Jarak Tiang-Tiang Pondasi Rakit Raft Foudation

pasif K p sementara pada pondasi tiang bor yang bekerja adalah tekanan tanah aktif K a . Fungsi pondasi pada umumnya dipengaruhi oleh besar dan fungsi bangunan yang hendak didukung dan jenis tanah sebagai pendukung konstruksi seperti: 1. Transfer beban dari konstruksi bangunan atas upper structure ke dalam tanah melalui selimut tiang dan perlawanan ujung tiang; 2. Menahan daya desak ke atas up live maupun guling yang terjadi akibat kombinasi beban struktur yang terjadi; 3. Memampatkan tanah, terutama pada lapisan tanah yang lepas non cohesive; 4. Mengontrol penurunan yang terjadi pada bangunan terutama pada bangunan yang berada pada tanah yang mempunyai penurunan yang besar.

2.5 Jarak Tiang-Tiang

Umumnya, tiang-tiang jarang dipasang pada kedudukan yang benar-benar lurus dan tepat pada titik lokasi yang telah ditentukan. Meskipun tiang dipasang pada titik yang benar-benar tepat, kadang-kadang masih terdapat momen lentur kolom yang harus ditahan oleh kepala tiang. Karena itu, disarankan agar paling sedikit menggunakan tiga tiang untuk pondasi kolom utama dan dua tiang untuk pondasi dinding memanjang Hardiyatmo : 2003. Jika sebuah tiang tiang dukung ujung dibebani dengan beban Q, tanah di bawah dasar tiang menjadi tertekan. Kalau jumlah tiang tidak hanya satu dan disusun pada jarak tertentu, maka zone tanah tertekan dalam tumpang tindih. Pada kondisi ini, tekanan total pada titik tertentu akan sama dengan jumlah tekan yang Universitas Sumatera Utara disebabkan masing-masing tiang, yang besarnya dapat beberapa kali lebih besar dari tekanan akibat tiang tunggal. Gambar 2.8 Distribusi Tekanan pada Tanah di Bawah Tiang Kondisi demikian dapat pula terdapat pada kelompok pada tipe gesek. Kecuali, jika tiang-tiang dipancang pada jarak besar. Namun jarak tiang yang terlalu besar menyebabkan biaya pembuatan pelat penutup tiang pile cap menjadi tidak ekonomis. Tabel di bawah memberikan jarak tiang minimum yang dibutuhkan untuk menekan biaya pembuatan pelat penutup tiang. Tabel 2.1 Jarak Tiang Minimum Teng : 1992 Fungsi Tiang Jarak as-as tiang minimum Tiang dukung ujung dalam tanah keras Tiang dukung ujung pada batuan keras Tiang gesek 2 – 2,5d atau 75 cm 2d atau 60 cm 3 – 5d atau 75 cm Sumber : Hardiyatmo, H. C, 2003, Teknik Pondasi II, Penerbit PT. Beta Offset, Yogyakarta. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.9 Contoh Susunan Kelompok Tiang

2.6 Pondasi Rakit Raft Foudation

Pondasi rakit adalah pelat beton besar yang digunakan untuk mengantarai permukaan interface dari satu atau lebih kolom di dalam beberapa garis atau jalur dengan tanah dasar Niken Silmi Surjandari : 2007. Pondasi rakit merupakan salah satu jenis dari pondasi dangkal, berupa pondasi telapak sebar spread foating atau pondasi rakit raft foundation yang berfungsi untuk menyebarkan beban dari struktur ke tanah di bawahnya yang terdiri dari pelat tunggal yang meluas, yang mendukung beban struktur di atasnya Aratua. L : 2004. Sebuah pondasi rakit boleh digunakan di mana tanah dasar mempunyai daya dukung yang rendah atau beban yang begitu besar, sehingga lebih dari 50 persen dari luas, ditutupi oleh pondasi telapak secara konvensional. Pondasi rakit boleh Universitas Sumatera Utara ditopang oleh tiang-pancang, di dalam situasi ini keadaan seperti air tanah yang tinggi untuk mengontrol gaya apung atau di mana tanah dasar mudah terpengaruh oleh penurunan yang besar. Pondasi rakit terbagi dalam beberapa jenis yang lazim atau sering digunakan Bowles : 1988. a. Pelat rata; b. Pelat yang ditebalkan di bawah kolom; c. Balok dan pelat; d. Pelat dengan kaki tiang; e. Dinding ruangan bawah tanah sebagai bagian pondasi telapak. Perancangan rakit yang paling lazim terdiri dari sebuah pelat beton rata dengan tebal 0,75 - 2 m, dan dengan alas serta dengan penulangan dua arah atas dan bawah yang menerus. Gambar 2.10 Jenis Pondasi Rakit Universitas Sumatera Utara

2.7 Hubungan Karetaristik Pondasi Pile-Raft