KERANGKA BERFIKIR PERTANYAAN PENELITIAN

36 Sementara dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada seluruh jenis anak berkebutuhan khusus yang ada di SD N Pojok. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Ernawati hanya sebatas pada persepsi guru dan perilaku penerimaan guru. Sedangkan penelitian tentang kesiapan guru kelas bersifat lebih luas karena tidak hanya mengungkapkan persepsi dan penerimaan guru saja. Persepsi dan penerimaan guru dalam penelitian ini hanya sebagian kecil dari indilkator-indikator yang telah dirumuskan oleh peneliti. Berdasarkan pemaparan tersebut, sudah jelas bahwa penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahma Kartika dan Ernawati. Kedua penelitian tersebut dianggap sebagai penelitian yang relevan karena memiliki kesamaan dalam hal kesiapan guru dan persepsi guru terhadap anak berkebutuhan khusus.

E. KERANGKA BERFIKIR

Kesiapan merupakan suatu bentuk kematangan seseorang yang membuatnya merasa siap dalam melaksanakan sesuatu. Kesiapan sangat penting dimiliki oleh setiap orang sebelum menjalankan tugas yang berhubungan dengan profesinya, termasuk seorang guru. Bahkan kesiapan seorang guru sangat penting karena pada dasarnya guru berhadapan dengan anak didik yang merupakan generasi penerus bangsa. Apabila seorang guru tidak memiliki kesiapan yang matang dalam memberikan pendidikan bagi anak didiknya, tentu proses pendidikan tidak akan berjalan dengan maksimal. Kesiapan mengajar seorang guru akan semakin penting terlebih jika berhadapan dengan anak berkebutuhan khusus. Anak berkebutuhan khusus memiliki karakteristik untuk meniru apa yang dia lihat. Apabila terdapat 37 kesalahan mengajar yang ditunjukkan oleh guru sebagai akibat dari ketidaksiapannya dalam mengajar, hal tersebut tentu akan berakibat fatal bagi perkembangan anak berkebutuhan khusus. Berbicara tentang praktek pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus tentu tidak akan terlepas dari pendidikan inklusif. Pendidikan inklusif adalah suatu praktek pendidikan dimana anak reguler dan anak berkebutuhan khusus mendapatkan program pendidikan pada sebuah jalur pendidikan yang sama. Dengan adanya pendidikan inklusif, tanggung jawab guru kelas dalam naungan sekolah inklusif akan lebih besar. Oleh karena itu guru kelas perlu menguasai kompetensi dasar untuk menangani anak berkebutuhan khusus dan memahami apa yang mereka butuhkan. Hal ini penting agar seluruh guru kelas dalam naungan pendidikan inklusif pada akhirnya memiliki kesiapan dalam menangani anak berkebutuhan khusus dengan baik sesuai dengan kebutuhan dan kekhususannya. Gambar 1. Skema Kerangka Berfikir Pendidikan Inklusif Anak Berkebutuhan Khusus Kesiapan Guru Kelas Guru Kelas Kompetensi Dasar Guru dalam Menangani Anak Berkebutuhan Khusus 38

F. PERTANYAAN PENELITIAN

Berdasarkan penjabaran dalam kajian pustaka dan beberapa indikator yang telah dirumuskan, peneliti menyusun pertanyaan penelitian yang ingin dipecahkan melalui penelitian ini, yaitu : 1. Bagaimanakah kesiapan guru kelas dalam menangani anak berkebutuhan khusus di SD N Pojok? 2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan guru kelas dalam menangani anak berkebutuhan khusus di SD N Pojok? 3. Bagaimanakah bentuk kesiapan guru kelas dalam menangani anak berkebutuhan khusus di SD N Pojok? 39

BAB III METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif Qualitative Research adalah penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran seseorang baik secara individu maupun kelompok Nana Syaodih, 2010 : 60. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif kualitatif dimana data dijabarkan secara deskriptif untuk menggambarkan gejala dan keadaan yang muncul sesuai dengan apa adanya. Jenis penelitian ini dipilih karena peneliti berusaha untuk mendeskripsikan dan menganalisis data tentang kesiapan guru kelas dalam menangani anak berkebutuhan khusus di SD N Pojok sesuai dengan apa adanya.

B. SETTING PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di kelas I – VI SD Negeri Pojok. Sekolah tersebut beralamat di Pojok, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta 55284. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2015.

C. SUBJEK PENELITIAN

Subjek dalam penelitian ini adalah 6 orang guru kelas dari kelas I sampai kelas VI SD N Pojok, yaitu Ibu Elisabeth Ruti Astuti ERA, Ibu Sri

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI BIMBINGAN BELAJAR GURU KELAS DENGAN GURUPENDAMPING KHUSUS TERHADAP ANAK BERKEBUTUHAN Implementasi Bimbingan Belajar Guru Kelas dengan Guru Pendamping Khusus Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Dasar Inklusi (Studi Kasus Kelas 2 SD Al

0 2 16

IMPLEMENTASI BIMBINGAN BELAJAR GURU KELAS DENGAN GURUPENDAMPING KHUSUS TERHADAP ANAK BERKEBUTUHAN Implementasi Bimbingan Belajar Guru Kelas dengan Guru Pendamping Khusus Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Dasar Inklusi (Studi Kasus Kelas 2 SD Al

0 3 16

ANALISIS KESULITAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DALAM BELAJAR MATEMATKA DI KELAS INKLUSI Analisis Kesulitan Anak Berkebutuhan Khusus Dalam Belajar Matematka Di Kelas Inklusi (Penelitian Dilaksanakan Di SMK N 9 Surakarta).

0 2 14

UPAYA GURU DALAM MENANGANI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI TK FAMILY FEST KOTA BANDUNG.

0 1 12

KOMPETENSI GURU REGULER DALAM MELAYANI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH DASAR.

0 2 41

Tinjauan Psikologis Kesiapan Guru dalam Menangani Peserta Didik Berkebutuhan Khusus pada Program Inklusi. (Studi Deskriptif di SD dan SMP Sekolah Alam Ar-Ridho).

0 0 1

KOLABORASI GURU REGULER DENGAN GURU PENDAMPING KHUSUS DALAM LAYANAN PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH INKLUSI KELAS 1 SD TAMAN MUDA YOGYAKARTA.

9 113 194

TINGKAT KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KELAS IV B SD NEGERI 1 TRIRENGGO BANTUL YOGYAKARTA.

1 4 250

Pengertian anak berkebutuhan khusus menu

0 0 4

PERANAN KONSELOR DALAM MENANGANI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

0 0 10