Susu Sapi Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Pengumpul, Pengecer, Standar Mutu dan Harga dalam Pemasaran Susu Sapi di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 162008064 BAB II

18 Sapi perah adalah penghasil susu sapi. Sapi perah banyak dipelihara oleh masyarakat Indonesia dengan berbagai model pengelolaan, tetapi pada dasarnya ada dua jenis peternakan sapi perah yang ada di Indonesia, yaitu konvensional dan modern. Peternakan konvensional masih menggantungkan pengelolaan sapi pada cara-cara bersifat tradisional. Berbeda dengan peternakan yang sudah modern, peternakan modern lebih terencana dan pengelolaannya pun lebih baik dan terstruktur serta didukung oleh produk-produk hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sapi perah ini dipelihara oleh para peternak yang mempunyai tujuan dalam memelihara sapi perah. Tujuan yang ditetapkan oleh peternak tidak jauh dari susu segar sebagai produk utama dari sapi perah. Tujuan akhir berternak sapi perah bagi sebagian besar peternak sapi perah ialah mendapatkan produksi susu sapi sebanyak mungkin supaya mereka mendapatkan pendapatan finansial yang semakin banyak.

2.3. Susu Sapi

Susu sapi merupakan salah satu sumber pangan yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Manusia mengkonsumsi susu sapi dalam berbagai bentuk olahan susu sapi, mulai dari susu segar sampai produk-produk olahan yang berbahan baku susu sapi. “Susu murni adalah cairan yang berasal dari ambing sapi sehat dan bersih, yang diperoleh dengan cara yang benar, yang kandungan alaminya tidak ditambah atau dikurangi sesuatu apapun dan belum mendapat perlakuan apapun.” 12 12 Indonesia, Standar Nasional Indonesia No. 01-3141-1998 Tentang Susu Segar, ibid. 19 ”Susu segar adalah susu murni yang disebutkan diatas dan tidak mendapat perlakuan apapun kecuali proses pendinginan tanpa mempengaruhi kemurniannya.” 13 Kemurnian susu sapi tergantung pada tindakan pasca panen yang dilakukan oleh peternak yang memproduksinya. Jika peternak tidak mencampur susu sapi dengan bahan-bahan yang lain, maka kemurnian susu sapi masih baik. Susu murni mengandung banyak gizi. “ Setiap 100 gram susu terkandung panas sebesar 70.5 kilokalori, protein sebanyak 3.4 gram, lemak 3.7 gram, mengandung kalsium sebesar 125 miligram, sementara prosentase penyerapan dalam tubuh sebesar 98 – 100. ” 14 Saat masih berada di dalam kelenjar susu, susu dinyatakan steril. Namun, apabila sudah terkena udara, susu sudah tidak bisa dijamin kesterilannya. Adapun syarat susu yang baik meliputi banyak faktor, seperti warna, rasa, bau, berat jenis, kekentalan, titik beku, titik didih, dan tingkat keasaman. Warna susu bergantung pada beberapa faktor seperti jenis ternak dan pakannya. Warna susu normal biasanya berkisar dari putih kebiruan hingga kuning keemasan. Warna putihnya merupakan hasil dispersi cahaya dari butiran- butiran lemak, protein, dan mineral yang ada di dalam susu. Lemak dan beta karoten yang larut menciptakan warna kuning, sedangkan apabila kandungan lemak dalam susu diambil, warna biru akan muncul. Susu terasa sedikit manis dan asin gurih yang disebabkan adanya kandungan gula laktosa dan garam mineral di dalam susu. Rasa susu sendiri 13 Indonesia, Standar Nasional Indonesia No. 01-3141-1998 Tentang Susu Segar, op. cit. 14 Sandy Nugroho, Manfaat Susu Sapi, http:healthiskesehatan.blogspot.com201101kandungan-dan-manfaat-susu-sapi.html. 20 mudah sekali berubah bila terkena benda-benda tertentu, misalnya makanan ternak penghasil susu, kerja enzim dalam tubuh ternak, bahkan wadah tempat menampung susu yang dihasilkan nantinya. Bau susu umumnya sedap, namun juga sangat mudah berubah bila terkena faktor di atas. Berat jenis air susu adalah 1,028 kgL. Penetapan berat jenis susu harus dilakukan 3 jam setelah susu diperah, sebab berat jenis ini dapat berubah, dipengaruhi oleh perubahan kondisi lemak susu ataupun karena gas di dalam susu. Viskositas susu biasanya berkisar antara 1,5 sampai 2 cP, yang dipengaruhi oleh bahan padat susu, lemak, serta temperatur susu. Titik beku susu di Indonesia adalah -0,520 °C, sedangkan titik didihnya adalah 100,16 °C. Titik didih dan titik beku ini akan mengalami perubahan apabila dilakukan pemalsuan susu dengan penambahan air yang terlalu banyak karena titik didih dan titik beku air yang berbeda.

2.4. Mutu Susu Sapi dan Standar Mutu Susu Sapi

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Dukun Bayi tentang Pijat Bayi di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 462010060 BAB II

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Dukun Bayi tentang Pijat Bayi di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 462010060 BAB IV

0 11 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengukuran Risiko Obesitas pada Remaja Sekolah Setingkat SMP di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 46201021 BAB II

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Ibu Menyusui Dalam Pemberian Asi di Dusun Polobogo dan Sodong, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang T1 462008024 BAB II

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Pengumpul, Pengecer, Standar Mutu dan Harga dalam Pemasaran Susu Sapi di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Pengumpul, Pengecer, Standar Mutu dan Harga dalam Pemasaran Susu Sapi di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 162008064 BAB I

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Pengumpul, Pengecer, Standar Mutu dan Harga dalam Pemasaran Susu Sapi di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 162008064 BAB IV

0 0 60

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Pengumpul, Pengecer, Standar Mutu dan Harga dalam Pemasaran Susu Sapi di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 162008064 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Pengumpul, Pengecer, Standar Mutu dan Harga dalam Pemasaran Susu Sapi di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang

0 1 46

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Partisipasi Warga Dusun Cuntel Kecamatan Getasan dalam Menjaga Kelestarian Hutan di Gunung Merbabu T1 BAB II

0 1 48