Definisi Operasional Analisis Data

1. Basic Industry And Chemicals Industri Dasar dan Kimia sebanyak 16 perusahaan; 2. Miscellaneous Industry Aneka Industri sebanyak 5 perusahaan; 3. Consumer Goods Industry Industri Barang Konsumsi sebanyak 15 perusahaan. 3.3 Prosedur Pengumpulan Data 3.3.1 Jenis Data Peneliti menggunakan data sekunder dalam penelitian ini. Data sekunder merupakan data-data yang dikumpulkan oleh peneliti melalui pihak kedua atau tangan kedua Usman, 2003: 20. Data yang digunakan adalah laporan rasio keuangan tahunan perusahaan yang merupakan sampel penelitian pada periode 2007- 2009.

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian Suhartono, 1999:70. Metode ini dilakukan dengan mencatat atau mengumpulkan data-data rasio keuangan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data diperoleh dari media internet dengan mengunduh melalui situs www.idx.co.id.

3.4 Definisi Operasional

Universitas Sumatera Utara Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen terikat Sugiyono, 2010:4. Penelitian ini menggunakan rasio likuiditas sebagai variabel independen. Rasio likuiditas yang digunakan peneliti adalah Current Ratio. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo saat ditagih Kasmir, 2006:182. Adapun formulasi dari Current Ratio CR adalah sebagai berikut : 2. Variabel Intervening merupakan mediasiantara yang terletak di antara variabel independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen Sugiyono, 2010:5. Penelitian ini menggunakan leverage ratio sebagai variabel intervening. Rasio yang digunakan adalah Debt To Asset Ratio DAR. Rasio ini digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. 3. Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas Sugiyono, 2010:4. Penelitian ini menggunakan rasio profitabilitas sebagai ukuran dari kinerja keuangan perusahaan. Rasio yang digunakan adalah Return On Asset ROA. Rasio ini menunjukkan hasil return Universitas Sumatera Utara atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang efisiensi manajemen Kasmir, 2010:206.

3.5 Analisis Data

Sebelum melakukan analisis metode jalur, perlu menggunakan uji asumsi klasik untuk menguji apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif. Uji asumsi klasik dilakukan dengan bantuan program SPSS. Ada tiga pengujian dalam uji asumsi klasik, yaitu: 1. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen Ghozali, 2006: 91. Apabila terjadi korelasi antara variabel bebas, maka terdapat problem multikolinieritas multiko pada model regresi tersebut. Deteksi adanya multikolineriaritas a. Besaran VIF variance inflation faktor dan Tolerance Model regresi yang bebas multikolinearitas adalah : 1. Mempunyai nilai VIF disekitar angka 1. 2. Mempunyai angka tolerance mendekati 1. b. Besaran kolerasi antar variabel independen Universitas Sumatera Utara Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah koefisien korelasi antar variabel independent haruslah lemah di bawah 0,05. Jika korelasi kuat maka terjadi problem multikolinearitas. 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas ditujukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastis dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas Ghozali, 2006: 105. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat diketahui dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residualnya SRESID di mana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya. Dasar analisis dari uji heteroskedastis melalui grafik plot adalah sebagai berikut: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3. Uji Normalitas Universitas Sumatera Utara Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menghubungkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya Ghozali 2006:110. Deteksi normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik. Menurut Ghozali 2006:112, dasar pengambilan keputusan dari uji normalitas adalah: a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji normalitas juga dapat dilihat dari uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S. Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis : Ho : Data residual berdistribusi normal p 0,05 Ha : Data residual tidak berdistribusi normal p 0,05. Setelah model regresi memenuhi syarat Uji Asumsi Klasik maka selanjutnya adalah analisis metode jalur. Metode jalur path analysis dilakukan dengan bantuan program SPSS. Koefisien jalur dihitung dengan membuat dua persamaan struktural yaitu persamaan regresi yang menunjukkan hubungan Universitas Sumatera Utara dihipotesiskan Ghozali, 2006:174. Persamaan penelitian yang digunakan sebagai berikut: Lev = β 1 Lik + e1 ..............................................................................persamaan 1 H2 KK= β 1 Lik + β 2 Lev + e2 .................................................................persamaan 2 H1 H2 Keterangan: Lev : Leverage Lik : Likuiditas KK : Kinerja Keuangan β1, β2 : Koefisien Standar e1, e2 : Residual Pengujian hipotesis dimulai dengan perhitungan koefisien jalur dengan menggunakan analisis korelasi. Selanjutnya dilakukan pengujian model, yang dimaksud dengan pengujian model disini adalah menguji hipotesis yang berbentuk diagram jalur atau hubungan antar variabel yang telah tersusun berdasarkan teori Sugiyono, 2010:308. Hubungan langsung terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lainnya tanpa ada variabel ketiga yang memediasi. Hubungan tidak langsung adalah jika ada variabel ketiga yang memediasi hubungan kedua variabel tadi Ghozali 2006:175 dan hubungan ini menggunakan analisis regresi. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Variabel Penelitian 4.1.1 Likuiditas Likuiditas dalam penelitian ini diukur dengan current ratio CR. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya. Current Ratio ini merupakan perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar atau dinyatakan dengan: Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan, dengan Leverage sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 66 86

Pengaruh Merger Terhadap Return Saham Perusahaan Pengakuisisi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening

0 37 110

PENGARUH PROFITABILITAS, GROWTH, INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN LEVERAGE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 8 127

PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN LEVERAGE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 2 26

PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN SUSTAINABILITY REPORT DISCLOSURE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 24

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 7

Bab II Tinjauan Pustaka - Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan, dengan Leverage sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan, dengan Leverage sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN MELALUI STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DALAM BURSA EFEK INDONESIA ( BEI )

0 1 10

PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2016

0 1 17