Pengujian Hipotesis Analisis Data Penelitian
55
karakter disiplin akan tetap melekat pada diri siswa. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Doni Koesoma 2007: 233-240 yang menyatakan bahwa
disiplin merupakan
locus education
yaitu sarana siswa belajar moral agar menjadi manusia aktif di lingkungan sosial masyarakat. Disiplin tersebut
terlihat dari kehadiran siswa di sekolah. Jadi melalui disiplin di sekolah, sikap disiplin akan berlaku pada kehidupan bermasyarakat yang diterapkan siswa
saat dewasa. Disiplin belajar juga dipengaruhi oleh sistem mikro lingkungan
terdekat, seperti keluarga, sistem meso hubungan antara orang tua dengan guru, sistem exo media elektonik dan non elektronik, Sistem makro terdiri
dari ideologi negara, pemerintah, tradisi, agama, hukum, adat, dan budaya Brofenbrenner Nanang Hanafiah, 2009: 10-12. Berdasarkan pendapat di
atas, serta hasil penelitian menunjukkan sumbangan pola asuh orang tua terhadap disiplin belajar siswa di sekolah sebesar 25,9. Dalam penelitian ini
pola asuh mengacu pada aspek kontrol dan aspek kehangatan. Aspek kontrol memberikan sumbangan 0,4 terhadap disiplin belajar di sekolah, sedangkan
aspek kehangatan menyumbang 35,1. Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian Kartika Ari Wijaya 2012:83 menunjukkan bahwa pola asuh orang
tua berhubungan dan memberikan sumbangan sebesar 30,2 terhadap disiplin belajar.
Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan orang tua agar anak disiplin belajar dapat dilakukan dengan memberikan perhatian pada anak. Perhatian
tersebut yaitu mengingatkan anaknya untuk belajar, menemani belajar,
56
mengarahkan untuk menjadwal pelajaran esok hari, mempersiapkan buku dan alat tulis serta mengulang pelajaran yang sudah dipelajari saat di sekolah
Irawati Istadi, 2005:89-96. Berdasarkan paparan yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua memiliki hubungan terhadap disiplin
belajar. Perhatian orang tua cenderung meningkatkan disiplin belajar siswa.