Mutu Susu Sapi dan Standar Mutu Susu Sapi

20 mudah sekali berubah bila terkena benda-benda tertentu, misalnya makanan ternak penghasil susu, kerja enzim dalam tubuh ternak, bahkan wadah tempat menampung susu yang dihasilkan nantinya. Bau susu umumnya sedap, namun juga sangat mudah berubah bila terkena faktor di atas. Berat jenis air susu adalah 1,028 kgL. Penetapan berat jenis susu harus dilakukan 3 jam setelah susu diperah, sebab berat jenis ini dapat berubah, dipengaruhi oleh perubahan kondisi lemak susu ataupun karena gas di dalam susu. Viskositas susu biasanya berkisar antara 1,5 sampai 2 cP, yang dipengaruhi oleh bahan padat susu, lemak, serta temperatur susu. Titik beku susu di Indonesia adalah -0,520 °C, sedangkan titik didihnya adalah 100,16 °C. Titik didih dan titik beku ini akan mengalami perubahan apabila dilakukan pemalsuan susu dengan penambahan air yang terlalu banyak karena titik didih dan titik beku air yang berbeda.

2.4. Mutu Susu Sapi dan Standar Mutu Susu Sapi

Susu sapi yang dihasilkan satu sapi dengan sapi yang lain relatif terlihat sama jika hanya dilihat dan dirasakan dengan panca indera semata. Namun, sebenarnya susu sapi yang dihasilkan oleh satu sapi berbeda dengan susu sapi yang dihasilkan oleh sapi yang lain jika dilihat dari sudut pandang mutu yang diukur secara teliti. Mutu dapat didefinisikan sebagai : “ derajattingkat kerakteristik yang melekat pada produk yang mencukupi persyaratan atau keinginan ” 15 15 Rudi Suardi, 2004, Sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2000, Penerbit PPM, Jakarta, hal. 3. 21 Mengacu pada pengertian diatas, mutu susu sapi dapat diartikan sebagai sifat-sifat yang terkandung atau melekat pada susu sapi yang berhubungan dengan kandungan zat-zat yang ada di dalam susu sapi tersebut. Artinya, mutu susu sapi ditentukan oleh kandungan zat-zat yang ada di dalam susu sapi tersebut. Kandungan zat yang ada di dalam susu sapi tersebut berbeda antara satu kumpulan susu sapi dengan kumpulan susu sapi yang lain. Satu sapi perah dengan sapi perah yang lain juga menghasilkan susu sapi yang mempunyai kandungan zat yang berbeda atau sama saja setiap sapi menghasilkan mutu susu sapi yang berbeda. Mutu susu sapi dapat diukur dengan memakai standar tertentu. Para pelaku usaha menggunakan standar mutu susu sapi dalam mengukur seberapa tinggi mutu susu sapi yang menjadi komoditas dagang mereka. Standar mutu yang mereka terapkan dalam mengukur mutu susu sapi relatif sama, namun ada pula yang menerapkan stadar mutu yang berbeda, terutama dikalangan pengusaha yang skala usahanya masih kecil. Di Indonesia sendiri terdapat satu standar mutu susu sapi yang umum dipakai. Mutu susu sapi dapat diukur berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Dewan Standarisasi Nasional. Standar tersebut memuat beberapa parameter yang digunakan untuk mengukur seberapa tinggi mutu susu sapi beserta syarat dari perameter-perameter yang ada dalam standar tersebut. Berikut adalah parameter mutu susu segar berdasarkan Standar Nasional Indonesia Nomor 01- 3141-1998 : 22 Tabel 2.1 Parameter Mutu Susu Segar berdasarkan SNI No. 01-3141-1998 di Indonesia Tahun 1998 NO PARAMETER SYARAT A Berat jenis pada suhu 27,5‟C Minimum 1,028 B Kadar lemak Minimum 3 C Kadar bahan kering tanpa lemak Minimum 8 D Kadar protein Minimum 2,7 E Warna, bau, rasa dan kekentalan Tidak ada perubahan F Derajat asam 6- 7‟SH G Uji alkohol 70 Negatif H Uji katalase Maksimum 3 cc I Angka refrakse 36-38 J Angka reduktase 2-5 Jam K Cemaran mikroba : 1 Total kuman Maksimum 1 X 10.000.000 CFUml 2 Salmonella Negatif 3 Patogen Negatif 4 Coliform Maksismum 20ml 5 Streptososus Group B Negatif 6 Staphylococus eraeus Maksimum 1 X 1.000ml L Jumlah sel radang Maksimum 4 X 100.000ml M Cemaran logam berbahaya : 1 Timbal Maksimum 0,3 ppm 2 Seng Maksimum 0,5 ppm 3 Merkuri Maksimum 0,5 ppm 4 Arsen Maksimum 0,5 ppm N Residu : Sesuai dengan keputusan bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Pertanian yang berlaku 1 Antibiotika 2 Pestisidainsektisida O Kotoran dan benda asing Negatif P Uji pemalsuan Negatif Q Titik beku - 0,52‟C s.d. -0,56‟C R Uji peroxidase Negatif Sumber : Modul Pasca Panen Susu Sapi, SNI No. 01-3141-1998 Tentang Susu Segar, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Instalasi Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Jakarta, 19971998, hal. 7. Standar mutu ini dipakai oleh pelaku-pelaku usaha dengan produk susu sapi sebagai acuan dalam pengendalian mutu produknya. “Kendali mutu adalah usaha untuk menjaga dan mengarahkan agar mutu produk dari suatu perusahaan dapat dipertahankan sebagaimana yang telah direncanakan.” 16 16 Rudi Suardi, ibid, hal. 5. 23 Pengendalian mutu susu sapi dilakukan oleh pelaku-pelaku usaha dengan berbagai tujuan. Umumnya, tujuan dari pengendalian mutu antara lain : “1. Tujuan kendali mutu adalah menghasilkan produk bermutu, meningkatkan produktivitas 2. Perbaikan hubungan manusia serta mutu barang atau jasa 3. Peningkatan moral, prakarsa, dan kerja sama karyawan 4. Pengembangankemampuan kerja karyawan 5. Peningkatan produktivitas dan profitabilitas usaha ” 17 Pengendalian mutu penting untuk dilakukan supaya produk yang dijadikan sebagai komoditas usaha oleh pihak-pihak tersebut terjaga mutunya. Hal ini harus dilakukan untuk menjaga keberlangsungan usaha yang dijalankan masing-masing pihak dalam pemasaran susu sapi di Kecamatan Getasan. Pengendalian mutu menggunakan standar mutu dalam proses pelaksanaannya. Berdasarkan uraian tentang mutu susu sapi dan kendali mutu susu sapi tersebut, dapat di definisikan pengertian tentang standar mutu susu sapi. Standar mutu susu sapi adalah kumpulan syarat yang berupa parameter-parameter beserta batasan kadar yang terkandung dalam susu sapi yang akan menentukan seberapa tinggi mutu susu sapi.

