Perumusan Masalah Tujuan Penelitian

1 Faktor-faktor produksi utama adalah tenaga kerja, tanah dan modal 2 Peran teknologi dan ilmu pengetahun serta peningkatan kualitas tenaga kerja dan dari input-input produksi lainnya terhadap pertumbuhan output tidak mendapat perhatian secara eksplisit, atau dianggap konstan teknologi dianggap suatu koefisien yang tetap tidak berubah. b. Teori Neo-Keynesian Model yang termasuk dalam teori neo-Keynesian adalah model dari Harrod-Domar yang mencoba memperluas teori Keynes mengenai keseimbangan pertumbuhan ekonomi dalam perspektif jangka panjang dengan melihat pengaruh investasi, baik pada permintaan agregat maupun pada perluasan kapasitas produksi atau penawaran agregat, yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Tambunan, 2011: 45. Teori Harrod-Domar menganggap bahwa setiap perekonomian pada dasarnya harus mencadangkan atau menyisihkan sebagian dari pendapatan nasionalnya untuk menambah atau mengganti barang- barang modal yang telah susut. Namun untuk memacu pertumbuhan ekonomi, dibutuhkan investasi baru yang merupakan tambahan netto terhadap stok modal maka dengan begitu setiap tambahan netto terhadap stok modal dalam bentuk investasi baru akan menghasilkan kenaikan arus output nasional atau GDP. Di bawah ini merupakan versi sederhana dari persamaan teori pertumbuhan ekonomi Harrod- Domar : ∆� � = � � Dimana tingkat pertumbuhan GDP ΔYY ditentukan secara bersama- sama oleh rasio tabungan nasional, yaitu s serta rasio modal output nasional k. Persamaan di atas menyatakan bahwa tanpa adanya intervensi pemerintah, tingkat pertumbuhan pendapatan nasional akan secara langsung atau secara positif berbanding lurus dengan rasio tabungan semakin banyak bagian GDP yang ditabung dan diinvestasikan maka akan lebih besar lagi pertumbuhan GDP yang dihasilkannya dan secara negatif atau berbanding terbalik terhadap rasio modal output dari suatu perekonomian semakin besar rasio modal output nasional maka tingkat pertumbuhan GDP akan semakin rendah. Setiap perekonomian harus menabung dan menginvestasikan sebanyak mungkin bagian dari GDP-nya agar bisa tumbuh dengan pesat. Semakin banyak yang dapat ditabung dan kemudian diinvestasikan, maka laju pertumbuhan perekonomian akan semakin cepat Todaro, 2011: 128-129. Sedangkan dalam Boediono 1999: 59, Harrod-Domar berpendapat bahwa pengeluaran investasi tidak hanya mempunyai pengaruh melalui proses multiplier terhadap permintaan agregat tetapi juga terhadap penawaran agregat melalui pengaruhnya terhadap kapasitas produksi. Dalam perspektif waktu yang lebih panjang,