4.5 Hasil Perhitungan Daya Dukung
Dari hasil perhitungan yang didapat dilapangan atau lokasi proyek yaitu berdasarkan:
1. Data Sondir
2. Data SPT
Dari data tersebut dapat dilihat perbandingan daya dukung yang disebabkan oleh perbedaan kedalaman dan jarak titik sampel yang diambil. Hal itu
dikarenakan bahwa tanah itu memiliki lapisan dan jenis yang berbeda, meskipun pada jarak yang berdekatan.
Daya dukung kelompok tiang dapat diketahui dari daya dukung tiang tunggal dikalikan dengan jumlah tiang dan kemudian dikalikan dengan effisiensi.
Adapun metode effisiensi tiang yang digunakan: 1.
Metode Converse-Labarre 2.
Metode Los Angeles Group
1. Daya dukung ultimit tiang bor tunggal berdasarkan data sondir CPT CPT-01 = 13,60 meter
Dengan menggunakan Metote Meyerhof Q
ult
= 1721,59 ton CPT-02 = 9,40 meter
Dengan menggunakan Metote Meyerhof Q
ult
= 1702,74 ton 2. Daya dukung ultimit tiang bor tunggal berdasarkan data SPT
BH-01 = 27 meter
Universitas Sumatera Utara
Q
ult
= 911,64 ton BH-02 = 27 meter
Q
ult
= 408,14 ton Tabel 4.6 Kapasitas daya dukung ijin tiang tunggal dengan FS = 2
NO Data CPT 01
Metode Meyerhof ton
Data CPT 02 Metode Meyerhof
ton Data SPT
BH-1 ton
Data SPT BH-2
ton 1
564,22 558,36
455,82 204,07
Tabel 4.7 Kapasitas daya dukung ijin kelompok tiang bor Metode Converse-Labarre
E
g
= 0,72 dengan 7 tiang NO
Data CPT 01 Metode Meyerhof
ton Data CPT 02
Metode Meyerhof ton
Data SPT BH-1
ton Data SPT
BH-2 ton
1 2843,66
2814,13 2297,33
1028,51 Tabel 4.8 Kapasitas daya dukung ijin kelompok tiang bor
Metode Los Angeles Group E
g
= 0,67 dengan 7 tiang NO
Data CPT 01 Metode Meyerhof
ton Data CPT 02
Metode Meyerhof ton
Data SPT BH-1
ton Data SPT
BH-2 ton
1 2646,19
2618,70 2137,79
957,08
Universitas Sumatera Utara
4.5 Menghitung Kapasitas Daya Dukung Pondasi Rakit
Pondasi rakit berada pada kedalaman 12,00 m, dimana pondasi rakit berdasarkan daerah yang ditinjau AS 5 – AS 7:
Gambar 4.4 Denah Pondasi Rakit
dimana : D
f
kedalaman = 12 m L = 24 m
B = 16 m t = 1,2 m
nilai rata-rata tanah = 1,68 tm
3
merupakan nilai parameter tanah di lapangan berdasarkan Tabel 4.1 parameter tanah.
q = h x rata-rata tanah
q = 12 x 1,68 Raft
Universitas Sumatera Utara
q = 20,16 tonm
3
sehingga q
= 20,16
tonm
3
dengan Nilai N
rata-rata
= 14,96 berdasarkan Tabel 4.1 parameter tanah.
Dalam hal ini pondasi raft berada pada tanah lapisan III, kondisi tanah pada lapisan III pada kedalaman 12.00 meter merupakan jenis tanah tak berkohesi dan
memiliki = 38
dan N = 30 Tabel 4.1 parameter tanah. Maka daya dukung
pondasi rakit dapat dihitung sebagai berikut: Berdasarkan persamaan 2.22,
K x
F N
q
d a
2 55
F
2
= 0,08 m K
d
= 1 + 0,33 DB ≤ 1,33
menurut Meyerhof maka Kd = 1 + 0,33 1216
≤ 1,33 Kd = 1 + 0,247
≤ 1,33 Kd = 1,247
≤ 1,33 247
, 1
08 ,
30 x
q
a
= 467,63 kNm
2
= 47,68 tonm
2
Sehingga dari persamaan 2.21, .
1 .
. 14
, 5
q i
d s
s q
c c
c u
ult
Nilai s
u
perkiraan = 1,37, berdasarkan kondisi tanah pada lapisan III pada kedalaman 12.00 meter merupakan jenis tanah tak berkohesi dan memiliki
= 38
dan N = 30.
q
ult
= 5,14 x 1,37 1 +
q i
d s
c c
c
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan faktor-faktor dari bentuk, kedalaman kemiringan, tanah dan alas menurut Hansen Tabel 2.4:
S
’
c = 0,2 L
B = 0,2 x
24 16
= 0,13
d’c = 0,4 k dimana k =
B D
=
16 12
= 0,75 d’c = 0,4 x 1 = 0,4
i’c =
1 1
q q
q
N i
i
q
i
=
2
90 1
q
i
=
2
90 38
1
= 0,33
N
q
= 48,9 berdasarkan Tabel 2.5 faktor-faktor daya dukung untuk persamaan daya dukung Mayerhoof, Hansen, Vesic.
i’c = 1
9 ,
48 33
, 1
33 ,
i’c = 0,33 – 0,01 i’c = 0,32
sehingga .
1 .
. 14
, 5
q i
d s
s q
c c
c u
ult
20,16
0,32 4
, 13
, 1
37 ,
1 .
14 ,
5
ult
q
ult
q
= 7,04 . 22.01
ult
q
= 154,95 tonm
2
.
Universitas Sumatera Utara
4.6 Penurunan Pondasi Pile-Raft Menggunakan Metode Steinbrenner