2.5. Harga Susu Sapi

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Dukun Bayi tentang Pijat Bayi di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 462010060 BAB II

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Dukun Bayi tentang Pijat Bayi di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 462010060 BAB IV

0 11 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengukuran Risiko Obesitas pada Remaja Sekolah Setingkat SMP di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 46201021 BAB II

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Ibu Menyusui Dalam Pemberian Asi di Dusun Polobogo dan Sodong, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang T1 462008024 BAB II

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Pengumpul, Pengecer, Standar Mutu dan Harga dalam Pemasaran Susu Sapi di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Pengumpul, Pengecer, Standar Mutu dan Harga dalam Pemasaran Susu Sapi di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 162008064 BAB I

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Pengumpul, Pengecer, Standar Mutu dan Harga dalam Pemasaran Susu Sapi di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 162008064 BAB IV

0 0 60

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Pengumpul, Pengecer, Standar Mutu dan Harga dalam Pemasaran Susu Sapi di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 162008064 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Pengumpul, Pengecer, Standar Mutu dan Harga dalam Pemasaran Susu Sapi di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang

0 1 46

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Partisipasi Warga Dusun Cuntel Kecamatan Getasan dalam Menjaga Kelestarian Hutan di Gunung Merbabu T1 BAB II

0 1 48