PENELITIAN YANG RELEVAN KAJIAN PUSTAKA

34 h. Pemahaman terhadap hambatan belajar termasuk yang disebabkan oleh kelainan fisik maupun mental; serta i. Pemahaman konsep pendidikan berkualitas dan kebutuhan implementasi pendekatan dan metode baru. Kompetensi-kompetensi di atas dapat menunjukkan bahwa menjadi seorang guru kelas di kelas inklusif bukanlah hal yang mudah. Namun bukan berarti hal tersebut tidak bisa dilakukan dengan baik. Disinilah kesiapan dalam menghadapi pendidikan inklusif menjadi sangat penting untuk dimiliki seluruh tenaga kependidikan yang terlibat di dalamnya. Banyak strategi yang dapat digunakan guru dalam menangani anak berkebutuhan khusus. Namun, perlu diingat bahwa tidak ada strategi yang benar-benar tepat untuk menangani semua anak berkebutuhan khusus. Sebagai seorang guru, hendaknya dapat memahami karakteristik anak berkebutuhan khusus, baik itu kemampuan maupun ketidakmampuannya. Kemudian pilihlah strategi yang tepat untuk menangani anak berkebutuhan khusus sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing anak. Jadi, strategi yang sama belum tentu tepat untuk semua anak berkebutuhan khusus.

D. PENELITIAN YANG RELEVAN

Penelitian mengenai “Kesiapan Guru Kelas dalam Menangani Anak Berkebutuhan Khusus” ini relevan dengan beberapa penelitian. Diantarnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Rahma Kartika Cahyaningrum jurusan Psikologi Universaitas Negeri Semarang pada tahun 2012 tentang “Tinjauan Psikologis Kesiapan Guru dalam Menangani Anak didik Berkebutuhan Khusus 35 pada Program Inklusi Studi Deskriptif di SD dan SMP Sekolah Alam Ar- Ridho”. Penelitian ini menggambarkan kesiapan para guru di SD dan SMP Alam Ar-Ridho dalam menangani anak didik berkebutuhan khusus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan guru dalam menangani anak berkebutuhan khusus yang tergolong tinggi 66 dan kategori rendah 34. Penelitian lain yang relevan adalah penelitian yang dilakukan oleh Ernawati jurusan Pendidikan Luar Biasa Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 2012 tentang “Studi Kasus Penerimaan Guru terhadap Keberadaan Anak Berkesulitan Belajar Spesifik di SD Negeri Giwangan”. Penelitian ini menggambarkan bahwa penerimaan guru terhadap anak berkesulitan belajar spesifik di SD N Giwangan dalam hal persepsi guru maupun perilaku guru masih belum positif. Walaupun penelitian ini relevan dengan kedua penelitian di atas, namun bukan berarti penelitian ini sama persis dengan penelitian oleh Rahma Kartika dan Ernawati. Penelitian Rahma Kartika mengungkapkan tentang tinjauan psikologis kesiapan guru dalam menangani anak berkebutuhan khusus. Perbedaan pertama dengan penelitian ini adalah setting penelitian dimana penelitian Rahma Kartika lebih luas karena mengambil setting di SD dan SMP Alam Ar-Ridho. Sementara dalam penelitian ini difokuskan pada kesiapan guru kelas di SD N Pojok. Penelitian dari Ernawati menggambarkan tentang penerimaan guru terhadap keberadaan anak berkesulitan belajar spesifik. Sehingga penelitian yang dilakukan lebih terfokuskan pada anak berkesulitan belajar spesifik. 36 Sementara dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada seluruh jenis anak berkebutuhan khusus yang ada di SD N Pojok. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Ernawati hanya sebatas pada persepsi guru dan perilaku penerimaan guru. Sedangkan penelitian tentang kesiapan guru kelas bersifat lebih luas karena tidak hanya mengungkapkan persepsi dan penerimaan guru saja. Persepsi dan penerimaan guru dalam penelitian ini hanya sebagian kecil dari indilkator-indikator yang telah dirumuskan oleh peneliti. Berdasarkan pemaparan tersebut, sudah jelas bahwa penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahma Kartika dan Ernawati. Kedua penelitian tersebut dianggap sebagai penelitian yang relevan karena memiliki kesamaan dalam hal kesiapan guru dan persepsi guru terhadap anak berkebutuhan khusus.

E. KERANGKA BERFIKIR

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI BIMBINGAN BELAJAR GURU KELAS DENGAN GURUPENDAMPING KHUSUS TERHADAP ANAK BERKEBUTUHAN Implementasi Bimbingan Belajar Guru Kelas dengan Guru Pendamping Khusus Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Dasar Inklusi (Studi Kasus Kelas 2 SD Al

0 2 16

IMPLEMENTASI BIMBINGAN BELAJAR GURU KELAS DENGAN GURUPENDAMPING KHUSUS TERHADAP ANAK BERKEBUTUHAN Implementasi Bimbingan Belajar Guru Kelas dengan Guru Pendamping Khusus Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Dasar Inklusi (Studi Kasus Kelas 2 SD Al

0 3 16

ANALISIS KESULITAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DALAM BELAJAR MATEMATKA DI KELAS INKLUSI Analisis Kesulitan Anak Berkebutuhan Khusus Dalam Belajar Matematka Di Kelas Inklusi (Penelitian Dilaksanakan Di SMK N 9 Surakarta).

0 2 14

UPAYA GURU DALAM MENANGANI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI TK FAMILY FEST KOTA BANDUNG.

0 1 12

KOMPETENSI GURU REGULER DALAM MELAYANI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH DASAR.

0 2 41

Tinjauan Psikologis Kesiapan Guru dalam Menangani Peserta Didik Berkebutuhan Khusus pada Program Inklusi. (Studi Deskriptif di SD dan SMP Sekolah Alam Ar-Ridho).

0 0 1

KOLABORASI GURU REGULER DENGAN GURU PENDAMPING KHUSUS DALAM LAYANAN PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH INKLUSI KELAS 1 SD TAMAN MUDA YOGYAKARTA.

9 113 194

TINGKAT KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KELAS IV B SD NEGERI 1 TRIRENGGO BANTUL YOGYAKARTA.

1 4 250

Pengertian anak berkebutuhan khusus menu

0 0 4

PERANAN KONSELOR DALAM MENANGANI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

0 0 10