31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mencari karateristik atau
perilaku pasangan bata merah agar didapatkan suatu desain yang lebih optimal. Yang nantinya akan diuji dengan pengujian kuat geser pasangan bata
merah dengan perbandingan campuran mortar pumice breccia 1PC:3Ps:3Pm dan variasi ketebalan lapis mortar 1cm; 1,5cm; 2cm.
B. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono 2006, variabel penelitian adalah segala sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga didapatkan sebuah
informasi untuk diambil sebuah kesimpulan.
1. Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi timbulnya variabel terikat. Variabel bebas yang terdapat dalam penelitian ini adalah
variasi ketebalan spesi pada pasangan bata merah presseksposs 1cm,1,5cm, 2cm dengan variasi campuran mortar 1PC:3Ps:3Pm.
2. Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah beban maksimum dan pola kerusakan yang terjadi serta ketebalan efektif pada mortar.
32
3. Variabel kontrol
Variabel kontrol adalah variabel konstan yang digunakan untuk mengatur variabel lain. Faktor yang dapat mempengaruhi kuat tekan dari pasangan
bata merah presseksposs produk SKM antara lain: a.
Umur mortar. b.
Jenis semen. c.
Agregat halus. d.
Faktor air semen fas 1,3. e.
Perbandingan campuran mortar 1PC:3Ps:3Pm. f.
Perawatan benda uji. Untuk menjelaskan hubungan antar variabel maka di halaman berikutnya
telah dilampirkan flowchart diagram alir hubungan antar variabel.
Gambar 2. Flowchart hubungan variabel ketebalan lapis mortar terhadap kuat geser dan pola kerusakan yang terjadi pada dinding bata merah
Variabel Terikat:
1. Tegangan Geser
Maksimum. 2.
Ketebalan Mortar efektif 3.
Pola kerusakan. 4.
Variabel Bebas:
1. Perbandingan Variasi
ketebalan spesi 1cm, 1,5 cm, 2 cm yang menggunakan
variasi campuran mortar 1PC:3Ps:3Pm,
Variabel Kontrol:
1.
Umur mortar.
2.
Jenis semen.
3.
Agregat halus.
4.
Faktor air semen
5.
Campuran mortar.
6.
Perawatan benda uji.
33
C. Material Yang Digunakan