a. Proses Eksklusi
1. Pasivasi
Aktif Ia meminta agar permintaan minyak tanah bagi warga
Cirebon, dapat Pertamina penuhi dan tidak ada
pengurangan jatah. Pasif
Ia meminta agar permintaan minyak tanah bagi warga
Cirebon dipenuhi dan tidak ada pengurangan jatah.
Melalui pasivasi, Pertamina sebagai aktor terkait dikeluarkan dari pemberitaan. Dalam hal ini, Bupati Cirebon melalui pernyataanya secara sengaja
atau tidak telah melindungi pihak Pertamina ataupun mungkin wartawan yang dengan sengaja atau tidak menghilangkan pihak yang seharusnya memenuhi
permintaan minyak tanah tersebut. Menurut para rechecker, hasilnya sama atau sesuai dengan hasil mereka.
2. Nominalisasi
Verba Ia meminta agar permintaan minyak tanah bagi
warga Cirebon dipenuhi dan Pertamina tidak mengurangi jatah.
Nominalisasi Ia meminta agar permintaan minyak tanah bagi
warga Cirebon dipenuhi dan tidak ada
pengurangan jatah.
Melalui nominalisasi, Pertamina sebagai aktor yang terlibat dikeluarkan dari pemberitaan baik secara sengaja atau tidak, meskipun masyarakat mengetahui
Universitas Sumatera Utara
siapa yang berhak mengurangi jatah minyak tanah. Sebenarnya instansi seperti Hiswana Migas, juga dapat sebagai aktor yang terlibat, namun tidak diketahui
aktor mana yang seharusnya tidak mengurangi jatah. Menurut para rechecker, hasilnya sama terhadap hasil analisis mereka.
b. Proses Inklusi
1. Objektivasi-Abstraksi
Objektivasi Berbeda dengan
900.000 warga kota yang sudah memakai gas, 200.000 warga Kabupaten masih
memakai minyak tanah. Abstraksi
Berbeda dengan warga kota yang sudah banyak memakai gas, warga Kabupaten masih banyak yang
memakai minyak tanah.
Dengan abstraksi, kata banyak akan ditafsirkan berbeda oleh setiap
individu. Tidak ada jumlah yang lebih tepat untuk menggambarkan berapa jumlah warga kota yang memakai gas, dan berapa jumlah warga di Kabupaten yang
memakai minyak tanah. Abstraksi seperti banyak, dipakai wartawan untuk mengambarkan sedemikian besar warga yang memakai menggunakan gas dan
minyak tanah. Menurut para rechecker, mereka tidak setuju jika kata banyak termasuk
dalam suatu strategi abstraksi karena tidak mungkin para wartawan bisa mengetahui berapa jumlah yang tepat dalam menggambarkan warga yang
Universitas Sumatera Utara
memakai gas dan yang memakai minyak tanah. Oleh karena itu, menurut rechecker tidak ada abstraksi dalam kalimat tersebut.
2. Objektivasi-Abstraksi.
Objektivasi Bupati Cirebon, Dedi Supardi, Jumat ini akan
memanggil Dinas Perekonomian dan Perindustrian, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas
Hiswana Migas, serta Kepolisian maupun Pertamina untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Abstraksi Bupati Cirebon, Dedi Supardi, Jumat ini akan
memanggil Dinas Perekonomian dan Perindustrian, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas
Hiswana Migas, serta berbagai instansi terkait
untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Dengan abstraksi, aktor tidak disebutkan dalam pemberitaan secara jelas karena kata berbagai instansi terkait masih terkesan abstrak. Tidak diketahui pihak
lain yang turut bertanggung jawab akan kelangkaan minyak tanah ini. Menurut para rechecker, hasilnya sama terhadap hasil analisis mereka.
3. Asosiasi-Disosiasi
Disosiasi Kelangkaan minyak
tanah terjadi di Kabupaten Cirebon.
Asosiasi Kelangkaan minyak
tanah juga terjadi di beberapa
wilayah di Kabupaten Purwakarta.
Universitas Sumatera Utara
Dalam kalimat tersebut diasosiasikan dua hal yakni kelangkaan minyak tanah bukan saja terjadi di Cirebon namun juga terjadi di beberapa wilayah di
Kabupaten Purwakarta. Dengan demikian timbul jangkauan yang lebih luas dalam masalah kelangkaan minyak tanah meluas ke beberapa wilayah. Menurut para
rechecker, hasilnya sama terhadap hasil analisis mereka. 4.
Objektivasi-Abstraksi Objektivasi Kelangkaan
minyak tanah juga terjadi di lima
wilayah di Kabupaten Purwakarta. Abstraksi
Kelangkaan minyak tanah juga terjadi di beberapa
wilayah di Kabupaten Purwakarta.
Kata beberapa dapat dimaknakan secara sedikit maupun banyak, sehingga terlihat abstrak wilayah yang mana mengalami kelangkaan minyak tanah
di Kabupaten Purwakarta. Menurut para rechecker, hasilnya sama terhadap hasil analisis mereka.
5. Asosiasi-Disosiasi
Disosiasi Hanya pelanggan yang mengantre minyak tanah.
