27 SMK Muhammadiyah 1 Bantul terutama guru pengelasan memiliki bagian
pembelajaran praktek yang berbeda pula. Hambatan yang dialami guru pengelasan di SMK Muhammadiyah
1 Bantul dapat diamati selama proses pembelajaran teori berlangsung guru susah dalam pengendalin siswa saat kegiatan berlangsung terutama
siswa yang duduk paling belakang mungkin dikarenakan kenakalan remaja yang tumbuh di SMK Muhammadiyah 1 Bantul. Sebaliknya jauh
berbeda pada kegiatan praktek pengelasan siswa sangat antusias dalam kegiatan praktek dari awal sampai kegiatan praktek berakhir, oleh karena
itu guru di SMK Muhammadiyah 1 Bantul tidak susah-susah dalam mengalokasikan siswa dalam kegitan praktek.
3. Bengkel Pengelasan
Bengkel pengelasan memiliki kriteria yang sesuai dengan standar keselamatan kerja diantaranya sebagai berikut :
a. Bengkel
Bengkel merupakan salah satu komponen prasarana dalam melaksanakan proses belajar mengajar yang efektif yang argumentasinya
sangat dominan dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan pada umumnya yang pada akhirnya bermuara pada
peningkatan mutu lulusan yang optimal. Bengkel juga memiliki peranan untuk memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi siswa, serta untuk
memupuk dan membina rasa percaya diri sebagai keterampilan yang diperoleh di bengkel Alim, 2011: 20. Salah satu bengkel yang ada di SMK
adalah bengkel las. Salah satu kegiatan utama di bengkel las adalah
28 proses pengelasan Shielded Metal Arc Welding SMAW. Pengelasan
SMAW yaitu pengelasan menggunakan kawat elektoda logam yang terbungkus fluks.
b. Standar Bengkel
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2008 Tentang Standar sarana dan prasarana
untuk sekolah menengah kejuruanMadrasah Aliyah Kejuruan SMKMAK, sebuah sekolahan terutama SMK harus mempunyai bengkel atau tempat
praktik yang memadai. Hal tersebut supaya siswa dapat mempraktikkan langsung materi yang didapat. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh
bengkel menurut Health and Safety Executive 2009: 27 sebagai berikut: 1
Tempat kerja, peralatan tetap dan perabotannya, maupun peralatan dan sistemnya yang terintegrasi atau tambahan, harus: a terawat
dengan baik, b tetap bersih, c dalam keadaan efisien, d dalam urutan kerja yang efisien, dan e dalam kondisi baik dan sebaiknya
diberi sistem cadangan dengan pemeliharaan terencana dan pencatatan yang sesuai, sedangkan untuk pemeliharaan, meliputi: a
inspeksi, b penyetelan, c pelumasan, d pembersihan seluruh peralatan dan perlengkapan bengkel.
2 Atmosfer bengkel, meliputi beberapa persyaratan, yaitu: a kondisi
sekeliling bengkel harus terpelihara dengan cara membuka jendela, memasang kipas angin di dinding atau langit-langit untuk memberi
kesejukan udara di bengkel, b jika ventilasi diperlukan untuk