TUJUAN SASARAN STRATEGIS TUJUAN DAN SASARAN STATEGIS

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 36 Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara. 2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya. 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. 4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya. 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. 6. Meningkatkan produktiitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional. 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. 8. Melakukan revolusi karakter bangsa. 9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan berkonstribusi dalam tercapainya seluruh Nawa Cita terutama terutama dalam meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

A. TUJUAN

Terdapat dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-2019, yaitu: 1 meningkatnya status kesehatan masyarakat dan; 2 meningkatnya daya tanggap responsiveness dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan inansial di bidang kesehatan. Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan pada semua kontinum siklus kehidupan life cycle, yaitu bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, kelompok usia kerja, 37 Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA maternal, dan kelompok lansia. Tujuan indikator Kementerian Kesehatan bersifat dampak impact atau outcome. dalam peningkatan status kesehatan masyarakat, indikator yang akan dicapai adalah: 1. Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.00 kelahiran hidup SP 2010, 346 menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup SDKI 2012. 2. Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup. 3. Menurunnya persentase BBLR dari 10,2 menjadi 8. 4. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif. 5. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat. Sedangkan dalam rangka meningkatkan daya tanggap responsiveness dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan inansial di bidang kesehatan, maka ukuran yang akan dicapai adalah: 1. Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai pelayanan kesehatan setelah memiliki jaminan kesehatan, dari 37 menjadi 10 2. Meningkatnya indeks responsiveness terhadap pelayanan kesehatan dari 6,80 menjadi 8,00.

B. SASARAN STRATEGIS

Sasaran Strategis Kementerian Kesehatan adalah: 1. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat, dengan sasaran yang akan dicapai adalah: a. Meningkatnya persentase persalinan di fasilitas kesehatan sebesar 85. KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 38 Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 b. Menurunnya persentase ibu hamil kurang energi kronik sebesar 18,2. c. Meningkatnya persentase kabupaten dan kota yang memiliki kebijakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS sebesar 80. 2. Meningkatnya Pengendalian Penyakit, dengan sasaran yang akan dicapai adalah: a. Persentase kabkota yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan sebesar 40. b. Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi PD3I tertentu sebesar 40. c. KabKota yang mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah sebesar 100. d. Menurunnya prevalensi merokok pada pada usia ≤ 18 tahun sebesar 5,4. 3. Meningkatnya Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah: a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 Puskesmas yang terakreditasi sebanyak 5.600. b. Jumlah kabkota yang memiliki minimal 1 RSUD yang terakreditasi sebanyak 481 kabkota. 4. Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah: a. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas sebesar 90. b. Jumlah bahan baku obat, obat tradisional serta alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri sebanyak 35 jenis. c. Persentase produk alat kesehatan dan PKRT di 39 Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA peredaran yang memenuhi syarat sebesar 83. 5. Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah: a. Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan sebanyak 5.600 Puskesmas. b. Persentase RS kabkota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3 dokter spesialis penunjang sebesar 60. c. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya sebanyak 56,910 orang. 6. Meningkatnya sinergitas antar KementerianLembaga, dengan sasaran yang akan dicapai adalah: a. Meningkatnya jumlah kementerian lain yang mendukung pembangunan kesehatan. b. Meningkatnya persentase kabkota yang mendapat predikat baik dalam pelaksanaan SPM sebesar 80. 7. Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri, dengan sasaran yang akan dicapai adalah: a. Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR untuk program kesehatan sebesar 20. b. Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan sebanyak 15. c. Jumlah kesepakatan kerja sama luar negeri di bidang kesehatan yang diimplementasikan sebanyak 40. 8. Meningkatnya integrasi perencanaan, bimbingan teknis dan pemantauan-evaluasi, dengan sasaran yang akan dicapai adalah: a. Jumlah provinsi yang memiliki rencana lima tahun KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 40 Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 dan anggaran kesehatan terintegrasi dari berbagai sumber sebanyak 34 provinsi. b. Jumlah rekomendasi monitoring evaluasi terpadu sebanyak 100 rekomendasi. 9. Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah: a. Jumlah hasil penelitian yang didaftarkan HKI sebanyak 35 buah. b. Jumlah rekomendasi kebijakan berbasis penelitian dan pengembangan kesehatan yang diadvokasikan ke pengelola program kesehatan dan atau pemangku kepentingan sebanyak 120 rekomendasi. c. Jumlah laporan Riset Kesehatan Nasional Riskesnas bidang kesehatan dan gizi masyarakat sebanyak 5 laporan. 10. Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih, dengan sasaran yang akan dicapai adalah: a. Persentase satuan kerja yang dilakukan audit memiliki temuan kerugian negara ≤1 sebesar 100. 11. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian Kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah: a. Meningkatnya persentase pejabat struktural di lingkungan Kementerian Kesehatan yang kompetensinya sesuai persyaratan jabatan sebesar 90. b. Meningkatnya persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan nilai kinerja minimal baik sebesar 94. 41 Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 12. Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi, dengan sasaran yang akan dicapai adalah: a. Meningkatnya persentase KabKota yang melaporkan data kesehatan prioritas secara lengkap dan tepat waktu sebesar 80. b. Persentase tersedianya jaringan komunikasi data yang diperuntukkan untuk akses pelayanan e-health sebesar 50 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 42 Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 BAB III KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 6 Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 43 Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN