Total asam
acidity
Pengukuran tingkat keasaman buah pisang selama penyimpanan dilakukan dengan metode titrasi. Langkah kerjanya sebagai berikut :
1. Bahan ditimbang sebanyak 10 gram, kemudian diekstrak. Ekstrak dari
bahan tadi ditambahkan aquadest sebanyak 100 ml sampai batas tanda tera kemudian dihomogenkan.
2. Sampel diambil 25 ml dan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer.
3. Sampel ditambahkan indikator Phenolftalein untuk uji total asam sebanyak
2 hingga 3 tetes. 4.
Sampel kemudian dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N untuk uji total asamhingga terjadi perubahan warna merah muda.
5. Mencatat volume NaOH yang terpakai
Total Asam = x 100...............................4
dimana: NaOH
= NaOH yang terpakai ml N NaOH
= Normalitas NaOH 0,1 N Fp
= faktor pengenceran bahan
32
3. Tingkat Kemanisan
Pengukuran tingkat kemanisan pada buah pisang janten dilakukan dengan menggunakan alat refraktometer Atago PR 201 α. Pertama-tama buah pisang
dipotong pada tiga bagian yang berbeda yaitu pangkal, tengah, dan ujung setelah itu diperas sarinya menggunakan kain kasa kemudian sari tersebut diteteskan pada
sensor alat refraktometer kemudian akan dilakukan pembacaan tingkat kemanisan oleh alat tersebut dengan satuan
o
Brix kemudian di ambil nilai rata-ratanya dari pembacaan tiga bagian tersebut.
4. Tingkat Kekerasan kulit dan daging buah
Tingkat kekerasan pisang jantendiukur menggunakan alat ukur kekerasan yaitu Fruit Hardness Tester 5 kg KM Tokyo. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga
kali pada tiap bagian yang berbeda untuk setiap buah pangkal, tengah dan ujung dalam satuan kg.smm untuk di ambil nilai rata-ratanya. Untuk pengukurannya,
ujung alat yang berupa mata jarum diletakkan pada bagian sampel yang ingin di ukur kemudian tuas ditekan sampai mata jarum masuk kedalam kulit dan daging
buah, kemudian baca besarnya gaya yang dibutuhkan mata jarum untuk masuk kedalam bahan sedalam 10 mm.
3.5. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan anilis statistik sederhana dengan membandingkan kurva antara perlakuan komposisi gas pada tiap-tiap parameter
yang digunakan yaitu laju respirasi, total asam, tingkat kemanisan, dan tingkat kekerasan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian pengaruh komposisi gas terhadapa laju respirasi pisang jantenini dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Perbandingan komposisi gas yaitu O
2
, CO
2
, dan N
2
serta pengaruh suhu ruang dan dingin memberikan perbedaan pada laju respirasi pisang janten
selama penyimpanan meskipun pada perbandingan komposisi tidak memberikan perbedaan yang terlalu besar padamasing-masing parameter.
2. Perbandingan komposisi gas 4 O
2
, 5 CO
2
, dan 91 N
2
adalah perbandingan komposisi gas terbaik dalam menekan laju respirasi serta
menghambat perubahan total asam, tingkat kemanisan dan juga tingkat kekerasan pisang janten selama penyimpanan.
3. Nilai total asam masing-masing komposisi gas pada penyimpanan suhu
ruang 29
o
C cenderung turun sampai akhir penyimpanan, sedangkan total asam pada penyimpanan dingin 15
o
C cenderung terlihat fluktuatif. 4.
Nilai tingkat kemanisan pisang janten baik pada suhu ruang 29
o
C maupun suhu dingin 15
o
C masing-masing komposisi gas terlihat maningkat dari awal sampai akhir penyimpanan, meskipun pada penyimpanan suhu ruang
kenaikan tingkat kemanisan cenderung lebih besar dibandingkan suhu dingin yang lebih linear terhadap waktu simpan.