4.3.2 Pelaksanaan dan Pengamatan
a. Pertemuan 1
Pelaksanaan dan pengamatan dilakukan pada materi geometri dan pengukuran. Standar Kompetensi 6 yaitu memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar
bangun. Pada Kompetensi Dasar 6.2 yaitu Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang. Rencana pada pertemuan pertama hanya fokus di sifat bangun ruang kubus
yang dilaksanakan tanggal 18 Februari 2014. Sebelum pertemuan pertama dilaksanakan guru membagikan hasil pekerjaan
tugas dan pekerjaan rumah yang telah diberi nilai oleh guru. Hasil pekerjaan tes dinilai oleh guru dan disebutkan hasil nilai yang mereka kerjakan sebelumnya,
walaupun guru tidak memberikan lembaran hasil tes pada Siklus 1. Guru dan siswa beramah tamah terlebih dahulu untuk mengawali pembelajaran
matematika. Hal ini dilakukan untuk lebih mempererat hubungan antara guru dan siswa. Selain itu, dilakukan agar siswa lebih tenang dan senang saat belajar di
kelas. Guru masuk ke pelajaran dengan menjelaskan secara singkat materi sifat-sifat
bangun ruang kubus yang dibahas bersama dengan melibatkan benda-benda yang berada di ruang kelas mereka untuk dijadikan contoh langsung dalam
penerapannya. Sesudah menjelaskan secara singkat, guru langsung memberikan lembar latihan untuk di kerjakan sesuai kemampuan siswa secara individu. Waktu
dibatasi dalam beberapa menit untuk mengerjakan lembar latihan soal. Saat siswa sudah selesai mengerjakannya, maka lembaran soal latihan materi bangun ruang
kubus yang sudah di jawab dikumpulkan kepada guru untuk dinilai dan dikoreksi pada tiap-tiap soalnya. Saat guru menilai soal lembaran tes tersebut, siswa
mendapatkan alat peraga berbentuk segitiga dari bahan sedotan untuk dipelajari secara pemahaman secara individu. Setelah selesai mengkoreksi guru
membagikan lembaran soal kepada siswa untuk dibenahi, beberapa siswa mendapatkan kesalahan, maka siswa akan membenahi jawaban yang dilingkari
oleh guru dan mendapatkan bimbingan dari guru. Beberapa siswa mengerjakan soal latihan dengan hasil semuanya benar maka siswa dapat berlatih dengan alat
peraga. Setelah kedua kalinya dikoreksi oleh guru dan di benahi oleh siswa maka
guru mencatat nilai lagi yang kedua, apakah sudah mencapai nilai KKM atau belum, siswa mendapatkan bimbingan penuh ketika siswa sulit memahami materi
dengan pemahaman siswa sendiri. Kegiatan terakhir siswa telah menyelesaikan tugas individu adalah mengikuti
latihan secara lisan untuk mengasah kemampuan siswa dalam pemahaman materi bangun ruang kubus. Tiap siswa aktif tunjuk tangan dan memberikan jawaban
secara lisan dari pertanyaan guru. Setelah keseluruhan siswa dapat menjawab pertanyaan dan menguasai pemahamann materi, guru bersama dengan siswa
menyimpulkan jawaban yang paling benar dengan menggunakan alat peraga sedotan yang dibuat sebelumnya oleh guru. Alat peraga dari sedotan ini lebih kuat
disbanding siklus sebelumnya, karena pembuatanya menggunakan lem tembak untuk mengkaitkan pada tiap titik sudutnya. Siswa yang dapat menguasai materi
dalam pembelajaran ini terlihat sangat senang. Guru memberikan pekerjaan rumah dengan materi bangun ruang kubus, siswa diminta untuk menggambar dan
mewarnai kubus dan diberi keterangan sifatnya lembar HVS yang sudah disiapkan oleh guru, dan siswa diminta untuk membawa pekerjaan rumah saat ada materi
matematika selanjutnya. Pada pertemuan pertama ini siswa merasa lebih antusias, karena guru lebih memberi motivasi kepada siswa yang kurang aktif untuk lebih
aktif dalam memberikan gagasan, jawaban, maupun pendapat.
b. Pertemuan 2