Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah

atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk atau apakah perubahan struktur ekonomi terjadi atau tidak Arsyad, 1999: 7. Tujuan kebijakan ekonomi adalah menciptakan kemakmuran. Salah satu ukuran kemakmuran terpenting adalah pendapatan. Menurut Tarigan 2005: 46, suatu wilayah dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi pertambahan pendapatan masyarakat secara keseluruhan yang terjadi di wilayah tersebut. Agar dapat melihat pertambahan dari satu kurun waktu ke kurun waktu berikutnya maka PDRB yang digunakan adalah PDRB dalam harga konstan. 2. Teori-teori Pertumbuhan Ekonomi a. Pertumbuhan Ekonomi Klasik Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik, ada empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu jumlah penduduk, jumlah stok barang-barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi yang digunakan. Walaupun menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung kepada banyak faktor, ahli-ahli ekonomi klasik terutama menitik beratkan perhatiaannya kepada pengaruh pertambahan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi Sukirno, 2011: 433. Menurut Tambunan 2011: 45, ada dua hal penting yang membedakan teori klasik dengan teori-teori lain yang muncul setelah itu, yaitu: 1 Faktor-faktor produksi utama adalah tenaga kerja, tanah dan modal 2 Peran teknologi dan ilmu pengetahun serta peningkatan kualitas tenaga kerja dan dari input-input produksi lainnya terhadap pertumbuhan output tidak mendapat perhatian secara eksplisit, atau dianggap konstan teknologi dianggap suatu koefisien yang tetap tidak berubah. b. Teori Neo-Keynesian Model yang termasuk dalam teori neo-Keynesian adalah model dari Harrod-Domar yang mencoba memperluas teori Keynes mengenai keseimbangan pertumbuhan ekonomi dalam perspektif jangka panjang dengan melihat pengaruh investasi, baik pada permintaan agregat maupun pada perluasan kapasitas produksi atau penawaran agregat, yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Tambunan, 2011: 45. Teori Harrod-Domar menganggap bahwa setiap perekonomian pada dasarnya harus mencadangkan atau menyisihkan sebagian dari pendapatan nasionalnya untuk menambah atau mengganti barang- barang modal yang telah susut. Namun untuk memacu pertumbuhan ekonomi, dibutuhkan investasi baru yang merupakan tambahan netto terhadap stok modal maka dengan begitu setiap tambahan netto terhadap stok modal dalam bentuk investasi baru akan menghasilkan kenaikan arus output nasional atau GDP. Di bawah ini merupakan