30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Sugiyono 2012 menjelaskan bahwa metode
penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah
sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi atau gabungan. Metode penelitian kualitatif sering disebut
metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah natural setting.
Menurut Denzin dan Lincoln dalam Moleong, 2010 metode penelitian kualitatif adalah penelitian yansg menggunakan latar
alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.
Strauss dan Corbin 2003 mengemukakan penelitian kualitatif sebagai sebuah penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh
melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lain. Metode
penelitian kualitatif
dapat digunakan
untuk mengungkap dan memahami sesuatu dibalik fenomena yang sedikit
pun belum diketahui atau mendapatkan wawasan tentang sesuatu yang baru sedikit diketahui serta memberi rincian yang kompleks
tentang fenomena yang sulit diungkap oleh metode kuantitatif Strauss Corbin, 2003. Moleong 2010 menyatakan bahwa
penelitian kualitatif bermanfaat pada upaya pemahaman penelitian perilaku dan penelitian motivasional, memahami isu-isu rinci tentang
situasi dan kenyataan yang dihadapi seseorang, memahami isu-isu yang sensitif serta untuk meneliti sesuatu secara mendalam.
Menurut Bogdan dan Biklen dalam Sugiyono, 2012, terdapat beberapa karakteristik dalam metode penelitian kualitatif
yang dapat digunakan untuk membantu tercapainya tujuan penelitian. Karakteristik tersebut antara lain:
1. Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi yang alami. Kondisi
yang alami adalah dengan mendatangi langsung lingkungan tempat tinggal sumber data guna pengumpulan data penelitian.
2. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Setelah proses
pengumpulan data selesai dilakukan, data yang telah terkumpul akan diolah sehingga akan menghasilkan data penelitian yang
berbentuk kata-kata, bukan angka-angka. 3.
Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses daripada produk atau outcome. Proses memperoleh data terdiri dari tiga
tahap yaitu orientasi, reduksi dan seleksi yang dilakukan secara berulang dengan berbagai cara dan sumber.
4. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif.
Pengumpulan data tidak dipandu oleh teori tetapi oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian di lapangan. Fakta-fakta
yang ditemukan selama proses pengambilan data kemudian akan dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori.
5. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna. Makna adalah data
yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak.
Secara khusus, penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus case study. Menurut Bungin 2007, studi kasus adalah
salah satu strategi dan metode analisis data kualitatif yang menekankan pada kasus-kasus khusus yang terjadi pada objek
analisis. Studi kasus bisa berupa orang, peristiwa, program, periode waktu, insiden kritis atau komunitas. Menurut Patton 2006 studi
kasus berguna ketika orang perlu memahami suatu problem atau situasi tertentu dengan amat mendalam dan dimana orang dapat
mengidentifikasi kasus yang kaya dengan informasi. Bungin dalam Herdiansyah, 2010 mengungkapkan beberapa kelebihan studi kasus
sebagai berikut: 1.
Dapat memberikan informasi penting mengenai hubungan antar variabel serta proses-proses yang memerlukan penjelasan dan
pemahaman yang lebih luas. 2.
Memberikan kesempatan untuk memperoleh wawasan mengenai konsep-konsep dasar perilaku manusia.
3. Dapat menyajikan data-data dan temuan-temuan yang sangat
berguna sebagai dasar untuk membangun latar permasalahan bagi perencanaan penelitian yang lebih besar dan mendalam dalam
rangka pengembangan ilmu-ilmu sosial.
B. Fokus Penelitian