26 Anak  berkebutuhan  khusus  adalah  anak  yang  memiliki  cukup  banyak
perbedaaan dengan teman-temannya sehingga memerlukan materi dan praktik pengajaran  yang  dibuat  secara  khusus  Ormrod,  2008  :  18.  Oleh  karena  itu
mendidik  anak  yang  berkelainan  fisik,  mental  maupun  karakteristik  perilaku sosialnya  berbeda  dengan  mendidik  anak  normal  Sitriah  Salim,  2014.
Sehingga  untuk  dapat  memberikan  layanan  pendidikan  yang  sesuai  dengan kebutuhan anak berkebutuhan khusus, guru hendaknya mengetahui perbedaan
dan  kekurangannya.  Yang  perlu  diingat  adalah,  jangan  melihat  anak berkebutuhan  khusus  dari  kekurangan  dan  ketidakmampuan  mereka.  Fokus
utama  dalam  menangani  anak  berkebutuhan  khusus  adalah  memaksimalkan kelebihan  dan  kemampuan  yang  mereka  miliki  agar  dapat  mengikuti  proses
pendidikan dengan baik.
3.  Pendidikan Inklusif bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Dewasa  ini,  satuan  pendidikan  luar  biasa  yang  ada  seperti  SLB  bukan lagi  menjadi  jalur  pendidikan  satu-satunya  bagi  anak  berkebutuhan  khusus.
Bagi  mereka  yang  memungkinkan  terbuka  kesempatan  untuk  mengikuti pendidikan secara terintegrasi di sekolah-sekolah reguler. Peraturan Pemerintah
Pendidikan  Nasional  Republik  Indonesia  Nomor  70  Tahun  2009  Pasal  1 mendefinisikan  pendidikan  inklusif  sebagai  sistem  penyelenggaraan
pendidikan  yang  memberikan  kesempatan  kepada  semua  peserta  didik  yang memiliki  kelainan  dan  memiliki  potensi  kecerdasan  danatau  bakat  istimewa
untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama–sama dengan peserta didik pada umumnya.
27 Pendidikan  inklusif  ditandai  oleh  munculnya  IDEA  Individual  with
Disabilities  Education  Act    pada  tahun  1990  yang  menetapkan  mandat  luas untuk pelayanan bagi seluruh anak penderita ketidakmampuan Santrock, 2010
:  240.  Inklusif  adalah  praktik  mengajar  yang  diterapkan  secara  sama  rata terhadap  semua  anak  didik,  termasuk  anak  didik  yang  memiliki  kekurangan
yang  parah  dalam  sekolah-sekolah  atau  lingkungan  pendidikan  khusus Ormrod,  2008  :  18.  Keterbatasan  yang  dimiliki  oleh  anak  berkebutuhan
khusus  bukanlah  hambatan  untuk  dapat  mengikuti  proses  pendidikan  di sekolah  umum.  Pendukung  inklusif  percaya  bahwa  anak  didik  dengan
ketidakmampuan  tidak  lagi  menjadi  tanggung  jawab  orang  lain,  seperti  guru pendidikan  khusus,  dan  mereka  bukan  lagi  anak  didik  yang  menerima
pendidikan  di  tempat  lain,  seperti  sekolah  khusus.  Anak  didik  dengan ketidakmampuan  merupakan  tanggung  jawab  bersama  setiap  orang  Smith,
2007 : 37; dalam Forrest  Stanford, 2011 : 83. “The  fact  remains  that  inclusion  for  all  is  possible and  can  benefit  all
young people.” Lindsay Peer  Gavin Reid, 2013 : 46. Artinya, kenyataan bahwa inklusif berlaku untuk semua pada akhirnya memungkinkan munculnya
banyak  manfaat  bagi  semua  orang,  termasuk  anak  berkebutuhan  khusus  dan anak  reguler  yang  mengemban  pendidikan  pada  sekolah  inklusif.  Beberapa
keuntungan  yang  diperoleh  apabila  seorang  anak  berkebutuhan  khusus mendapatkan  pendidikan  di  sekolah  inklusif  diantaranya  :  a  Gambaran  diri
yang  lebih  positif;  b  Keterampilan  sosial  yang  lebih  baik;  c  Lebih  sering berinteraksi dengan teman-teman sebaya yang normal; d Perilaku yang lebih
28 sesuai di kelas; serta e Prestasi akademik yang setara dan kadang kala lebih
tinggi  dengan  prestasi  yang  dicapai  bila  ditempatkan  dalam  kelas  khusus Halvorsen    Sailor,  1990;  Hunt    Goetz,  1997;  MacMaster,  Donovan,
MacIntyre,  2002;  Scruggs    Mastropieri,  1994;  Slavin,  1987;  Soodak McCarthy, 2006; Stainback  Stainback, 1992; dalam Ormrod, 2008 : 230.
Sementara  itu  manfaat  adanya  praktik  inklusif  bagi  anak  reguler diantaranya  adalah  berkembangnya  kesadaran  mengenai  hakikat  ras  manusia
yang  heterogen  dan  menemukan  bahwa  anak  berkebutuhan  khusus  memiliki banyak kesamaan dengan mereka Hunt  Goetz, 1997; D. Staub, 1998; dalam
Ormrod,  2008  :  231.  Berdasarkan  penjabaran  tersebut  dapat  disimpulkan bahwa pendidikan inklusif memiliki manfaat yang penting bagi perkembangan
anak baik itu anak berkebutuhan khusus maupun anak reguler. Oleh karena itu pendidikan  inklusif  sudah  sepantasnya  mendapatkan  dukungan  dan  perhatian
yang lebih agar dapat berkembang dengan baik dengan segala manfaatnya.
C.  KAJIAN  TENTANG  CARA  MENANGANI  ANAK  BERKEBUTUHAN KHUSUS