yang batasan perilaku yang diobservasi sudah ditentukan sebelumnya.
b. Dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan oleh
subjek hingga kepada hal yang detail, pekerjaan-pekerjaan rumit yang kadang sulit untuk diterangkan tetapi dengan
menggunakan metode observasi, hal tersebut mampu diungkap.
c. Dapat menggambarkan lingkungan fisik dengan lebih detail.
d. Dapat mengukur tingkat suatu pekerjaan, dalam hal waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit pekerjaan tertentu.
F. Metode Analisis Data
Moleong 2010 menjelaskan analisis data sebagai sebuah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola,
kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.
Masih dalam Moleong, Bogdan dan Biklen menjelaskan bahwa analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan
bekerja dengan data, mengorganisasi data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan
menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari serta memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang
lain. Menurut Sugiyono 2012 analisis data adalah proses mencari
dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana
yang penting dan akan dipelajari serta membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
McDurry dalam Moleong, 2010 membagi beberapa tahapan dalam proses analisis data kualitatif yaitu:
1. Membacakan atau mempelajari data, menandai kata-kata kunci
dan gagasan yang ada dalam kata 2.
Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema- tema yang berasal dari data
3. Menuliskan model yang ditemukan
4. Koding yang telah dilakukan.
Moleong 2010 menguraikan beberapa tahap dalam melakukan analisis data yaitu:
1. Menelaah seluruh data yang tersedia
Data yang tersedia dapat berupa wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi,
dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya. 2.
Melakukan reduksi data a.
Identifikasi satuan unit. Pada mulanya diidentifikasikan adanya satuan yaitu bagian terkecil yang ditemukan dalam
data yang memiliki makna bila dikaitkan dengan fokus dan masalah penelitian.
b. Membuat koding. Menurut Moleong, koding adalah proses
untuk membuat kategorisasi data kualitatif dan juga untuk menguraikan implikasi dan rincian dari kategori-kategorinya.
Membuat koding berarti memberikan kode pada setiap satuan
agar tetap dapat ditelusuri data atau satuannya berasal dari sumber mana.
3. Melakukan kategorisasi
a. Menyusun kategori. Kategorisasi adalah upaya memilah-
milah setiap satuan ke dalam bagian-bagian yang memiliki kesamaan.
b. Setiap kategori diberi nama yang disebut ‘label’.
4. Penafsiran data
Salah satu tujuan penafsiran data menurut Schaltzman dan Strauss dalam Moleong adalah deskripsi analitik. Deskripsi analitik
merupakan rancangan
organisasional dikembangkan
dari kategori-kategori yang ditemukan dan hubungan-hubungan yang
disarankan atau yang muncul dari data. Berdasar berbagai tahap analisis data yang sudah penulis
kemukakan, penulis mengacu pendapat Moleong yang membagi tahap analisis data menjadi empat tahapan. Pada tahap pertama,
dilakukan penelaahan seluruh data yang sudah terkumpul kemudian mereduksi data tersebut. Selanjutnya adalah melakukan kategorisasi.
Langkah terakhir dalam analisis data adalah penafsiran data. Untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini, akan digunakan teknik
triangulasi. Moleong menjelaskan teknik triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang
lain.
G. Kriteria Keabsahan Data