4
melalui proses pembakaran, tidak seperti agregat ringan buatan yang membutuhkan proses pembakaran, 2 lebih murah karena tersebar luas di
wilayah DIY bahkan Indonesia, 3 dapat menyerap tenaga kerja di sekitar lokasi penambangan.
Hasil uji awal yang telah dilakukan di Laboratorium PTSP – FT
UNY menunjukkan bahwa breaksi batu apung yang berada pada formasi batuan Semilir di wilayah DIY memiliki bobot isi kering gembur 800,05
kgm3 dan berat jenis 1818,18 kgm3 . Dengan demikian, dapat diketahui bahwa breksi batu apung memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan
sebagai bahan baku produksi mortar pimice breccia. Berdasarkan permasalahan yang berkaitan dengan pasangan bata
merah terutama pada bagian non-struktur, ketika mengalami beban gempa maupun beban merata maka distribusi beban yang terjadi ialah mengenai
dinding yang mana dinding akan mengalami geser dan diditribusikan ke kolom. Maka pada peneltian ini dilakukan uji kuat geser untuk mengetahui
kapasitas mortar terhadap gaya geser pada dinding saat menerima beban gempa.
B. Identifikasi Masalah
Permasalahan yang masih perlu diteliti dalam pengembangan mortar pumice breccia dengan agregat breksi batu apung meliputi:
1. Sifat mekanik kuat geser mortar pumice breccia dengan komposisi
campuran mortar 1PC:3Ps:3Pm terhadap gaya gempa.
5
2. Perilaku struktur dinding mortar pumice breccia dengan 3 variasi
ketebalan lapis mortar dan komposisi campuran 1PC:3Ps:3Pm dalam menerima beban layan.
3. Kekuatan lekatan antara blok pengisi dinding yang direkatkan dengan
adukan mortar pumice breccia dengan 3 variasi ketebalan lapis mortar dan komposisi campuran mortar 1PC:3Ps:3Pm.
4. Karakteristik sifat mekanik campuran mortar pumice breccia.
5. Berapakah besarnya berat jenis, porositas dan kuat geser batu bata
merah. 6.
Kekedapan air pada mortar pumice breccia dengan 3 variasi ketebalan lapis mortar dan komposisi campuran mortar 1PC:3Ps:3Pm.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dibatasi suatu pemasalahan yang berkaitan dengan pasangan batu bata merah pressekspos dengan
varian ketebalan mortar pumice breccia adalah sebagai berikut: 1.
Besarnya kuat geser pasangan bata merah pressekspos. 2.
Menggunakan variasi ketebalan mortar 1cm; 1,5cm; dan 2cm dengan perbandingan campuran mortar 1PC:3Ps:3Pm.
3. Pola kerusakan yang terjadi pada pasangan batu bata merah.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut:
6
1. Berapakah besarnya kapasitas kuat Geser pasangan bata merah?
2. Berapakah perbandingan ketebalan mortar efektif menggunakan
variasi campuran adukan mortar pumice breccia 1PC:3Ps:3Pm pada pasangan bata merah?
3. Bagaimanakah pola kerusakan yang terjadi akibat kuat geser pasangan
bata merah pressekspos?
E. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui kapasitas kuat geser pasangan bata merah pressekspos.
2. Mengetahui ketebalan efektif spesi berdasarkan variasi perbandingan
1cm; 1,5cm; dan 2cm pada pasangan bata merah pressekspos yang menggunakan variasi campuran 1PC:3Ps:3Pm.
3. Mengetahui pola kerusakan yang terjadi akibat uji kuat geser struktur
pada pasangan bata merah.
F. Manfaat Penelitian