Pra Siklus Pertemuan 2 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian berkaitan dengan peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika menggunakan metode kumon, dan pembahasan yang mengenai proses pembelajaran matematika menggunakan metode kumon yang dapat meningkatkan hasil belajar matematika. Jadwal penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 4.1 Jadwal Penelitian Siklus Pertemuan 1 2 3 1 12 Februari 2014 14 Februari 2014 17 Februari 2014 2 18 Februari 2014 21 Februari 2014 24 Februari 2014

4.1 Pra Siklus

Penelitian dilakukan di kelas V SD Negeri Ungaran 03 pada pelajaran matematika. Kondisi awal sebelum dilakukan penelitian dapat dilihat dari hasil belajar matematika siswa pada Ulangan harian terakhir semester 2 tahun 20132014. Presentase hasil belajar siswa yang telah tuntas sesuai KKM yang ditentukan 70 adalah 70,37 dan yang belum tuntas sesuai KKM adalah 29,62 . Tabel 4.2 Rekapitulasi Daftar Nilai Siswa Prasiklus ≥ KKM 70 Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase Tuntas 19 70,37 Belum Tuntas 8 29,62 Dari tabel daftar nilai siswa prasiklus di atas dapat dibuat diagram sebagai berikut. Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Siswa Prasiklus 4.2 Siklus 1 4.2.1 Perencanaan Sebelum melaksanakan penelitian menggunakan Metode Kumon pada Pembelajaran Matematika di kelas V, guru bersama peneliti berdiskusi mengenai RPP, alat peraga, dan instrumen yang terdiri dari lembar observasi guru, lembar observasi siswa, lembar kegiatan siswa, dan lembar evaluasi. Instrumen yang berupa soal tes, diuji validasi dan reliabilitas terlebih dahulu di kelas VI sebelum diberikan kepada siswa yang akan diteliti. Kegiatan perencanaan bertujuan untuk merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatu sebelum pelaksanaan tindakan. Kegiatan yang dilaksanakan saat perencanaan tindakan meliputi: a Penyusunan Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP RPP disusun oleh peneliti dengan bimbingan guru kelas. RPP yang disusun telah memenuhi karakteristik pembelajaran matematika dengan Penerapan Metode Kumon dalam EEK. Pada pertemuan ke-1, RPP yang Tuntas 70 Belum tuntas 30 Ketuntasan Siswa Prasiklus disusun meliputi materi tentang mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar segitiga. Pada pertemuan ke-2, RPP yang disusun meliputi materi tentang mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar segi empat. 2 Lembar Latihan Soal Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lembar Latihan Soal. Penyusunan Lembar Latihan Soal dimaksudkan untuk membimbing siswa selama pelaksanaan pembelajaran dengan metode kumon. Lembar Latihan Soal disusun oleh peneliti kemudian dikonsultasikan dengan guru kelas. Lembar Latihan Soal 1 berisi tentang mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar segitiga. Lembar Latihan Soal 2 berisi tentang mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar segi empat. b Penyusunan Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1 Lembar Observasi Lembar observasi digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pengamatan terhadap pembelajaran matematika dengan metode kumon. Observasi ini berisi pedoman dalam melaksanakan pengamatan terhadap aktivitas siswa selama pembelajaran, dan juga tentang aktivitas guru dalam melaksanakan langkah-langkah metode kumon, mengorganisasikan, membimbing, memotivasi siswa, serta menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. 2 Wawancara Wawancara kepada Guru dan Kepala Sekolah digunakan untuk mengetahui dalam mendapatkan jawaban atau informasi dari dengan tanya-jawab. Wawancara dilakukan untuk mengetahui karakter siswa dilakukan sebelum melakukan penelitian agar mempermudah peneliti menyusun dalam pembelajaran sejauh mana ketertarikan dan usaha siswa dalam mengembangkan kemampuan terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan metode kumon pada siklus I. 3 Tes Hasil Belajar Tes yang digunakan pada siklus I berupa 18 soal menjawab benar atau salah dan 3 soal melanjutkan menggambar bangun datar. Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari, dan seberapa besar pengaruh dari metode kumon terhadap kemampuan belajar matematika siswa.

