11
BAB II LANDASAN TEORI
A. Media Pembelajaran
1. Pengertian
Azhar Arsyad 2006:3-4 mengemukakan bahwa media dalam bahasa Latin adalah “medius” yang berarti tengah, perantara atau
pengantar. Media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang merangsang
siswa untuk belajar. Dengan kata lain, media pembelajaran merupakan media yang membawa pesan intruksional atau mengandung maksud
pengajaran. Arif S. Sadiman 1986:7 menyatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim kepada penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian serta minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses
belajar. Sementara itu, Oemar Hamalik 1982:23 mengemukakan bahwa media pendidikan adalah alat, teknik, dan metode yang digunakan dalam
rangka untuk lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa media pendidikan merupakan perantara yang digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pendidik kepada peserta didik. Media tersebut dapat berupa benda fisik, nonfisik, lingkungan, maupun hal-hal lain yang mengandung
12
tujuan instruksional sehingga dapat merangsang indra dalam proses belajar mengajar.
2. Klasifikasi Media Pembelajaran
Briggs dalam Arif S. Sadiman 1986:35 mengklasifikasikan media berdasarkan karakteristik rangsangan atau stimulus yang ditimbulkan oleh
media tersebut, yaitu kesesuaian rangsangan dengan karakteristik siswa, pemberian tugas, bahan dan transmisinya. Briggs menjelaskan terdapat
beberapa macam media yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar, yaitu objek, model, suara langsung, rekaman audio, media
cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film
bingkai, film, televisi, dan gambar.
Oemar Hamalik 1980:63 menyebutkan pada umumnya alat-alat audio visual dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu a alat-alat
visual yang dapat dilihat, contohnya adalah filmstrip, gambar, globe, ilustrasi, dan chart; 2 alat-alat auditif yang hanya bisa didengar,
contohnya radio dan rekaman pada taperecorder; 3 alat yang dapat dilihat dan didengar, contohnya film dan televisi; 4 benda tiga dimensi,
contohnya model, koleksi diorama, mock up; dan 5 dramatisasi, contohnya permainan peran.
Menurut Seels Glasgow dalam Azhar Arsyad 2006:32, media dilihat dari perkembangannya dibagi menjadi dua kategori luas, yaitu
pemilihan media tradisional dan media mutakhir.
13
1. Pilihan media tradisional
a. Visual diam yang diproyeksikan, meliputi proyeksi opaque tak-
tembus pandang, proyeksi overhead, slide, dan filmstrip. b.
Visual yang tak diproyeksikan, dapat berupa gambar, poster, foto, chart, grafik, diagram, pameran, papan info, dan papan-bulu.
c. Audio, berupa rekaman piringan dan pita kaset.
d. Penyajian multimedia, meliputi slide plus suara tape dan multi-
image. e.
Visual dinamis yang diproyeksikan, meliputi film, televisi, dan video.
f. Cetak, meliputi buku, modul, teks terprogram, workbook, majalah
ilmiah, berkala, dan hand out. g.
Permainan, meliputi teka teki, simulasi, dan permainan papan. h.
Realita, meliputi model, specimen contoh, dan manipulatif peta, boneka.
2. Pilihan media teknologi mutakhir
a. Media berbasis telekomunikasi, meliputi telekonferen dan kuliah
jarak jauh. b.
Media berbasis mikroprosesor, meliputi CAI, permainan komputer, sistem tutor intelijen, interaktif, hypermedia, dan compact disk.
Hingga saat
ini belum
terdapat pengelompokan
media pembelajaran secara pasti karena tidak pernah ada sistem pengelompokan
yang sahih dan berlaku umum. Akan tetapi, apabila merujuk pada uraian