Asosiasi Bukan hanya pelanggan, pembeli dari luar desa
atau kecamatan di Purwakarta pun ikut mengantre.
Dengan asosiasi, dapat diberitahukan bahwa bukan hanya pelanggan, namun pembeli dari daerah lain juga mengantre. Dengan demikian cakupan
Universitas Sumatera Utara
semakin luas. Menurut para rechecker, hasilnya sama terhadap hasil analisis mereka.
2. Judul : Kelangkaan Minyak Tanah Turut Dipicu Rembesan
Edisi : 3 Januari 2008.
Narasumbernya hanya terdiri dari satu orang yakni Ketua DPC Hiswana Migas Purwakarta Auh Solahudin. Berita berisi tentang kelangkaan minyak tanah
yang terjadi di beberapa daerah seperti Karawang, Purwakarta, Subang dan di desa-desa di Kecamatan Batujaya. Kelangkaan ini diduga terjadi karena adanya
perembesan minyak tanah ke daerah lain seperti Bekasi. Dan menurut Ketua DPC Hiswana Migas Purwakarta, Auh Solahudin hal ini sulit untuk untuk
ditindaklanjuti secara hukum karena warga dari daerah lain datang untuk mencari minyak tanah. Selain itu, faktor kepanikan warga serta isu rencana kenaikan
minyak tanah turut menyebabkan antrean dimana-mana. Berita ini kurang menampilkan narasumber-narasumber lain yang cukup
berkompeten untuk dimintai pendapat mengenai kasus tersebut, karena hanya terdapat satu narasumber yang berasal dari kelompok yang tidak merasakan
kelangkaan minyak tanah tersebut, dan tidak terdapat komentar dari warga-warga yang kesulitan minyak tanah sehingga tidak diketahui seberapa parah kelangkaan
minyak tanah yang terjadi di daerah-daerah tersebut.
Proses Inklusi 1.
Asosiasi-Disosiasi
Universitas Sumatera Utara
Disosiasi Merembesnya minyak tanah memicu kelangkaan
minyak tanah. Asosiasi
Namun rembesan bukan satu-satunya penyebab
kelangkaan. Faktor kepanikan warga serta isu rencana kenaikan turut menyebabkan antrean
dimana-mana.
Dengan asosiasi, diketahui bahwa bukan hanya karena merembesnya minyak tanah, namun karena adanya faktor lain yang lebih luas yang
menyebabkan kelangkaan minyak tanah. Dengan begitu terdapat lebih dari satu faktor alasan yang menyebabkan kelangkaan.
Menurut para rechecker, hasilnya tidak sama dengan analisis mereka. Rechecker berpendapat bahwa faktor lain tambahan tersebut bukan menandakan
bahwa adanya strategi asosiasi dalam teks mengenai berita tersebut, sehingga antara kalimat yang pertama dan kedua bukan menghubungkan peristiwa yang
satu dengan peristiwa lain yang lebih luas lagi. Tidak adanya asosiasi.
2. Objektivasi-Abstraksi
Objektivasi Hal itu terjadi di daerah Tanjungpura, Karawang
Barat, serta lima desa di Kecamatan Batujaya.
Abstraksi Hal itu terjadi di daeah Tanjungpura, Karawang
Barat, serta sejumlah desa di Kecamatan Batujaya.
Universitas Sumatera Utara
Dengan abstraksi, tidak diberitahukan jumlah yang tepat dan jelas berapa desa di Kecamatan Batujaya yang ikut mengalami kekurangan minyak
tanah. Oleh karena itu jumlahnya masih abstrak. Menurut para rechecker, hasilnya sama terhadap hasil analisis mereka.
3. Judul : Minyak Tanah Langka. Harga Eceran Rp.6.000 Per liter
Edisi : 5 Januari 2008
Narasumber terdiri dari warga-warga Jakarta dan Bogor yang kesulitan mendapatkan minyak tanah, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan
Gas Cabang Bogor Hedy S Hardian, Anggota Komite Badan Penggatur Hilir Minyak dan Gas Pusat Eri Purnomo, serta Humas Pertamina Wisnutoro.
Berita berisi tentang kelangkaan minyak tanah yang terjadi di berbagai tempat di Jakarta dan Bogor. Disebutkan bahwa kelangkaan ini diduga terjadi
karena adanya program konversi ke gas dan penyimpangan distribusi ke sektor industri. Terdapat berbagai pendapat dan keluhan warga Jakarta dan Bogor serta
petugas pangkalan minyak. Dituliskan juga bagaimana kesulitan warga untuk mendapatkan minyak tanah. Begitu juga dengan petinggi di Hiswana Migas
Bogor dan pihak Pertamina yang menanggapi mengenai peristiwa tersebut. Secara jelas, Humas Pertamina mengatakan memang terjadi pengurangan jatah minyak
tanah secara bertahap ke daerah yang termasuk daerah konversi. Sedangkan menurut anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Pusat, Eri
Purnomo, kelangkaan dipicu oleh aksi borong warga setelah mendengar isu kenaikan minyak tanah.
Universitas Sumatera Utara
a. Proses Eksklusi