4.2.2 Pelaksanaan dan Pengamatan a.

Pertemuan I Pelaksanaan dan pengamatan dilakukan pada materi geometri dan pengukuran. Standar Kompetensi 6 yaitu memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun. Pada Kompetensi Dasar 6.1 yaitu Mengidentifikasi sifat- sifat bangun datar. Rencana pada pertemuan pertama hanya fokus di sifat bangun datar segitiga yang dilaksanakan tanggal 12 Februari 2014. Guru dan siswa beramah tamah terlebih dahulu untuk mengawali pembelajaran matematika. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam, lalu dilanjutkan dengan do’a bersama. Guru memperkenalkan diri dan menginformasikan kepada siswa bahwa materi yang akan dipelajari kali ini adalah Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. Hal ini dilakukan untuk lebih mempererat hubungan antara guru dan siswa. Selain itu, dilakukan agar siswa lebih tenang dan senang saat belajar di kelas dengan materi yang baru dan akan dipelajari. Guru masuk ke pelajaran dengan menjelaskan secara singkat materi sifat-sifat bangun datar segitiga yang dibahas bersama dengan melibatkan benda-benda yang berada di ruang kelas mereka untuk dijadikan contoh langsung dalam penerapannya. Sesudah menjelaskan secara singkat, guru langsung memberikan lembar latihan untuk di kerjakan sesuai kemampuan siswa secara individu. Waktu dibatasi dalam beberapa menit untuk mengerjakan lembar latihan soal. Saat siswa sudah selesai mengerjakannya, maka lembaran soal latihan materi bangun datar segitiga yang sudah di jawab dikumpulkan kepada guru untuk dinilai dan dikoreksi pada tiap-tiap soalnya. Saat guru menilai soal lembaran tes tersebut, siswa mendapatkan alat peraga berbentuk segitiga dari bahan sedotan untuk dipelajari secara pemahaman secara individu. Setelah selesai mengkoreksi guru membagikan lembaran soal kepada siswa untuk dibenahi, beberapa siswa mendapatkan kesalahan, maka siswa akan membenahi jawaban yang dilingkari oleh guru dan mendapatkan bimbingan dari guru. Beberapa siswa mengerjakan soal latihan dengan hasil semuanya benar maka siswa dapat berlatih dengan alat peraga yang telah diberikan. Setelah kedua kalinya dikoreksi oleh guru dan di benahi oleh siswa maka guru mencatat nilai lagi yang kedua, apakah sudah mencapai nilai KKM atau belum, siswa mendapatkan bimbingan penuh ketika siswa sulit memahami materi dengan pemahaman siswa sendiri. Guru mendapatkan beberapa siswa yang harus mendapatkan bimbingan secara lebih, karena kemampuan siswa yang belum paham dengan materi dengan pemahaman secara mandiri. Kegiatan terakhir siswa telah menyelesaikan tugas individu adalah mengikuti latihan secara lisan untuk mengasah kemampuan siswa dalam pemahaman materi bangun datar segitiga. Tiap siswa aktif tunjuk tangan dan memberikan jawaban secara lisan dari pertanyaan guru. Setelah kesuluruhan siswa dapat menjawab pertanyaan dan menguasai pemahamann materi, guru bersama dengan siswa menyimpulkan jawaban yang paling benar dengan menggunakan alat peraga sedotan yang dibuat sebelumnya oleh guru. Siswa yang dapat menguasai materi dalam pembelajaran ini terlihat sangat senang. Guru memberikan pekerjaan rumah dengan materi bangun datar segitiga, siswa diminta untuk menggambar dan mewarnai jenis-jenis segitiga dan diberi keterangan sifatnya lembar HVS yang sudah disiapkan oleh guru, dan siswa diminta untuk membawa pekerjaan rumah saat ada materi matematika selanjutnya.

