JENIS PENELITIAN SETTING PENELITIAN SUBJEK PENELITIAN METODE PENGUMPULAN DATA

39

BAB III METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif Qualitative Research adalah penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran seseorang baik secara individu maupun kelompok Nana Syaodih, 2010 : 60. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif kualitatif dimana data dijabarkan secara deskriptif untuk menggambarkan gejala dan keadaan yang muncul sesuai dengan apa adanya. Jenis penelitian ini dipilih karena peneliti berusaha untuk mendeskripsikan dan menganalisis data tentang kesiapan guru kelas dalam menangani anak berkebutuhan khusus di SD N Pojok sesuai dengan apa adanya.

B. SETTING PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di kelas I – VI SD Negeri Pojok. Sekolah tersebut beralamat di Pojok, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta 55284. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2015.

C. SUBJEK PENELITIAN

Subjek dalam penelitian ini adalah 6 orang guru kelas dari kelas I sampai kelas VI SD N Pojok, yaitu Ibu Elisabeth Ruti Astuti ERA, Ibu Sri 40 Marheni SM, Ibu Puji Lestari PL, Bapak Herawan Windi Khabibi HWK, Bapak Wegig Priyono WP, dan Bapak Ponijo PNJ.

D. METODE PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data adalah sebuah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang dipilih adalah sebagai berikut. 1. Observasi Pengumpulan data dengan cara observasi langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa menggunakan alat standar lain untuk pengumpulan data tersebut Moleong, 2007 : 175. Observasi yang digunakan adalah observasi nonpartisipatif yang dilakukan saat guru mengajar di kelas. Observasi nonpartisipatif dipilih karena peneliti ingin menjaga agar kondisi yang ada sealamiah mungkin sehingga peneliti tidak memberikan perlakuan apapun. Observasi dilakukan untuk mengungkapkan kesiapan guru kelas dalam menangani anak berkebutuhan khusus dalam praktek pembelajaran dan penanganan yang diberikan guru kelas dalam kegiatan pembelajaran di kelas. 2. Wawancara Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi antara dua orang untuk memperoleh informasi berdasarkan tujuan tertentu. Wawancara memungkinkan peneliti untuk mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang seseorang dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi yang tidak bisa ditemukan melalui observasi. 41 Wawancara yang digunakan adalah perpaduan antara wawancara tidak terstruktur dengan wawancara mendalam. Sehingga penelitian ini menggunakan wawancara dengan pertanyaan terbuka yang tidak terstruktur yang dilakukan secara mendalam. Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mengungkapkan pendapat guru kelas tentang kesiapannya dalam menangani anak berkebutuhan khusus. 3. Dokumentasi Suharsimi Arikunto 2002 : 206 mengemukakan bahwa metode pengumpulan data dengan dokumentasi adalah kegiatan mencari mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, dan sebagainya. Dokumen yang dimaksudkan adalah RPP, lembar evaluasi, dan dokumen-dokumen sekolah lain yang berhubungan dengan data yang ingin diperoleh. Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mengungkapkan kesiapan guru kelas dalam menangani anak berkebutuhan khusus yang terekam dalam bentuk dokumen-dokumen.

E. INSTRUMEN PENELITIAN

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI BIMBINGAN BELAJAR GURU KELAS DENGAN GURUPENDAMPING KHUSUS TERHADAP ANAK BERKEBUTUHAN Implementasi Bimbingan Belajar Guru Kelas dengan Guru Pendamping Khusus Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Dasar Inklusi (Studi Kasus Kelas 2 SD Al

0 2 16

IMPLEMENTASI BIMBINGAN BELAJAR GURU KELAS DENGAN GURUPENDAMPING KHUSUS TERHADAP ANAK BERKEBUTUHAN Implementasi Bimbingan Belajar Guru Kelas dengan Guru Pendamping Khusus Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Dasar Inklusi (Studi Kasus Kelas 2 SD Al

0 3 16

ANALISIS KESULITAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DALAM BELAJAR MATEMATKA DI KELAS INKLUSI Analisis Kesulitan Anak Berkebutuhan Khusus Dalam Belajar Matematka Di Kelas Inklusi (Penelitian Dilaksanakan Di SMK N 9 Surakarta).

0 2 14

UPAYA GURU DALAM MENANGANI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI TK FAMILY FEST KOTA BANDUNG.

0 1 12

KOMPETENSI GURU REGULER DALAM MELAYANI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH DASAR.

0 2 41

Tinjauan Psikologis Kesiapan Guru dalam Menangani Peserta Didik Berkebutuhan Khusus pada Program Inklusi. (Studi Deskriptif di SD dan SMP Sekolah Alam Ar-Ridho).

0 0 1

KOLABORASI GURU REGULER DENGAN GURU PENDAMPING KHUSUS DALAM LAYANAN PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH INKLUSI KELAS 1 SD TAMAN MUDA YOGYAKARTA.

9 113 194

TINGKAT KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KELAS IV B SD NEGERI 1 TRIRENGGO BANTUL YOGYAKARTA.

1 4 250

Pengertian anak berkebutuhan khusus menu

0 0 4

PERANAN KONSELOR DALAM MENANGANI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

0 0 10