dimana : K = Faktor kekakuan tiang. Ep = Modulus elastisitas dari bahan tiang.
Es = Modulus elastisitas tanah disekitar tiang. Eb = Modulus elastisitas tanah didasar tiang.
2.10.6 Perkiraan Penurunan Tiang kelompok
Pada hitungan pondasi tiang, kapasitas ijin tiang sering lebih didasarkan pada persyaratan penurunan. Penurunan tiang terutama bergantung pada nilai
banding tahanan ujung dengan beban tiang. Jika beban yang didukung pertiang lebih kecil atau sama dengan tahanan ujung tiang, penurunan yang terjadi
mungkin sangat kecil. Sebaliknya, bila beban per tiang melebihi tahanan ujung tiang, maka penurunan yang terjadi akan besar.
Hubungan penurunan antara tiang tunggal dan kelompok tiang sebagai berikut:
2 2
4 3
4
B B
S S
g
................................................................................2.38
dimana :
g
S
= Penurunan kelompok tiang m B = Lebar kelompok tiang m
S = Penurunan tiang tunggal pada intensitas beban yang sama m 2.11
Penurunan Izin
Beberapa contoh tipe penurunan bangunan diperlihatkan dalam gambar 2.25, menyajikan penurunan seragam yang banyak ditemui pada bangunan yang
sangat kaku. Gambar 2.25 b memperlihatkan bangunan yang miring akibat akibat beda penurunan dari ujung ke ujung bangunan yang besar sehingga bangunan
berotasi. Gambar 2.25 c menunjukkan kondisi yang banyak ditemui pada struktur mengalami penurunan yang tak seragam. Di sini penurunan berbentuk cekungan
seperti mangkuk. Penurunan tak seragam adalah penurunan terbesar dikurangi
Universitas Sumatera Utara
penurunan terkecil atau S = S
maks
– S
min
. Penurunan tak seragam juga dikarakteristikkan oleh rasio
L, yaitu beda penurunan antara dua titik dibagi jarak L kedua titik tersebut. Nilai banding dinyatakan dalam istilah
distorsi kaku angular distorsion. Penurunan izin dari suatu bangunan atau besarnya penurunan yang telah
ditoleransikan, bergantung kepada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut meliputi jenis, tinggi, kekakuan, fungsi bangunan, serta besar dan kecepatan penurunan
serta distribusinya. Rancangan dibutuhkan untuk dapat memperkirakan besarnya penurunan maksimum dan beda penurunan yang masih dalam batas toleransi. Jika
penurunan berjalan lambat, semakin besar kemungkinan struktur untuk menyesuaikan diri terhadap penurunan yang terjadi tanpa adanya kerusakan
struktur oleh pengaruh rangkak atau creep. Oleh karena itu dengan alasan tersebut kriteria penurunan pondasi pada tanah pasir dan pada tanah lempung
berbeda.
Gambar 2.25 Tipe Penurunan Karena penurunan maksimum dapat diprediksi dengan ketepatan yang
memadai namun tidak untuk penurunan tidak seragam, umumnya dapat
Universitas Sumatera Utara
diadakan hubungan antara penurunan izin dengan penurunan maksimum. Skempton dan MacDonal 1955 menyarankan batas-batas penurunan maksimum
seperti yang disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 2.10 Batas Penurunan Maksimum Skempton dan Macdonald :1955
Jenis Pondasi Batas Penurunan Maksimum mm
Pondasi terpisah pada tanah lempung Pondasi terpisah pada tanah pasir
Pondasi rakit pada tanah lempung Pondasi rakit pada tanah pasir
65 40
65-100 40-65
Sumber : Hardiyatmo, H. C, 2002, Teknik Pondasi I, Penerbit PT. Beta Offset, Yogyakarta.
2.12 Faktor Aman