85
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
IPWL pecandu narkotika yang aktif sebesar 50.
b Jumlah kabupatenkota yang memiliki Puskesmas yang menyelenggarakan upaya
kesehatan jiwa sebanyak 280 kabkota. c Persentase RS Umum Rujukan Regional yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa psikiatri sebesar 60.
6 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pembinaan Upaya
Kesehatan Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pembinaan Upaya
Kesehatan. Indikator pencapaian sasaran tersebut adalah:
a Persentase monitoring dan evaluasi yang terintegrasi berjalan efektif sebesar 100.
b Persentase Satker yang mendapatkan alokasi anggaran sesuai dengan kriteria prioritas
sebesar 100. c Persentase UPT vertikal yang sudah memiliki
sistem manajemen kinerja berbasis Renstra sebesar 70.
d Persentase UPT vertikal yang dibina dengan indeks kinerja baik sesuai dengan kontrak
kinerja sebesar 100. e Persentase program direktorat yang mengacu
kepada daerah sasaran nasional sebesar 90.
7. Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Sasaran Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
86
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019
adalah meningkatnya akses dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah
Tangga PKRT. Indikator tercapainya sasaran adalah:
a. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas sebesar 90.
b. Jumlah bahan baku obat dan obat tradisional serta alat kesehatan alkes yang diproduksi di
dalam negeri sebesar 35. c. Persentase produk alat kesehatan dan PKRT di
peredaran yang memenuhi syarat sebesar 83. Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan
yang akan dilakukan adalah:
1 Peningkatan Pelayanan Kefarmasian
Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya pelayanan kefarmasian dan penggunaan
obat rasional di fasilitas kesehatan. Indikator pencapaian sasaran tersebut adalah:
a Persentase Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar sebesar
60. b Persentase penggunaan obat rasional di
Puskesmas sebesar 70.
2 Peningkatan Ketersediaan Obat Publik Dan Perbekalan Kesehatan
Sasaran kegiatan ini adalah tersedianya obat, vaksin dan perbekalan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau di pelayanan kesehatan pemerintah. Indikator pencapaian sasaran tersebut
adalah:
a Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas sebesar 90.
87
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
b Persentase instalasi farmasi kabupatenkota yang melakukan manajemen pengelolaan obat
dan vaksin sesuai standar sebesar 75.
3 Peningkatan Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan
Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya pengendalian pra dan pasca pemasaran alat
kesehatan dan PKRT. Indikator pencapaian sasaran adalah:
a Persentase produk alkes dan PKRT di peredaran
yang memenuhi syarat sebesar 83. b Jumlah alat kesehatan yang diproduksi di
dalam negeri sebesar 10. c Persentase sarana produksi alat kesehatan
dan PKRT yang memenuhi cara pembuatan yang baik GMPCPAKB sebesar 55.
d Persentase penilaian pre-market tepat waktu sesuai Good Review Practices sebesar 75.
4 Peningkatan Pembinaan Produksi dan Distribusi Kefarmasian
Sasaran kegiatan ini meningkatnya produksi bahan baku dan obat lokal serta mutu sarana
produksi dan distribusi kefarmasian. Indikator pencapaian sasaran adalah:
a Jumlah bahan baku obat dan obat tradisional yang diproduksi di dalam negeri sebanyak 25.
b Jumlah industri yang memanfaatkan bahan baku obat dan obat tradisional produksi dalam
negeri sebanyak 10 Industri.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
88
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019
5 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Kefarmasian dan
Alat Kesehatan Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya
dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program kefarmasian dan alat
kesehatan. Indikator pencapaian sasaran adalah persentase kepuasan klien terhadap dukungan
manajemen sebesar 95.
8. Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan