Tinjauan Pustaka KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Tinjauan Pustaka

Alwi 2005: 1198 mengatakan bahwa tinjauan adalah hasil meninjau, pandangan, pendapat sesudah menyelidiki atau mempelajari, sedangkan pustaka adalah kitab, buku, buku primbon Alwi, 2005:912. Penelitian tentang bahasa Batak Toba sudah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya.Namun, peneliti belum melihat adanya penelitian mengenai geografi dialek dalam bahasa Batak Toba di Kabupaten Samosir. Penelitian tentang geografi dialek sudah banyak dilakukan oleh para peneliti sebelumnya, antara lain penelitian yang dilakukan oleh Bangun dkk. 1982 yang berjudul “Geografi Dialek Bahasa Batak Toba”. Dalam penelitian tersebut peneliti menyatakan bahwa Bahasa Batak Toba terdiri atas lima dialek, yaitu dialek Silindung, dialek Humbang, dialek Toba, dialek Samosir, dan dialek Sibolga. Selain ciri pembeda yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah perbedaan fonologis, perbedaan lafal, dan perbedaan semantis. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa 1985 yang berjudul “Geografi Dialek Bahasa Jawa Kabupaten Jepara”.Penelitian di atas membahas tentang variasi bahasa dalam bidang fonologi, leksikon, dan juga morfologi. Widayati 1997 dalam tesisnya “Geografi Dialek Bahasa Melayu di Wilayah Timur Asahan” yang mengkaji bidang fonologi dan leksikal dengan hasil bahwa bahasa Melayu Asahan memiliki dua kelompok fonem dan 18 fonem konsonan, Universitas Sumatera Utara dalam deskripsi morfonologi terdapat korespondensi afiks dalam bahasa Melayu Asahan yang secara umum dibedakan dari segi fonem vocal saja, begitu juga dengan deskripsi leksikal yang menunjukkan adanya beberapa perbedaan dengan bahasa Melayu Umum dan dalam bahasa Melayu Asahan terdapat dua dialek yaitu dialek Batubara dan dialek Tanjung Balai. Kaban 2000 dalam skripsinya yang berjudul “Geografi Dialek Bahasa Karo Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo” membahas tentang variasi-variasi fonetikfonologi dan leksikon. Dari 26 fonem bahasa Indonesia hanya ada 24 fonem yang ada dalam bahasa Karo. Pada penelitiannya, tidak hanya menemukan variasi leksikon dan fonologi tetapi juga adanya unsure perubahan bunyi.Selain itu Nasution 2001 dalam skripsinya yang berjudul “Geografi Dialek Bahasa Mandailing di Kecamatan Lembah Melintang”.membahas tentang variasi-variasi pada bidang leksikon dan fonologi. Penelitian-penelitian di atas memiliki hubungan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu untuk melihat bagaimana variasi-variasi dalam bidang leksikon pada bahasa Batak Toba. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi adalah letak atau tempat Alwi, 2005:680.Yang menjadi lokasi penelitian ini adalah tiga kecamatan yang ada di Kabupaten Samosir, yaitu Kecamatan Simanindo, Kecamatan Pangururan, dan Kecamatan Sianjur Mulamula. Ketiga kecamatan di atas dipilih sebagai daerah pengamatan karena ketiga daerah pengamatan tersebut memiliki ciri khas tersendiri.Yang pertama adalah Kecamatan Simanindo. Kecamatan Simanindo merupakan kecamatan yang masyarakatnya menggunakan kata yang berbeda dari daerah kecamatan lain untuk menyatakan satu maksud yang sama. Selain itu, di Kecamatan Simanindo juga banyak terdapat daerah-daerah wisata yang sudah banyak didatangin oleh orang- orang dari luar daerah Kecamatan Simanindo. Selain kecamatan Simanindo, penelitian ini juga dilakukan di Kecamatan Pangururan.Kecamatan Pangururan adalah kecamatan yang menjadi pusat berjalannya pemerintahan di Kabupaten Samosir. Kecamatan Pangururan Universitas Sumatera Utara