b. Pertemuan 2

Pelaksanaan dan pengamatan dilakukan pada materi geometri dan pengukuran. Standar Kompetensi 6 yaitu memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun. Pada Kompetensi Dasar 6.1 yaitu Mengidentifikasi sifat- sifat bangun datar. Pembelajaran matematika dilaksanakan tanggal 14 Februari 2014 dengan berfokus materi sifat bangun datar segi empat. Langkah-langkah pembelajaran mulai dari ramah tamah, penyampaian materi, pemberian lembar kerja, bimbingan, mengisi daftar nilai, tes lisan dan pemberian pekerjaan rumah, dilakukan sama dengan saat kegiatan pembelajaran pada mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar segi empat. Pada kegiatan kedua ini, siswa yang aktif dan antusias jauh lebih banyak. Bahkan mereka mengambil buku saku yang dia miliki untuk dibuat contoh guru mengajar. Pada kegiatan kedua ini, guru menggunakan figura foto yang berbentuk segi empat untuk menjelaskan secara singkat sifat-sifat yang dimiliki. Ada salah satu siswa yang memberikan contoh lain tentang bangun datar segi empat yang tidak berada dalam kelas, siswa menyebutkan bentuk TV yang dia miliki untuk memberikan contoh sesuai materi. Sesudah guru menjelaskan secara singkat, guru langsung memberikan lembar latihan untuk di kerjakan sesuai kemampuan siswa secara individu. Waktu dibatasi dalam beberapa menit untuk mengerjakan lembar latihan soal. Saat siswa sudah selesai mengerjakannya, maka lembaran soal latihan materi bangun datar segi empat yang sudah di jawab dikumpulkan kepada guru untuk dinilai dan dikoreksi pada tiap-tiap soalnya. Saat guru menilai soal lembaran tes tersebut, siswa mendapatkan alat peraga berbentuk segi empat dari bahan sedotan untuk dipelajari secara pemahaman secara individu. Setelah selesai mengkoreksi guru membagikan lembaran soal kepada siswa untuk dibenahi, beberapa siswa mendapatkan kesalahan, maka siswa akan membenahi jawaban yang dilingkari oleh guru dan mendapatkan bimbingan lebih dari guru. Suasana kelas mulai tidak terkontrol, tetapi guru menggunakan manajemen waktu yang tepat dan disiplin, maka suasana dalam kelas menjadi kondusif. Beberapa siswa mengerjakan soal latihan dengan hasil semuanya benar maka siswa dapat berlatih dengan alat peraga yang telah diberikan. Setelah kedua kalinya dikoreksi oleh guru dan di benahi oleh siswa maka guru mencatat nilai lagi yang kedua, Guru mulai mengecek pekerjaan siswa dengan mematok untuk melebihi dan mencapai nilai KKM atau belum, siswa mendapatkan bimbingan penuh ketika siswa sulit memahami materi dengan pemahaman siswa sendiri. Guru tidak mendapatkan siswa yang harus mendapatkan bimbingan secara lebih, karena kemampuan siswa dapat melakukan pemahaman secara mandiri dengan baik. Saat tes secara lisan dan menarik kesimpulan siswa lebih aktif dalam menyampaikan gagasan yang sebelumnya mereka pahami.

c. Pertemuan 3

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Diskriminasi Daun Gandarusa (Justicia gendarrusa Burm.f.) Asal Surabaya, Jember dan Mojokerto Menggunakan Metode Elektroforesis

0 61 6

THE EFFECT OF USING ENGLISH SONGS ON THE FIFTH YEAR STUDENT’S VOCABULARY ACHIEVEMENT OF SDN KASIYAN TIMUR 03 PUGER, JEMBER

4 68 15

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5