Peran Hipotalamus dalam Mengatur Nafsu Makan Pengaturan Nafsu Makan Jangka Panjang

2.1.4. Efek Pada Usus Halus

Curcumin memiliki efek yang bagus pada usus halus. Antispasmodic yang ditunjukkan oleh sodium curcuminate telah di teliti pada usus halus marmut. Aktivitas antiflatulent carminative telah di observasi secara in vivo dan in vitro pada eksperimen yang menggunakan tikus. Curcumin juga merangasang aktivitas dari lipase, sucrase dan maltase sejalan dengan ini maka dapat juga di ambil kesimpulan bahwa waktu pengosongan lambung menjadi lebih pendek. Dari aktivitas yang merangsang sistem pencernaan, sifatnya yang sebagai antiflatulent dimana gas akan menjadi lebih sedikit dan pencernaan lebih gampang terjadi. Chattopadhyay, 2004.

2.2 Fisiologi Nafsu Makan

2.2.1. Peran Hipotalamus dalam Mengatur Nafsu Makan

Hipotalamus adalah kumpulan nukleus spesifik beserta serat-serat terkait, yang terletak di bawah talamus. Merupakan pusat integrasi pengaturan homeostatik untuk banyak sistem dan juga berfungsi sebagai penghubung antara sistem saraf otonom dan sistem endokrin. Meutia,2005. Dalam dekade terakhir, fungsi hipotalamus dalam pengaturan nafsu makan telah semakin dipahami. Teori dual center, yaitu terdapat dua area di hipotalamus yang berperan sebagai pusat makan dan pusat kenyang hipotalamus lateral dan ventromedial , kini telah berkembang. Diketahui adanya area hipotalamus lain yang berperan dalam hal ini, seperti nukleus paraventrikular PVN dan nukleus dorsomedial DMH. Meutia,2005. Dengan berkembangnya pengetahuan tentang subpopulasi neuron spesifik, ide tentang ‘pusat’ pengaturan makan dan berat badan telah diganti dengan ‘jalur- jalur neuronal’ tertentu yang mengintegrasikan dan menghasilkan respon terhadapinput perubahan simpanan energi tubuhSebagaimana telah disebutkan sebelumnya, dalam hal pengaturan asupan makanan, hipotalamus menerima stimulusinput dari dalam tubuh dan dari luar. Informasi tersebut diterima secara langsung melalui saraf aferen, atau secara tidak langsung dengan melalui reseptor hormon dan sensor substrat yang sangat banyak dijumpai di neuron- Universitas Sumatera Utara neuron hipotalamus.Informasi tersebut kemudian diproses sehingga menghasilkan output respon perubahan perilaku yaitu perubahan nafsu makan. Meutia,2005.

2.2.2. Pengaturan Nafsu Makan Jangka Panjang

Pada Hipotalamus terdapat Neuropeptida seperti peptida anabolic seperti neuropeptide Y NPY dan agouti-related protein AGRP yang dapat meningkatkan nafsu makan dan menurunkan metabolisme tubuh. Sebagian neuron lainnya akan mensintesa propiomelanocortin POMC yang nantinya akan menstimulasi alpha-melanocyte stimulating hormone α-MSH dan cocaine-and amphetamine-regulated-transcript CART yang berfungsi untuk menginhibisi nafsu makan. Huether,2006. Sistem neuropeptida sentral di atur langsung oleh sinyal metabolic atau hormon seperti: Huether,2006. a. Leptin yang dipengaruhi oleh jaringan adipose. Apabila kadar leptin tinggi makan leptin akan menginhibisi NPY dan AGRP dan menstimulasi neuron yang memproduksi melanocortin yang nantinya akan menurunkan nafsu makan. b. Insulin yang dipengaruhi oleh kadar gula darah dan disekresi oleh pancreas. Apabila kadar insulin tinggi maka insulin akan menginhibisi NPY dan AGRP dan menstimulasi neuron yang memproduksi melanocortin yang nantinya akan menurunkan nafsu makan. c. Peptide YY yang disekresikan oleh kolon. Apabila sekresi Peptide YY tinggi oleh kolon maka Peptide YY akan langsung menginhibisi NPY dan AGRP sehingga nantinya akan berefek dengan turunnya nafsu makan. d. Ghrelin yang disekresikan oleh lambung. Apa bila kadar ghrelin dalam darah tinggi maka ghrelin akan meningkatkan nafsu makan dengan cara berikatan dengan NPY dan AGRP serta mengaktifkan ekspresi mRNA untuk NPY dan AGRP. Universitas Sumatera Utara

2.2.3. Pengaturan Nafsu Makan Jangka Pendek